Pada dasarnya, Chris adalah seorang penembak jitu yang di angkat oleh Jaebum dari usianya 18 tahun sampai detik ini. Jaebum tersenyum senang kala itu ketika melihat Chris membawa temannya yang bernama Yang Jeongin.
Jeongin dan Chris adalah anak dari keluarga sederhana, maka dari itu mereka mengambil pekerjaan ini tanpa pikir panjang karena bayarannya dangat fantastis, pikir mereka kan hanya uang tak memikirkan nyawa pada saat itu.
Momo kacau, pipinya bengkak akibat tamparan yang dilayangkan Jaebum karena menangis membuat Momo langsung diam, rambutnya berantakan karena berontak ketika di gendong Chris dan parahnya Momo disuntik obat tidur.
"Cantik"- Jaebum.
Jaebm berada di hadapan Momo dengan dia yang berjongkok, Momo perlahan membuka kedua matanya yang membuat kepalanya pusing.
"Kalian bisa menungguku di luar, aku tak apa sendiri"
Chris mengangguk lalu keluar yang diikuti oleh Jeongin.
"Hai putri tidur"
"Eungh~"
Jaebum terkekeh, dia mendorong kacamatanya yang sedikit turun lalu berdiri.
"Siapa kamu?" tanya Momo.
"Ohh ya kita belum berkenalan, aku Im Jaebum dan panggil aku Jb"
"Mau apa kamu?!"
"Dirimu"
Momo meneteskan air matanya, ia khawatir dengan anaknya.
"Lepas, aku harus pulang!"
"Pulang? Bertemu dengan siapa? Brian?"
Momo menatap Jaebum dengan tajam.
"Jangan sebut namanya dengan mulut kotormu itu!"
Jaebum berjongkok kembali, manaruh kedua tangannya di paha Momo dengan senyuman yang masih ada.
"Youngjae akan datang sebentar lagi untuk menjemput kita, jadi bersiaplah"
"Brengsek!"
Jaebum tersenyum miring lalu dia kembali berdiri dan memutar tubuhnya, dia mengernyit bingung ketika melihat Jeongin jatuh di luar sana.
"Ada apa ini?"
Jaebum melangkahkan kakinya untuk keluar dari bangunan tua tersebut dan membuka pintu, dia terkejut melihat Jeongin tak sadarkan diri dan Chris yang sedang di bekap dengan pistol mengarah ke kepalanya, itu Brian.
"Hai"
"Lepaskan Chris!"
"Lepaskan gadisku lebih dulu"
Tak lama Changbin, Jae, Sungjin, Dowoon dan Hyunjin keluar dari tempat persembunyiannya.
"Sial!"
Dor...
"Akh!"
Changbin langsung memutar tubuhnya dan menembak Youngjae yang baru datang sedangkan Hyunjin memegang bahunya yang terluka akibat tembakan. Brian tidak peduli, dia masih fokus dengan Jaebum dan Chris karena kalau dia lengah sedikit saja Chris bisa kabur.
Jaebum panik, dia kembali masuk kedalam dan mengeluarkan pisau lipatnya, menodongnya ke perut Momo.
"Brian~"
Momo meneteskan air matanya.
Changbin dan yang lainnya sudah siap menodongkan pistol kearah Jaebum, Brian mendorong Chris kedepan membuat Chris jatuh.
Dor... Dor...
"Jauhi Momo atau 10 tembakan mengenai dirimu, Jb"
Jaebum keringat dingin ketika Chris menatapnya, orang-orang Jaebum sudah mati semua dan kini tinggal dirinya lantas apa yang Jaebum lakukan?.
"Aku sangat benci drama"
Changbin menembak 3 kali kearah Jaebum, ya Changbin orang yang tidak sabaran.
"Itu harusnya bagianku, Changbin"
"Lama, aku akan membawa Hyunjin ke rumah sakit"
"Tak apa Changbin, aku harus lihat Momk terlebih dahulu"
Changbin mengangguk dan membantu Hyunjin untuk berjalab menuju Momo.
"Hyunjin~"
"Hey, iya ini aku jangan takut"
"Telinga aku sakit dan kamu kenapa?"
"Aku gapapa, kita kedokter ya? Sebentar lagi"
Hyunjin melirik Brian yang sedang membuka ikatan Momo di belakang sana yang di bantu dengan Dowoon.
"Aku seneng kamu gapapa"
Momo tersenyum, dia mengangguk sebentar dan tak sadarkan diri di bahu Hyunjin.
"Cepat bawa ke rumah sakit"
"Aku yang menggendongnya"
Hyunjin mengangguk kecil, membiarkan Brian mengambil alih Momo.
"Urus mayat-mayat ini"
.
.
.
.
.
Bersambung...Hwang Hyunjin
Seo Changbin
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy 'Brian'
RomanceBagaimana bisa seorang calon hukum terjebak dengan seorang mafia?