2 weeks later
Praang!!
"Anak tak berguna!" Umpat seorang wanita seraya melempar gelas kepada seorang anak laki-laki.
Gelas itu tepat mengenai pelipisnya. Dan membuat luka memar disana.
"Kenapa kau butuh waktu lama sekali? Selama gadis itu disini kau hanya tinggal mengancamnya! Kau harus bisa berpikir untuk menggunakan segala cara! Pakai otakmu itu!" Ucap wanita itu. Ia menuangkan wine lagi digelas yang lain, "Sekarang terlambat. Dia sudah kembali ke Negara asalnya."
"Mama, tapi dia akan kesini lagi untuk turnamen! Turnamennya akan dilaksanakan 1 minggu lagi." Jawab anak itu.
"Justru karena itu rencana kita berubah total, Taka!"
Taka yang berlutut di lantai itu kini tertunduk. Ia selalu menuruti perintah mamanya meski terkadang di hati kecilnya ia tak mau.
Wanita itu, Mikoto, menyesap winenya, "Aku sudah mengirim mata-mata untuk kedua anak itu. Nyatanya Jayden memperketat penjagaannya. Kau tahu artinya?"
Manik Taka membelalak, "Keluarganya tahu rencana kita?"
Mikoto mendengus kesal, "Rencanaku. Bukan rencanamu."
Mikoto meletakkan gelas winenya dan berdiri lalu menghampiri Taka yang masih berlutut di lantai itu. Menekan memar yang telah ia hasilkan, "Apa lukanya sakit?" Taka meringis kesakitan karena nyeri.
"Itu adalah hukuman untuk kegagalanmu."
Mikoto bangkit dan berjalan meninggalkan putra hasil hubungan gelapnya itu, "Dan satu hal lagi. Jangan pernah panggil aku mama. Kau hanyalah alat bagiku."
•Taka POV
Aku sadar, memang benar mama hanya menganggapku alat untuk memeras Papa Navier. Dari kecil, mama selalu melakukan tindakan yang abusif.
Ia tak pernah mengijinkan aku keluar rumah, mencari teman, bahkan kesekolah pun dengan penjagaan ketat. Ketika ku tanya ia hanya berkata,
"Kau itu penting untukku. Jadi kau harus selalu menuruti kata mama."
Anak kecil mana yang tak sayang orang tuanya apalagi mamanya bilang seperti itu.
Namun kini aku tersadar, aku penting untuknya karena aku alat. Alat untuk memeras uang pada Papa Navier supaya dunia yang diinginkan mama terwujud.
Dunia yang penuh dengan kebahagiaan dan tanpa rasa sakit.
Setelah kejadian itu aku kembali ke kamarku. Hanya ada 2 orang yang bisa kupercaya selama ini. Ibu pengasuh dan asisten pribadiku. Mereka berdua benar-benar loyal padaku.
Ku memandang kearah jendela, "Aku sudah tidak tahan dengan tindakan mama." Gumamku.
Pintu kamarku terketuk, "Masuk!"
Muncul sosok Shimada disana. Asisten pribadiku, yang sudah melayaniku sejak umurku masih 8 tahun.
"Apa Tuan memanggil saya?"
Aku mengangguk, "Apa benar mama berhasil menggandeng 2 keluarga masuk kedalam organisasi gelapnya?"
Shimada mengangguk, "Benar."
Aku duduk di sebuah sofa kecil di kamarku, "Aku benar-benar sudah tidak tahan dengan tindakan kriminal mama, Shimada. Aku juga tidak tahan diperlakukan seperti ini."
"Apa Anda memiliki rencana? Untuk membongkar kejahatan ini pun sulit. Bahkan Pemerintah Daerah pun tidak dapat berkutik." Jelas Shimada.
Aku menghela nafas dan memijit pangkal hidungku, "Sebenarnya, ada satu orang yang ingin ku ajak bekerja sama."
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Cupid's Arrow - [ Ushijima Wakatoshi X Reader ]
RomanceGimana jadinya jika para anak voli jatuh cinta dengan atlet junior panahan? Apa mungkin itu adalah Panah Asmara Cupid? Cerita ini tak hanya menceritakan bagaimana kisah cinta remaja SMA, namun juga mengangkat isu-isu mental depression yang sering te...