"Ahh~ hmpphh~"
Momo menggerakan kedua tangannya di belakang kepala Brian, kini Brian tengah memangku Momo dengan tubuh yang bersandar di headboard. Kedua tangan Brian mengusap punggung polos Momo di belakang sana, selimut tebal masih menutupi mereka seperti kepompong.
Tangan Brian menurun untuk mengusap bokong Momo dan bermain di sana, Momo melepaskan ciuman bibirnya dengan Brian lalu kepalanya mendongak ketika Brian memasuki jari tengahnya ke 'lubamg' Momo.
Bibir Brian menciumi leher Momo, sungguh tubuh Momo sudah sangat banyak bitemark milik Brian, benar-benar penuh.
"Ahhh!"
Momo terkejut ketika Brian menambahkan 2 jarinya, total ada 3 jari yang bersarang di sana.
"Sakit hiks..."
Momo menatap wajah Brian yang sedang mendongak untuk menatap dirinya juga, peluh keringat mereka sangat banyak sekarang membuat Brian dan Momo semakin panas.
"Sssttt~ calm down"
Brian mencabut 3 jarinya membuat Momo merasa kosong dan Brian menuntun Momo untuk berbaring.
"Aku akan bermain lembut, percaya?"
Momo hanya mengangguk dengan mata yang terpejam juga kepala yang mendongak, karena Brian sedang menggesekan 'milik'nya di bawah sana, sialan!.
"Buka mulutmu"
Momo menatap kedua mata Brian lalu mengulum 3 jari besar Brian, sesekali Brian menjepit gemas lidah Momo. Dirasa sudah cukup basah, Brian kembali mengoyak 'lubang' Momo dengan ketiga jarinya.
"Ahhh Brian~"
Brian tercekat, suara Momo sangat indah ketika memanggil namanya dari pada Daddy.
"Brian~ ahhh~"
Brian tidak kuat, dia kembali mencabut jarinya dan langsung memasukan 'milik'nya kedalam Momo.
"AAAAA SAKIT!!"
Brian sudah 'masuk' sepenuhnya, dia menatap Momo yang kacau dari atas sini.
Air matanya meleleh, wajahnya merah padam karena panas ruangan dan kegiatannya, rambutnya sedikit acak dan bibirnya bengkak.
"Sakit~"
Brian mengusap peluh di keningnya juga kening Momo lalu menciumnya sebentar dan mulai menggerakan pinggulnya dengan pelan, tidak peduli darah yang sedikit mengalir di paha Momo.
"Sshh~ sempith~"
Brian mendongkan kepalanya karena merasakan nikmat yang sangat, sedangkan Momo mengalungkan kedua tangannya di leher Brian dengan isakan kecil yang masih keluar.
Momo membuka matanya yang sedari tadi tertutup dan apa-apaan pemandangan ini? Brian sangat gagah, tampan juga sexy membuat Momo menarik leher Brian dan menyatukan kembali bibir mereka.
Momo terhentak kuat di ranjang ketika Brian semakin tak karuan, sprei ranjang sudah tak berbentuk juga selimut tebal yang Brian buang entah kemana.
Kedua kaki Momo diambil alih oleh Brian, kini kedua kaki jenjang itu berada di kedua bahu Brian dan tangan Brian kembali menahan pinggul Momo.
Momo memutuskan ciumannya lalu kembali mendongak karena dia kembali orgasme.
"Ahhhh~ Brian ahhh~"
"Fuck!"
Orgasme Momo semakin membuat Brian kembali mencepatkan gerakan pinggulnya, karena ini sangat hebat ketika semakin licin.
"BRIAN!!!"
Momo berteriak ketika Brian memelankan gerakan pinggulnya dan Brian terkekeh.
"Aku ingin sampai ahh~"
Brian hanya tersenyum memandangi Momo dengan pinggul yang masih bergerak sangat pelan.
"Memohonlah"
"Please Daddy~"
Ini gila! Momo tersiksa, dia ingin kembali orgasme tetapi Brian memperlambatnya dan mau tak mau Momo mengambil alih.
Kini Momo berada di atas Brian dengan Brian yang kembali duduk dan bersandar, Momo menaikan tubuhnya keatas dan kebawah guna mencari kenikmatan untuk orgasme dan dia mendapatkannya.
"Shit!"
Brian brutal, dia membantu Momo dengan cara menghentak kuat membuat Momo berteriak frustasi.
"Aku ingin sampai!"
"Bersama"
Momo lemas, dia menyandarkan kepalanya di bahu kanan Brian membiarkan Brian menggerakan tubuhnya.
Brian mendongak sembari menyeringai ketika sang putih datang
Dan tanpa melepaskan penyatuannya, Brian menidurkan Momo lagi lalu mengusap peluh keringat di seluruh wajah Momo.
"Jangan tidur"
"Aku lelah"
"Aku belum puas menghukummu"
"Aku mo-BRIAN!!!"
.
.
.
.
.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy 'Brian'
RomanceBagaimana bisa seorang calon hukum terjebak dengan seorang mafia?