Remorse [Penyesalan]

1.7K 247 22
                                    

• Ini akan menjadi part yang saaannggaattt panjang..











"Dokter, ijinkan saya yang mengoperasinya." Pinta Mikael dan membuat semuanya terkejut.

"Akan menjadi kehormatan bagiku jika kau yang melakukannya, Kael."

Terdengar suara seorang pria yang baru saja datang. Seorang pria tinggi dengan surai kelam dan manik keunguan. Dibelakangnya seorang wanita cantik bersurai pirang yang tengah mengandung. Serta tak lupa seorang pria bersurai keperakan.

Tak lain dan tak bukan adalah Jayden dan Istrinya Sophia, serta Izana yang baru datang. Mereka datang tak hanya bertiga, seorang pimpinan dari MMC. Theresa juga disana.

Pimpinan itu berkata pada dokter yang menangani [Name], "Dokter Miyuzaki, Tuan Mikael Navier adalah pimpinan RS Theresa Pusat, secara otomatis dia juga pimpinan saya. Dia juga dokter bedah terbaik di negaranya."

"Lakukanlah, Kael." Ucap Jayden seraya menepuk bahu Mikael. "Kuserahkan [Name] padamu dimeja operasi, Ace of Surgeon!"

Sebelum Mikael pergi, Ny. Sawamura geram. Dihampirinya Jayden dan

Pllaakk!!

Sebuah tamparan keras mendarat tepat di pipi Jayden, "Anak kurang ajar! Apa yang kau sembunyikan selama ini membuat adikmu nekat dan membuat nyawanya diujung tanduk, Jayden!!"

"Matsuri-chan, sudah. Kau harus menenangkan diri." Ujar Ny. Kaede, Ibu Ushijima.

Jayden hanya terdiam, dia memang terlihat kalem dan tenang. Tapi dimatanya sangat terlihat khawatir.

"Sudah cukup sakit hati aku kehilangan kakakku satu-satunya. Dan kau juga membuat putrinya akan mengalami hal yang sama?" Ny. Sawamura menarik kerah jas Jayden, "Apa dia harus mengalami sakit fisik setelah mengalami sakit mental bertahun-tahun!!?"

"M-maafkan aku Bibi.. kupikir dengan menyembunyikan semuanya akan membuat permasalahan akan selesai. Aku hanya ingin si kembar bisa tertawa dan bahagia tanpa harus mengetahui kenyataan yang pahit. A-aku hanya..."

"Kuakui kau memang benar, Jayden!! Tapi caramu itu salah. Menutupi kenyataan yang ada justru akan menimbulkan masalah lain dimasa yang akan datang. Kalian itu keluarga, apa salahnya saling terbuka!! Jika kalian terbuka sejak awal, [Name] tak akan seperti ini, kan?!"

Daichi yang mengerti Ibunya dalam keadaan marah itu bangkit dan menenangkan, "Ibu sudah cukup. Tenanglah. Yang bisa kita lakukan sekarang hanyalah berdoa untuk yang terbaik."

Ny. Kaede pun hanya bisa terisak di pelukan putranya, Ushijima. Ushijima mengelus punggung Ibunya, "Kaa-san, sudahlah.  Aku yakin [Name] akan baik-baik saja."

Untuk pertama kalinya Jayden, Izana, dan [T/N] menangis dihadapan orang lain. Mereka benar-benar lemah jika [Name] menderita seperti itu.

Jayden menghadap pada Daichi dan Ushijima, "Aku tahu aku melakukan kesalahan yang fatal. Tapi setidaknya aku berterima kasih pada kalian berdua. Pada Daichi yang rela terluka untuk melindungi adikku....."

Manik keunguan Jayden menatap lekat manik dark olive Ushijima, "Pada Ushijima yang menemukan lokasi terakhir adikku. Jika kau tak menemukannya tepat waktu mungkin [Name] tak akan selamat tiba disini." Lanjut Jayden laku membungkukkan badannya.

"Jangan membungkukkan badan seperti itu, Jayden-san. Aku sangat kebetulan pagi itu mampir kesana. Maaf aku tak bisa berbuat banyak." Jawab Daichi.

Ushijima menghela nafas, "Aku dapat melacak [Name] pun jika bukan karena aplikasi dan GPS yang diberikan Taka."

Navier bersaudara terkejut, "Apa maksudmu?"

"Ceritakan itu nanti setelah operasi, Ushijima." Celetuk Mikael.

[END] Cupid's Arrow - [ Ushijima Wakatoshi X Reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang