08. Nama Lain

32 6 0
                                        

Selamat datang readers, terimakasih telah membaca Samudra sampai disini.

.Jangan lupa tinggalkan jejak Vote + Coment,

.Sedih author tuh gak ada yang respon :"

.Tapi selamat membaca cerita SAMUDRA

08. Nama Lain

"Tidak tertarik bukan berarti tidak menarik, tapi ada waktunya juga ketika itu berbalik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak tertarik bukan berarti tidak menarik, tapi ada waktunya juga ketika itu berbalik. Jadi, jangan salahkan saya kalau ternyata saya lebih menarik untuk jadi perhatian dia,"

🍁🍁🍁

Sesuai perintah, Samudra menuruti permintaan seseorang yang ingin bertemu di ruang musik sepulang sekolah. Samudra tau pengirimnya siapa, meski hanya dugaan sementara.

Melangkahkan kaki ke arah ruang musik dengan kembali menukar sweeter dengan jaket hitam.

Langkahnya terhenti di ambang pintu ber cat putih, matanya menyapu seluruh ruangan yang penuh dengan alat musik yang terususun rapi.

Ketika matanya menangkap salah satu yang terasa nyentrik, barulah Samudra menutup pintu sehingga menimbulkan suatu deritan.

Seorang pemuda bersandar di grand piano dengan kepala merunduk dan tangan asik mengotak-atik benda hitam kesayangannya. Kamera.

"Sepertinya ada yang salah masuk club," desis Samudra yang berjalan mendekat.

Pemuda itu mendongak menatap Samudra dengan senyuman yang terlihat manis, namun memiliki arti berbeda.

Dia juga berjalan mendekat,
"Ternyata lo masih jadi tipe cowok yang menepati janji dan tidak suka berhutang,"

Cekreek.

Samudra langsung mengangkat lengan siku untuk melindungi dan menutup mata, desisan ringis keluar dari mulutnya ketika dengan sengaja blitz kamera menyoroti area wajahnya.

"Bisakah lo tidak bermain-main dengan benda sialan itu!" peringat tegas Samudra, yang langsung menatap tajam pemuda yang sudah berdiri tiga meter di depannya.

"Hanya mencoba, ternyata fungsinya masih sama." ujarnya seraya mengangkat Kamera dan memasukkan ke dalam tas nya.

"Ingatan lo masih kuat dan dugaan lo tidak pernah meleset. Padahal gue hanya mengetes apa benar itu nomor lo atau malah ganti lagi," jelasnya, padahal Samudra hanya diam menatap nyalang.

( COV 1 ) - SAMUDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang