Ny. Ushijima kembali dari pekerjaannya. Di teleponnya putranya itu berkali-kali.
"Kemana dia ini?" Gumamnya.
Sambungan telepon itu diangkat, "Moshi-moshi, Kaa-san?"
"Toshi? Kemana saja kau ini?" Tanya Ny. Ushijima.
"Ahh, aku baru selesai latihan, ada apa Kaa-san?"
Ny. Ushijima menghela nafasnya, "Kaa-san sudah menemukan filenya. Sudah ibu bawa sekarang. Kau bisa mengajaknya kemari."
"A-ano kaa-san. Ia sedang diluar negeri sekarang dan baru kemari lagi minggu depan. Akan coba kuhubungi dulu."
"Diluar negeri?" Batin Ny. Ushijima.
"B-begitu ya? Baiklah. Terserah kau saja."
---
Mendengar hal itu Ushijima merasa harus cepat-cepat menghubungi [Name].
Setelah latihan ia buru-buru kembali ke kamar asramanya. Tendou yang dibelakangnya pun bertanya-tanya.
"Tak seperti biasanya kau ingin cepat-cepat kembali ke kamar, Wakatoshi-kun." Ujar Tendou.
Ushijima tak menjawab, yang dipikirannya sekarang hanyalah [Name].
Tiba di kamar Tendou memutuskan untuk menggunakan kamar mandi duluan. Ushijima masih mencoba menelepon [Name].
"Kenapa tidak diangkat?" Gumamnya.
Dicobanya berkali-kali hingga sambungan telepon itu diangkat oleh [Name].
📞"Hhmm.. [T/N], sudah kubilang hari ini kita libur latihan. Jangan ganggu aku. It's 3 a.m you stupid!" Omel [Name].
Ushijima kaget, "[Name].. ini aku."
[Name] terperanjat lalu bangun dan mengamati nama yang muncul di ponselnya, "W-Wakatoshi-kun? Gomen.."
Ushijima terkekeh, "Maaf menganggu tidurmu. Aku lupa perbedaan waktu kita. Kau bisa lanjutkan tidurmu."
📞"Aku sudah bangun sekarang. Ada apa?"
"Aku meneleponmu karena salinan dokumen rumah sakit yang kau cari sudah ketemu."
📞"Eeh? Bagaimana bisa kau melakukannya?"
"Ibuku bekerja disana. Jadi aku meminta tolong padanya."
📞"Waka-kun, kau.. tak perlu repot seperti itu. Aku akan pesan tiket sekarang."
Ushijima terperanjat, "Ehh? Bukankah turnamennya seminggu lagi?"
📞"Kau tak mau cepat-cepat bertemu denganku?"
Semburat merah muncul dipipi Ushijima, "Te-tentu saja aku mau. Kau pikir aku betah berjauhan denganmu begini?"
📞"Kalau begitu tunggu aku, ya. Sampai jumpa."
"Kunanti dirimu.."
Sambungan itu dimatikan, Ushijima mengambil bola voli yang tergeletak dikasurnya.
Semburat merah itu masih belum hilang. Bahkan sampai Tendou keluar dari kamar mandi.
"Ne, Wakatoshi-kun. Kenapa kau memerah begitu? Demam?" Ujar Tendou seraya menyentuh kening Ushijima.
"Iya aku demam."
Tendou menimpali, "Demam Cinta."
---
•[Name] POV
Aku langsung membuka website penerbangan untuk mencari jadwal penerbangan paling cepat hari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Cupid's Arrow - [ Ushijima Wakatoshi X Reader ]
RomanceGimana jadinya jika para anak voli jatuh cinta dengan atlet junior panahan? Apa mungkin itu adalah Panah Asmara Cupid? Cerita ini tak hanya menceritakan bagaimana kisah cinta remaja SMA, namun juga mengangkat isu-isu mental depression yang sering te...