•Nanda's•
"Rey, bangun. Ayo siap siap ketemu kembaran kamu." ucapku sambil menusuk nusuk hidung Rey dengan telunjuk ku. Hey, aku bilang hidung, bukan lubang hidung.
"Ih apaansi, Nda. Masih ngantuk, lagian masih pagi banget ini." ucap Rey sambil berbalik memunggungi ku.
Hari ini, aku dan Rey akan pergi berwisata ke Sacred Monkey Forest Sanctuary. Tentunya disana banyak monyet, yang tadi ku sebut kembaran Rey.
Pukul lima pagi, masih terlalu pagi untuk orang berwisata. Tetapi, entah mengapa aku sangat tidak sabar untuk pergi ke Monkey Forest. Ini akan menjadi kali pertamaku melihat monyet secara live.
Saking tidak sabarnya, aku telah selesai mandi pada pukul lima lebih dua puluh lima menit. Dimana Rey masih berada di alam mimpinya.
"Ih Rey bangun mandi cepetan sana." ucapku sambil berusaha mendudukkan tubuh kekar Rey. Tentunya gagal. Tetapi, ia berhasil bangun.
"Duh, iya iya lima menit ya, Nda. Masih ngantuk banget." kesal, aku pun menggebuki muka Rey dengan bantal. Berhasil, ia bangun dan menuju kamar mandi.
-7.15 am
Aku sudah selesai sarapan, tapi seseorang dihadapanku ini masih menyantap nasi gorengnya dengan sangat pelan. Iya, itu Rey.
"Ah Rey lama banget! Ayolah. Gasabar banget aku." ucapku menggerutu.
"Dih kalaupun aku sekarang udah selesai sarapan, itu Monkey Forest juga belum buka jam segini, Nda." benar juga kata Rey. Ini kepagian. Ini sarapan ter pagi ku. Gila, rekor baru.
Aku dan Rey sudah kembali ke kamar. Masih setengah delapan. Aku menyalakan televisi, mencari channel yang menurut ku bagus, tetapi nihil. Tak ada yang ku suka.
Apa yang dilakukan Rey? Bermain game di ponselnya lah! Apalagi? Huh!
Akhirnya aku memutuskan untuk membereskan barang barangku. Karena nanti malam aku dan Rey akan kembali ke Jakarta. Mengingat Rey sedang memegang proyek besar di perusahaan papanya.
Tak terasa, sudah satu jam lebih aku membereskan barangku, menyisakan alat mandi dan pakaian untuk pulang nanti.
Kini waktu menunjukkan pukul sembilan lebih. Aku dan Rey berada di taksi yang membawa kami menuju Monkey Forest. Sepanjang jalan aku terus berbicara dengan supir taksi, sedangkan Rey sibuk mengabadikan jalanan hari itu dengan kamera miliknya.
-Setelah mendapatkan dua tiket, aku dan Rey mulai memasuki kawasan banyak monyet.
Aku ingin sekali memberi makan para monyet, tetapi aku terlalu takut dan malah bersembunyi dibalik badan Rey. Walaupun sebenarnya monyet datang dari segala arah.
Untuk sekedar memotret Rey dengan para monyet saja aku takut. 'Tadi siapa yang excited banget mau ketemu kembaran?' tanya Rey saat aku memeluk tubuhnya karena takut.
Tisu basah pun sudah menjadi korban barang yang diambil monyet. Setiap aku berteriak takut, Rey semakin keras tertawa. Pacar macam apa dia ini.
Tetapi akhirnya, aku berhasil mengambil gambar Rey yang tidak goyang. Meskipun hanya satu dan monyetnya sama sekali tak terlihat.
Sebenarnya Rey bisa saja meminta bantuan orang lain yang lebih berani. Tetapi kan, tujuannya agar membuatku lebih takut lagi.
-Pukul dua siang, aku dan Rey memutuskan untuk pergi ke Krisna oleh oleh khas Bali. Tentunya untuk membeli oleh oleh.
Aku dan Rey memborong apapun yang terlihat lucu dan menarik. Mulai dari makanan, pakaian, hingga alat tulis. Entah untuk apa nantinya.
Aku dan Rey juga membeli banyak sekali pie susu. Karena walaupun aku baru kali ini ke Bali, Rey sudah sering ke Bali dan selalu membawa pulang pie susu. Dan pie susu menjadi salah satu makanan favoritku.
Untuk pakaian, aku dan Rey menghasilkan lima paperbag besar. Iya, hanya pakaian. Astaga.
-Pukul empat sore aku dan Rey baru kembali ke hotel. Jadwal penerbangan tertulis pukul setengah delapan lebih lima menit. Aku dan Rey masih memiliki banyak waktu.
Aku dan Rey tadi juga membeli satu koper kecil untuk diisi oleh oleh yang kami beli. Agar aman.
Sekarang aku sedang mandi. Sedangkan Rey sibuk membereskan barang dan oleh olehnya. Untuk barang barang ku tadi sudah ku bereskan, tinggal oleh olehnya.
Tiga puluh menit kemudian aku telah selesai. Keluar dengan sweater couple yang kami beli kemarin malam saat mampir ke mall dan celana jeans panjang. Aku juga menyiapkan jaket bulu, untuk jaga jaga dinginnya pesawat, apalagi malam.
Aku sibuk mengemas beberapa oleh oleh yang masih belum sempat Rey bereskan. Sedangkan Rey mandi.
Tak butuh waktu lama, Rey selesai. Keluar dengan sweater couple kami dan celana jeans.
Sekitar pukul enam aku dan Rey mampir membeli burger dan nugget mcdonald's di seberang hotel. Dan mulai memanggil taksi yang akan membawa kami ke bandara.
Thankyou, Bali.
-
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Hello pipel😊
Gimana quarantine nyaa!? 🗯
Bosen? Nih!Saya bikin work baru gitu.
Karena akhir akhir ini saya teros ngehalu jepri punya anak🌞
•Yang suka cerita gemoy antara bapak anak, atau yang cuma sekedar kepo. Monggo mampir! ✨
Caranya :
1. Buka akun saya
2. Klik works
3. Pilih yang 'Child Jung Jaehyun'Terimakasih sebelumnya!
🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭Tetap dirumah aja ya kawan! ✔
Semoga sehat selalu! 💚Semoga suka❤
Vomment! ✌
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunday Date! || Jeffrey Jung
FanfictionOneshoot story🌸 • • [Jeffrey Lokal] 📍Jakarta, Indonesia. Bagaimana rasanya Date dengan seorang Jeffrey setiap hari Minggu? • Pasangan bar-bar. Tidak, hanya sang perempuan lah yang bar-bar. Untuk lelakinya kalem, sungguh kalem. "Jadi pergi ga s...