Eps. 16

812 11 1
                                    

"Daddy"

Brian menoleh kebelakang sebentar dan kembali menatap jendela besar di kamar ini.

"Daddy, maaf"

Momo manaruh bunga dari Hyunjin di sofa, dia sangat lama menyendiri di taman yang terbukti Brian sudah mandi sore dengan celana pendek selutut tanpa kaus juga handuk kecil yang berada di lehernya.

"Daddy maaf membuatmu emmm cemburu"

Momo menatap punggung tegap dan lebar milik Brian, kedua tangannya terulur untuk memeluk Brian dari belakang dan dia berhasil.

Dua kecupan di punggung Brian dan pelukannya semakin menguat, aroma maskulin dari tubuh Brian membuat Momo tersenyum karena ini sangat menenangkan.

"Daddy berbicaralah sebentar, jangan mengabaikanku"

Brian masih enggan membuka suara, dia membalik tubuhnya dan membalas pelukan Momo.

"Mandi, kamu sangat bau matahari"

"Ish aku kan di taman sedari tadi"

"Kenapa sangat lama? Diluar kan panas"

Momo tidak menjawab, dia mencium dada bidang Brian dan mendusel disana seperti kucing.

"Jadi Momo bersikap baiklah seperti sebulan yang lalu, seorang gadis yang tak pernah melanggar aturan-aturan"

"Ya Daddy, aku menyesal"

"Jangan diulangi"

"Hu'um"

Brian tersenyum, mencium pucak kepala Momo dengan sayang.

"Aku mengizinkanmu berteman dengan Hyunjin bukan berarti aku memberimu kepadanya..."

"... sesuatu yang sudah menjadi milikku, tidak akan pernah bisa menjadi milik orang lain, kamu paham?"

"Paham"

"Bagus dan sekarang pergilah mandi, jangan sampai aku memandikanmu"

"Huh menyebalkan! Aku masih ingin memelukmu"

"Tapi kamu sangat bau"

"Janji setelah makan malam, Daddy memelukku hem?"

"Yaa janji, cepat mandi dan turun kebawah karena aku menunggumu disana untuk makan malam"

"Oke"

Brian terkekeh lalu melepaskan pelukannya dan mencium kening Momo.

"Dad"

"Hemmm"

"Kalau seperti ini, aku kapan mandinya?"

Brian tertawa kecil di ciumannya lalu menjauhkan wajahnya dari kening Momo.

"Oke hahaha"

"Jangan lupa pakai baju"

Brian menatap punggung Momo yang berlari kecil menuju kamar mandi.

"Dasar anak-anak"

Tok... tok... tok...

"Masuk"

Brian mengambil kaos di ranjangnya lalu mendekat ke pintu untuk melihat Dowoon.

"Maaf tuan mengganggu"

"Ya tak apa, jadi?"

"Jae sudah dipindahkan ke ruang inap dan mengenai besok sepertinya anda tidak perlu turun kelapangan, biar aku dan Sungjin yang mengambil alih"

Brian menoleh kebelakang sebentar lalu keluar dari kamar dan tak lupa menutup pintu.

"Tapi kenapa Dowoon?"

"Kita berurusan dengan tuan Im Jaebum dari Korea Selatan"

"Siapa? Jaebum?"

"Im Jaebum, teman sekaligus musuh di sekolahmu dulu"

"Apa kau tidak salah?"

"Maaf tuan, sayangnya ini benar"

"Dia, bagaimana bisa bekerja seperti ini?"

"Maaf tuan, aku tidak tahu"

"Aku akan tetap kelapangan, Dowoon"

"Baik tuan bila kau memaksa"

Brian mengangguk lalu Dowoon pergi.

"Jb hemmm aku tidak menyangka bahwa kita berdua akan terlibat"
.
.
.
.
.
Bersambung...

Park Sungjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Sungjin

Im Jaebum

Daddy 'Brian'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang