|PART 13|

28 6 1
                                    

BUDAYAKAN VOTE DAN KOMEN SESUDAH ATAU SEBELUM BACA KARENA ITU GRATIS!!!!
......
(Buat kalian yang sudah membaca cerita ini mohon dengan sangat vote nya ya teman-teman,aku tau emang kita gak saling kenal tapi kan juga bisa diberi vote nya,mohon perhatiannya 🙏)

......
(Kamu prioritas ku sekarang jadi,jangan coba-coba lari dari hidupku!)
.......

Malam ini sunyi tanpa kehadiran seseorang di sisinya.
Biasanya,ia akan disambut oleh pelukan hangat dari seseorang tersebut.
Untuk pertama kalinya tidak,ia harus mandiri.
Ia sudah ditinggal selamanya oleh dia. Kini hanya
bunga atau ucapan turut bela sungkawa dihalaman rumahnya.

Ferdian memasuki ruang yang gelap,hanya disinari rembulan yang terang. Kamar dengan nuansa pink tersebut sangat sunyi dan tidak berpenghuni.
Bercak darah yang tadi siang ada,sudah bersih tak tersisa di lantai.
Ferdian tersenyum getir mengingat kesakitan adiknya selama ini.
Tesya Araya Renald,sudah damai disisi-Nya.

Ferdian ingat kata-kata terakhir adiknya itu.

Flashback on

"Mas,nanti kalau aku tiada dan gak di sampingmu,buka surat yang amplop putih di atas meja belajar ku ya!"

"Iya,tapi kamu harus kuat dulu aku bawa kerumah sakit."

"Udah mas,gausah aku gapapa."

Flashback off

Ferdian berjalan ke meja belajar Tesya. Diambilnya sebuah amplop putih yang masih bersih tanpa lecet sedikit pun.
Dibuka perlahan dan mencoba untuk membacanya ditengah kegelapan.

Isi surat itu menyayat hati siapa saja yang membacanya.
Ferdian perlahan menitikkan air mata nya kembali.

_____________________________________

Dear,Mas Ferdian.

Hai mas Ferdi!
Maafin aku karena gak bisa nemenin kamu sampai akhir hayat.
Aku tidak tau kapan kanker ini muncul di otakku.
Terakhir kalinya,aku tiba-tiba pusing saat aku sedang belajar malam kala itu.
Aku berteriak meminta pertolongan dan mama yang menolong ku.
Aku padahal ingin sekali papa yang menolong ku saat aku kesakitan seperti ini,namun sosok mama yang sering muncul di hidupku,bukan papa.
Saat aku dilarikan mama kerumah sakit,aku didiagnosis menderita kanker otak stadium satu.
Dokter menyarankan aku untuk kemoterapi,namun aku menolak. Aku memang bodoh karena menolak pengobatan itu karena aku tidak mau merepotkan papa. Papa sudah sibuk bekerja demi keluarga tapi malah aku habiskan untuk pengobatan ku yang jumlahnya tidak sedikit itu.
Aku terus menjalani hari-hari ku dengan kepalsuan.
Saat mbak Kezia datang kerumah kita,mas Ferdi gak ada disini dan rumah kosong.
Aku mencoba membukakan pintu untuk nya,namun gagal karena aku pusing dan kaki ku bergetar kaku.

Mbak Kezia yang tidak menerima ucapan dari dalam berusaha melihat jendela. Mbak Kezia melihat aku yang tergeletak di lantai. Aku tak menyangka ini bahwa mbak Kezia mendobrak pintu rumah kita yang besar dan kuat itu. Lucu sekali bukan?
Mbak Kezia langsung membawa ku ke kamar dan melayani aku. Mulai dari makan,minum obat,berganti pakaian,dan mengupas buah.
Aku tersenyum senang saat mba Kezia bercerita kalau mas Ferdi menyatakan cinta pada mbak Kezia. Aku bersyukur karena mas Ferdi memilih wanita yang benar untuk mendampingi jalanmu saat aku tiada nanti. Namun aku marah pada Mas Ferdi karena telah menyakitinya dan lebih memilih Mbak Cia,sepupunya. Aku rasa engkau akan mendapat balasan tapi hanya Allah yang tau mas.
Saat mbak Kezia mengetahui semuanya dari Mbak Aisha,aku yakin bahwa mbak Kezia rapuh bahkan dibilang ingin mati saja.
Aku tak percaya teganya kakak ku melukai hati seorang wanita yang tidak salah apa-apa. Dan malam itu tiba,saat aku ingin memarahi mu habis-habisan,aku mendengar sebuah fakta mengejutkan bahwa papa tidak suka anak perempuan seperti aku. Ia membentak mama karena ia tak suka diberi anak perempuan,kenapa papa tega seperti itu ke aku? Apa salah aku padanya? Padahal papa sendiri yang bilang bahwa nikmat dari Allah semua harus di syukuri,tapi kenapa papa tidak melakukannya? Ah sudahlah,itu tidak penting.
Aku menulis ini mulai dari mas Ferdi bertemu dengan Mbak Kezia dan saat malam menyakitkan itu terjadi,aku melanjutkan tulisan ini karena aku anggap sebagai wasiat ku saja untuk kakak ku satu-satunya.

princess (Tahap Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang