JANTUNG Taeyong berdegup kencang, keringat menuruni pelipis hingga pipi. Ia baru saja selesai berolahraga dan berniat untuk mengganti baju di ruang ganti, seluruh tubuhnya basah oleh keringat dan ia merasa sangat tidak nyaman.
Iris hitam Taeyong bergulir, menatap ke sekeliling ruang ganti dan menyadari bahwa ia berada sendirian di sanaa. Ini semua karena ia telat dan seluruh temannya sudah selesai berganti pakaian.
Menghela napas panjang, Taeyong akhirnya melepas atasannya dan mengusap keringat yang masih tersisa di tubuh. Keningnya berkerut, Taeyong menoleh ke belakang dan menemukan bahwa pintu masih tertutup rapat. Tapi kenapa Taeyong merasa bahwa ada seseorang yang tengah memperhatikannya saat ini?
Bulu tengkuk Taeyong meremang, ia kembali memfokuskan diri untuk berganti pakaian dan menatap lurus pada cermin besar yang ada di hadapannya. Tatapan mata Taeyong terpaku, kedua alisnya berkerut dengan jantung yang berdegup begitu kencang.
Bentuk muka Taeyong perlahan berubah, seolah ia baru saja mengalami kecelakaan besar yang membuat wajahnya menjadi hancur dan di penuhi darah. Iris hitam Taeyong melebar, ia memundurkan langkah kaki dengan mata yang masih menatap pada cermin. Napas Taeyong terengah, ia merasakan takut setengah mati.
Wajahnya hampir tidak karuan, bahkan tidak berbentuk! Darah menetes di setiap inci kulit wajahnya yang rusak di dalam cermin, Taeyong mengerjapkan mataㅡnamun itu seperti kesalahan besar karena saat ini Taeyong melihat bahwa salah satu mata nya menghilang sementara mata yang tersisa sudah hampir keluar dari rongga mata.
Tanpa ingin menunggu lebih lanjut bagaimana penampilannya di dalam cermin, Taeyong berlari keluar dari ruang ganti dengan napas terengah dan keringat yang bercucuran. Itu sangat menakutkan! Taeyong benar-benar tidak tahu harus melakukan apa, ia bahkan tidak bisa berteriak! Suaranya hampir tidak keluar.
Jarak dari ruang ganti menuju kelas tidak begitu jauh, tapi kenapa rasanya Taeyong sudah berlari cukup lama? Ia terus menggerakan kedua kaki, menjauh dari ruang ganti yang menakutkan itu.
Perlahan napas Taeyong tersendat, ia merasa bahwa kepalanya berputar hebat. Setelah itu yang bisa Taeyong lihat hanyalah hitamㅡia kehilangan kesadaran.
***
"Lo gapapa Yong?"
Taeyong yang baru saja membuka mata menatap lekat pada teman sekelasnya; Jaehyun. Ia mengalihkan pandangan ke sekeliling dan menyadari bahwa kini ia berada di unit kesehatan sekolah.
"K-kok gue bisa ada di sini?"
Jaehyun menghela napas dan duduk di sisi ranjang Taeyong. "Gue nemuin lo pingsan di ruang ganti, guru nyuruh gue manggil lo biar pelajaran bisa di mulai."
Lagi, jantung Taeyong berdegup kencang. Bukannya ia baru saja berlari menjauh dari ruang ganti? Namun kenapa Jaehyun menemukannya di ruang ganti? Oh sial, Taeyong tidak tahu apa yang menimpanya.
Kening Jaehyun berkerut. "Yong, lo tau kan gue bisa liat yang begitu?"
"Begitu gimana maksud lo?"
"Ya lo tau lah, setan." gumam Jaehyun pelan, ia menatap ke sudut ruang kesehatan dan menghela napas dalam, "lo di ikutin Yong, gue ngejagain lo daritadi karena ada yang terus merhatiin lo."
Seketika Taeyong terlonjak dan memberingsut mendekati Jaehyun, memeluk lengan lelaki yang lebih tinggi darinya itu. "Gausah ngada-ngada lo!" serunya kesal.
Jaehyun mendesah pelan. "Gue serius, tapi Yong," ia menghentikan ucapannya dan menatap Taeyong dengan lekat. "Dia mirip banget sama lo, cuma.. Mukanya udah rusak banget, itu yang gue liat karena gue bisa liat wujud asli dia. Lo pernah ngapain sampe di ikutin kaya gini?"
Taeyong mengigit bibir bawah dan memejamkan mata. Teringat tentang apa yang ia lakukan dua tahun lalu, kala itu ia pernah melakukan ritual untuk memanggil kembaran dari dunia lainㅡia mengikuti semua perintah yang ada di browser, cara melihat kembaran.
Itu memang berhasil, Taeyong melihat kembarannya, mereka sama persis hingga Taeyong tidak melihat adanya perbedaan. Tapi kala itu ia hanya melihat sosok tersebut satu kali! Ia merasa senang bahwa percobaannya mengenai twins itu berhasil. Tapi ayolah, ini sudah dua tahun!
Kenapa sosok itu malah memunculkan diri?
Jaehyun berdehem pelan. "Sekarang dia ada di sini Yong, ngeliatin lo seolah dia gamau lepas dari lo. Bahaya banget Yong, energinya cukup gede."
"T-terus gue harus gimana.. Gue takut!"
"Abis pulang sekolah, lo ikut gue ke rumah gimana? Biar gue bicarain sama Om gue yang bisa liat juga."
Mendengar itu Taeyong mengangguk antusias, ia melihat ke arah pojok ruangan dan tengkuknya kembali meremang. Oh sial, ia ketakutan setengah mati.
Dan benar yang Jaehyun bilang, Taeyong bisa merasakan bahwa ada sosok lain yang sedang memandanginya dengan lekat.
END
Apa mau lanjut ke part 2?
Btw ini real story dari dwelcaloma walaupun ada yang ak ubah dikit untuk kepentingan cerita.
sekalian minta dukungan + doa ya. Soalnya dia masih suka di gangguin katanya :( makanya klean jangan iseng nyari kembaran bullshit dari dunia lain yha.
KAMU SEDANG MEMBACA
When The Night Comes《NCT》
Horror[Horror] [Short Stories] 'Mereka' itu nyata keberadaan nya. Tinggal lo nya aja, percaya atau engga? •All member of NCT •Don't read if u don't like.