Eps. 4

674 17 0
                                    

Momo membuka kedua matanya yang sangat berat dan perih, dia ketiduran setelah puas menangis tadi sampai akhirnya Momo tertidur di sofa yang beruntungnya sangat pas untuk tubuhnya.

Momo kembali menutup kedua matanya hanya untuk memfokuskan penglihatannya dan menetralkan kesadarannya, tubuhnya sangat ringan dan nyaman.

Tangan kirinya bergerak seperti mengusap untuk mencari kenyamanan dari sisi lain, tapi Momo sadar ini bukan di sofa. Momo meraba untuk memastikan kalau ini bukan ranjang dan sialnya ini sungguh ranjang, pantas sangat nyaman.

Kedua manik legamnya terbuka lalu tubuhnya bangun begitu saja membuat dirinya duduk di atas ranjang.

"Sial! Bagaimana bisa aku di ranjang pria sialan itu?"

"Perhatikan kata-katamu, Baby"

Momo menegang, kepalanya menoleh ke kanan begitu saja ketika mendengar suara bariton khas orang bangun tidur.

"Bria-emm Daddy"

Brian membuka kedua matanya lalu mengeratkan pelukannya kepada perut Momo dan Momo baru sadar akan hal itu.

"Tidurlah kembali, ini jam 9 malam atau kau ingin makan?"

"Ya ya Daddy eummm aku ingin makan, jadi tolong lepaskan tanganmu dari perutku"

"Baik, kita makan malam bersama"

Sial! Lagi-lagi Momo salah, seharusnya dia lanjut tidur saja daripada melihat Brian terbangun tanpa baju, sial!.

"Pakailah"

Momo mengambil jaket kulit berwarna cokelat yang di lempar oleh Brian tadi.

"Kita makan diluar Baby karena aku ingin dan kau harus makan banyak"

"Ya Dad"

Momo memakai jaket tersebut lalu berdiri dan berjalan menuju kamar mandi, hanya sekedar cuci muka dan sikat gigi.

Kedua matanya berbinar ketika melihat sikat gigi berwarna pink dengan nama Kang Momo, senyum kecil terpatri di wajah cantiknya.

"Aku sudah membelikanmu barang-barang baru yang mungkin kau perlukan dan barang-barang lamamu sudah di antar oleh Ayahmu tadi"

Momo hanya mengangguk dengan tangan kanan yang masih bergerak pelan, karena jujur dia cukup terkejut ketika Brian masuk begitu saja kedalam kamar mandi.

Kini Momo dan Brian menyikat giginya bersama, sesekali kedua mata Momo melirik Brian dari pantulan cermin, wajah serius Brian ketika mengerjakan sesuatu sangat tampan dan sexy.

"Aku selesai"

Ucapan Brian menyadarkan lamunan Momo, dengan cepat dia membersihkan mulutnya dan pergi mengikuti Brian untuk keluar kamar.

"Kau ingin apa Baby?"

Momo hanya menunduk karena dia dan Brian tengah menuruni anak tangga.

"Aku ikut denganmu, Dad"

"Baiklah kita ke resetoran seafood, kau suka?"

Momo menatap Brian yang sedang fokus dengan anak tangga.

"Aku sangat suka! Cumi-cumi kesukaanku hihi"

Brian tersenyum simpul lalu tangan kanannya mengambil tangan kiri Momo.

"Bagus, teruslah tertawa seperti itu walaupun kecil tapi aku suka dan jangan takut denganku, aku tidak menyeramkan kok"

"E-eh eung~ i-iya Daddy"

"Gadis pintar"

Brian mendekatkan punggung tangan Momo kewajahnya lalu mencium punggung tangan itu dengan lembut dan hangat membuat Momo berdesir tak karuan.

"Aku tidak pernah berfikir kalau kau sangat cantik dan lucu ketika bersemu seperti itu"

Momo membuang wajahnya kesembarang arah yang tanpa ia ketahui membuat Brian terkekeh.

"Jangan menggodaku, Daddy"

"Haha hey hey ayolah aku serius Baby"

"Dasar menyebalkan"

Momo memajukan bibirnya karena sebal dan mengomel tidak jelas seperti bebek, Brian hanya terkekeh dan membuka salah satu pintu mobilnya yang berwarna putih.

"Aku bisa sendiri Daddy, jangan terlalu memanjakanku dengan hal-"

"Kau sangat cerewet ya ternyata"

Momo merasakan tenggorokannya tercekat, dia buru-buru masuk ke dalam mobil Brian dan memegang bibirnya yang masih hangat.

"Ciuman pertamaku"
.
.
.
.
.
Bersambung...

Bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Daddy 'Brian'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang