Malam itu Ushijima mengantarkan [Name] pulang hingga depan pintu, "Kau pulang besok, ya?" tanyanya.
[Name] hanya mengangguk.
Ushijima tak tahu harus berbuat apa lagi. Ia merendahkan tubuhnya dan memeluk [Name]. membenamkan wajahnya di bahu kekasihnya itu, "Kapan kau akan kembali lagi?"
"Sudah saatnya aku latihan di timnas. Aku akan kembali saat final nanti. Setelah itu aku akan mencari kebenaran-kebenaran yang lain." Jelas [Name] dengan perlahan.
Ushijima mempertahankan posisinya cukup lama, "I'll miss you, [Name]."
Dikecupnya bibir [Name] itu, "I'll miss you too, Wakatoshi-kun."
Itu akan menjadi malam terakhir bagi pasangan baru itu sebelum akhirnya menjalani hubungan jarak jauh.
Saat Ushijima kembali ke Shiratorizawa, ia sudah siap melaksanakan hukuman yang diberikan pelatihnya. Bukan hanya dia, ternyata yang lain juga mendapatkannya.
"Kau sudah kembali, Ushijima-san?" Tanya Shirabu dan Ushijima hanya mengangguk.
"Kalau begitu mari cepat selesaikan hukuman ini. Aku ingin segera kembali ke asrama." Rengek Tendou.
Baru saja mereka akan memulai, Yui memanggil Ushijima dari kejauhan.
"Ushijima-san!!"
Sontak anak klub voli memandang kearah sumber suara, "Ada apa?"
"Ahh, [Name]-san sudah pulang, ya?" Yui menyerahkan sebuah jaket berwarna putih pada Ushijima, "Jaketnya ketinggalan."
Ushijima menerima jaket itu, "Biar kusimpan."
Setelah itu Yui memberikan semangat pada Shirabu sebelum ia kembali ke asrama karena latihannya sudah berakhir.
Dihirupnya jaket itu oleh Ushijima, "Setidaknya, ini bisa jadi obat rindu."
---
Sabtu malam, keduanya sudah stay di Narita Airport. Ia sudah berpamitan pada Bibinya. Tentu saja Bibinya kaget karena mereka kembali secara tiba-tiba begitu.
Tak ada obrolan diantara keduanya sejak sabtu pagi. Setiap kali [T/N] mengajak berbicara atau ingin memberi penjelasan pada [Name], [Name] selalu menolak.
"[Name], aku bisa je-"
"Simpan penjelasannya untuk nanti Tuan." Jawabnya sarkastik.
[Name] juga telah menghubungi kakak-kakaknya untuk berkumpul di hari Senin malam. Jayden yang kaget dengan permintaannya pun bertanya-tanya.
📞"Kenapa sebegitu mendadak, [Name]?"
"Lebih cepat lebih baik."
📞"Hal apa yang ingin dibahas? Sebegitu pentingnya, kah? Uang sakumu habis? Mau aku transfer lagi? Kau tinggal bilang padaku sekarang."
"Makan saja uangmu, Tuan Muda. Ini bukan masalah uang. Ini masalah harga diriku!"
[Name] langsung mematikan sambungan teleponnya, "Dia pikir segala sesuatu di dunia ini dapat dibeli dengan uang? Brengsek!" Umpatnya.
Jayden yang baru saja ditelepon adik perempuannya itu masih memiliki banyak tanda tanda tanya besar di kepalanya.
Ia memijit pangkal hidungnya,"Lebih baik hari senin sekalian keberikan saja warisan Ibunya." Batin Jayden.
Jayden pun memberi kabar itu kepada adiknya yang lain, Izana dan Mikael. Ia memanggil keduanya ke kamarnya. Izana sudah menyanggupi akan hadir, namun tidak bagi Mikael.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Cupid's Arrow - [ Ushijima Wakatoshi X Reader ]
RomanceGimana jadinya jika para anak voli jatuh cinta dengan atlet junior panahan? Apa mungkin itu adalah Panah Asmara Cupid? Cerita ini tak hanya menceritakan bagaimana kisah cinta remaja SMA, namun juga mengangkat isu-isu mental depression yang sering te...