36 ; Finally [end]

3.7K 390 120
                                    

happy reading!












Minju hanya menatap jalan dengan tatapan kosong, pikiran nya pun ikut kosong.

Minju ga ngerti, kenapa papah nya tega cabut semua fasilitas dia, bahkan perawat bunda Jisoo aja dipecat.

Jadi sekarang Minju bener bener sendirian buat ngurus bunda nya, tanpa seorang pun yang bantu.

Minju masuk ke dalam rumahnya, berniat beristirahat sebentar.

"Bundaa??" teriak Minju memasuki rumah.

Minju mencari ke kamar bunda tapi gaada.

Minju mulai berkeliling rumah mencari bunda Jisoo, dimulai dari dapur, ruang tengah, ruang tamu, bahkan gudang sudah Minju cari.

Tapi gaada tanda tanda keberadaan bunda Jisoo.

"BUN?? BUNDAAA???" teriak Minju panik.

Minju berlari ke arah kamar mandi, berharap menemukan bunda disitu.

*Brakkkk!

"BUNDAAAAAAAA!!!!1!1!1!" pekik Minju kaget.

Minju lihat, bunda Jisoo terlihat pingsan di bathub dengan muka pucat dan darah bersimbah di perutnya.

Minju langsung menarik bunda nya dari bathub, menepuk nepuk bunda nya dengan khawatir.

"Bund bund!"

"Bunda bangun bunda!"

"BUNDAAAA!!!"

"Plisss bunda bangunnn!!!"

"BUNDAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!"

Minju sudah berteriak sekeras apapun, bunda Jisoo tak kunjung bangun.

Minju mengecek pergelangan tangan bunda Jisoo, beruntung nadinya masih berdenyut.

"Sabar ya bun, Minju bawa ke rumah sakit!" kata Minju.

Minju langsung berlari keluar rumah, meminta bala bantuan dari tetangga tetangga disini.

Bahkan Minju berlari sampai blok paling ujung perumahan ini untuk meminta bantuan.

Rumah pak rt rw sekitar pun sudah Minju datangi.

Tapi sayang, gaada yang mau nolong Minju. Pak rt rw pun beralasan sibuk.

"Nolongin bunda kamu yang gila itu? males."

"Aduh saya gabisa!"

"Minta tolong yang lain aja sana!"

"Kamu masih punya keluarga kan? hubungin mereka aja!"

"Nyusahin banget sih kamu, engga!"

"Maaf maaf nih, tapi kayaknya ajal bunda kamu sudah dekat."

Side To Side; Jaeminju✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang