"Pergi keluar tanpa seizin Daddy?"
"Daddy! Kenapa sudah pulang?"
Brian melirik Momo di ambang pintu utama sana dan Momo mendekatinya.
"Dad, aku sudah menghubungimu, tetapi Daddy tidak menjawab"
"Main dengan siapa?"
"Teman"
"Siapa?"
"Hyu-"
"Hwang Hyunjin, seorang anak laki-laki yang berasal dari keluarga Polisi Militer?"
"Dad, di-dia te-temanku"
"Hanya temanmu?"
"I-iya"
"Teman yang mengantarmu pulang dan mencium keningmu, itu temanmu?"
"Dad, ak-"
"Masuk kamar! Daddy akan memberikanmu hukuman!"
Momo terkejut ketika nada Brian meninggi dan itu membuat Momo merasa takut, dia sudah lama tidak mendengar Brian nyaris berteriak seperti itu.
Karena tak ingin membuat Brian semakin marah, Momo langsung pergi menuju kamarnya meninggalkan Brian yang sedang menatap punggung kecilnya itu.
Momo menghela nafas, dia salah lagi dan merutuki dirinya sendiri. Gadis manis itu menatap keluar jendela besar kamar ini, dia melihat taman belakang yang begitu luas dan hijau disana.
Momo sadar ini salahnya karena dia sudah melanggar peraturan.
Ceklek...
Momo membalikan tubuhnya ketika pintu terbuka dan menampilkan Brian sedang membawa gelas berisikan es batu juga wine.
"Senang bersama Hyunjin?"
"Dad a-"
"Senang bersama Hyunjin?"
"Ya, dia sahabatku Daddy"
Brian duduk di sofa lalu menaruh gelas dan botol wine di meja.
"Sejak kapan?"
"Apa maksudnya?"
Momo melangkah agar lebih dekat dengan Brian.
"Sejak kapan mempunyai hubungan dengan Hyunjin?"
"Aku hanya sebatas sahabat Dad"
"Sahabat apa yang melakukan skinship?"
"Itu sudah biasa bagi kami berdua"
Brian menatap Momo yang berdiri, seketika emosinya semakin meledak.
"Sudah biasa ya?"
Momo kembali merutuki dirinya yang sangat bodoh.
"Maksduku Dad, a-"
"Jadi kalau bersama Daddy belum terbiasa?"
"Bukan begitu"
Brian mendekati Momo yang sudah duduk di sisi ranjang.
"Berdiri, siapa yang menyuruhmu duduk?"
Momo menghela nafasnya lalu berdiri di hadapan Brian, sangat dekat.
"Berbalik dan jangan membantah, Baby"
"Apa yang akan Daddy lakukan?"
"Memberimu hukuman"
"Apa itu menyakitkan"
"Apa kamu ingin Daddy memberikan hukuman kepada Hyunjin saja?"
Momo menggeleng lalu dia membalikan tubuhnya membuat Brian berada di belakangnya.
"Ceritakan perkenalanmu dengan Hyunjin"
Kedua tangan Momo terkepal ketika penglihatannya gelap, Brian menutupnya dengan kain hitam.
"A-aku dan Hyunjin berteman dari dulu ketika menjadi mahasiswa baru, da-dan hanya sebatas teman Daddy"
Brian kembali memutar tubuh Momo ketika ikatan di kain di belakang kepala Momo sudah kuat.
"Lalu?"
Momo merasakan tenggorokannya kembali tercekat ketika Brian membuka satu kancing kemejanya.
"Lalu?"
"La-lalu aku berteman dengannya sampai sekarang, Hyunjin sangat baik Daddy jangan sakiti dia hiks..."
Momo menangis ketika tubuhnya merasakan dingin dari AC kamar ini, Brian berhasil melepas kemeja baby blue-nya.
"Kamu tahu Hyunjin anak dari seorang Polisi Militer?"
Brian menyentuh bahu Momo.
"Ya a-aku tahu hiks..."
"Jadi kamu ingin Daddy tertangkap?"
"Bu-bukan begitu Dad"
Momo ingin berontak tetapi dia sadar kalau melakukan hal itu akan membuat Brian semakin marah.
"Lalu?"
Kain yang menutupi kedua mata Momo sudah basah dan sekarang Momo berhasil tidak mengenakan atasan, hanya bawahannya saja yang masih tersisa.
Momo tidak kuat untuk membalas pertanyaan Brian dan jujur saja pemandangan Momo saat ini sangat menggoda bagi Brian, ruam kemerahan hasilnya belum hilang.
"Kalau kau sudah terbiasa dengan sentuhan Hyunjin, aku akan membuatmu terbiasa juga dengan sentuhanku Baby"
.
.
.
.
.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy 'Brian'
RomanceBagaimana bisa seorang calon hukum terjebak dengan seorang mafia?