3 bulan kemudian...
"Sshhhh aduh jangan nendang-nendang dong Baby"
Brian melirik sebentar Momo yang sedang berceloteh, dia tersenyum sambil memotong makan malam untuknya dan Momo bahkan Brian sudah sedikit belajar dari koki terkenal yang masih di bawah umur, Han Jisung.
Han Jisung ini masih berumur 20 tahun tapi dia sangat sukses di usianya yang sekarang dan sudah beberapa bulan Jisung di bayar mahal oleh Brian untuk membuatkan makan malam maupun siang.
Kali ini Jisung memerhatikan Brian saja karena Brian terlihat jago di matanya.
"Aduhh Dad, perut aku sakit"
"Masa?"
"Ish auah"
"Hehe, gapapa kan Baby-nya lagi nendang-nendang kan?"
"Ck! Gatau sih rasanya"
Brian terkekeh sebentar dan melanjutkan kegiatannya.
"Kamu mau coba ga Sung?"
"Ahh engga deh bang, abang aja"
"Yaudah"
Momo terkekeh melihat ekspresi dari Brian, ia pikir makanannya tidak enak.
"Kenapa?" tanya Jisung.
"Enak loh, ayo deh makan"
"Dih kirain kenapa senyum-senyum, aku mau langsung pulang aja ah"
"Gamau makan sama kita?"
Jisung tersenyum sambil menggeleng untuk menjawab pertanyaan dari Momo.
"Nanti deh kak, kapan-kapan lagi aja soalnya pacar Jisung udah nunggu hehehe"
"Yaudah hati-hati di jalan loh"
"Hemmm iya kak Momo, bang Bri aku pergi"
Jisung dan Momo memerhatikan pria manis itu dan setelah Jisung tak terlihat lagi, Brian menghampiri Momo yang sedang duduk di sofa.
Kedua piring berisikan makanan Brian taruh di meja, kedua tangannya mengusap perut Momo yang semakin besar yang sebentar lagi Momo akan melahirkan.
Brian sangat tidak sabar kalau kalian mau tau.
"Baby, jangan aktif ya di dalam sana kesian loh Mommy kesakitan"
Momo tersenyum kecil, dia sangat bahagia sekarang karena keluarganya akan lengkap walaupun Momo sedikit trauma akan rumah sakit.
Selama seminggu setelah kejadian Momo di culik, dia mengalami shock dan trauma walaupun tak parah tapi sukses membuat Brian khawatir.
Brian takut Momo kembali mengalami masa sulit itu.
"Ayo makan dulu, aku udah laper"
"Hemm mau disuapin?"
"Eungh~"
Momo melirik perutnya, tangan kanannya dan tangan kiri Brian masih mengusap disana.
"Kata Baby, mau disuapin hehe"
"Oke, sebentar karena duduk kamu belum benar"
Momo memutar tubuhnya untuk menghadap kearah Brian.
"Kali ini harus abis oke?"
Momo mengangguk dan mulai menerima suapan dari Brian dengan mengunyah secara lamat-lamat, Brian terkekeh karena manurutnya Momo semakin lucu dan imut ketika hamil seperti ini.
"Aku haus"
"Baru 5 suapan tapi udah haus?"
"Bukan aku yang minta, tapi Baby"
Brian sudah tidak bisa berbuat apa-apa selain menuruti Momo- ralat babynya.
"Nanti malam jangan minta yang aneh-aneh"
Momo memerhatikan Brian yang sedang berjalan menuju dapur.
"Padahal aku mau makan cumi-cumi jam 2 malam"
Brian langsung memutar tubuhnya, padahal sedikit lagi ia akan sampai ke lemari pendingin.
"Besok aja, makan siang kita ke seafood"
"Hummm"
Momo meringis lagi, tangan kirinya mengambil remote untuk mengganti channel dan Brian datang.
"Nih minum yang banyak, nanti abis makan minum susu"
"Makasih"
Momo memgambil air di gelas dari tangan Brian, dia meminumnya sampai setengah gelas sedangkan Brian kembali duduk untuk menyuapi Momo lagi.
"Aku mau sus- akh!"
Prang...
Brian terkejut melihat gelas jatuh dari meja dan Momo yang meringis, Momo tidak sengaja menjatuhkannya karena dia spontan memegang perutnya.
"Ugh sakit!"
Brian blank sebentar, dia menaruh piringnya dan langsung mengambil kedua tangan Momo yang meremas perutnya.
"Babynya, ugh~"
"Sakit banget?"
"IYAAA!!!"
Brian panik karena Momo berteriak di hadapannya dan tak sengaja ekor matanya melirik darah juga cairan bening yang keluar dari dalam baju Momo, itu air ketuban.
"DOWOON! JAE! SUNGJIN!"
Sudah dibilang, sebentar lagi akan lahir.
.
.
.
.
.
.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy 'Brian'
RomanceBagaimana bisa seorang calon hukum terjebak dengan seorang mafia?