Hari ini Chenle memiliki tugas kelompok yang harus di kerjakan. Berada di kelas sembilan memang menyebalkan, begitu banyak tugas yang wajib ia kerjakan belakangan ini.
Karena Chenle bersekolah di sekolah internasional, ia berada di kelompok yang sama dengan Keith dan Karra. Gadis kembar yang baru masuk ke kelasnya minggu lalu.
Entah, kenapa Chenle harus berada di kelas yang sama dengan kedua gadis berdarah Belanda itu? Padahal akan lebih menyenangkan jika ia memiliki kelompok yang lain. Chenle tidak terlalu mengenal Keith dan Karra.
"Welcome to my home. Sorry if you feel uncomfortable," Karra membuka pintu rumahnya yang besar; mempersilahkan Chenle untuk masuk ke dalam.
Well, Chenle tidak tahu bahwa ada rumah bergaya klasik di Negaranya. Maksudnya, rumah Keith dan Karra terlihat tua. Bahkan banyak sekali tanaman rambat yang menempel di samping rumah. Seolah tidak pernah di bersihkan.
Namun di dalamnya tidak buruk. Interior bergaya lama tersusun rapih, walaupun beberapa cat di dinding sudah pudar dan mengelupas.
"Nice house. Apakah tidak ada siapapun di sini selain kalian berdua?" tanya Chenle penasaran; ia menaruh tas di atas meja dan mendudukan diri pada sofa usang ruang tamu.
Keith tersenyum kecil. "Ada Ayah, Ibu dan Richard di lantai dua. Sedang bermain."
"Richard?"
"Ya, adik kami." Karra menimpali, ia memasuki kamar yang terletak di lantai satu dan keluar dengan beberapa buku, "jadi, ingin minum apa?" tanya nya seraya menaruh semua buku di atas meja.
"Apa saja." gumam Chenle pelan; ia mengernyit ketika melihat buku yang di penuhi oleh debu. Semua kertas itu berwarna kuning; seolah berasal dari tahun 70'an.
Keith melepaskan ikatan pada rambut; lalu mengambil pita dari dalam tas dan memasangkannya. "Aku harus berganti pakaian terlebih dahulu, tunggu disini ya."
"Kalau begitu aku juga akan membuatkan minum. Ini pertama kalinya kami membawa seseorang ke rumah, menyenangkan." ujar Karra girang.
Chenle mengangguk dan tersenyum kecil. Kedua gadis kembar itu terlihat cantik, memiliki rambut cokelat bergelombang sebahu. Hidung mancung, bibir tipis, bulu mata lentik dan iris berwarna biruㅡseperti batu sapphire. Berbeda jauh dengan wajah Chenle yang terlihat sangat asia.
Keith pergi naik ke lantai dua, sementara Karra berjalan santai ke arah dapur yang letaknya tidak jauh dari ruang tamu.
Chenle berdehem pelan; mengamati sekitar sebelum memilih untuk beranjak. Mengamati apa saja yang ada di dalam rumah besar berlantai dua itu.
Ini seperti mengunjungi museum! Rumah Karra dan Keith terlihat benar-benar tua, Chenle tidak pernah mengunjungi bangunan seperti ini sebelumnya.
Tubuh Chenle berhenti di depan kaca etalase; ada beberapa barang yang tidak terpakai di sana. Ia mengamati; mengerenyit ketika melihat satu foto yang terpasang di tengah.
"Foto keluarga?" Chenle menelan air liur kasar; apa yang ada di dalam sana terlihat begitu aneh. Aura di sekitarnya mendadak berubah; berhasil membuat Chenle tidak nyaman.
"Ah~ itu foto keluarga milik kami!" suara Keith dan Karra terdengar dari arah belakang.Tubuh Chenle menegang kaku, secara perlahan ia mencoba untuk berbalik. Seketika pasokan udara di paru-paru nya menipis; Chenle tidak bisa bernafas dengan baik.
Hidung, mata, alis, serta mulut di wajah Keith dan Karra menghilang. Meninggalkan bentuk datar yang mengerikan; sedetik kemudian semuanya berubah menjadi gelap untuk Chenle. Ia kehilangan kesadaran.
End
KAMU SEDANG MEMBACA
When The Night Comes《NCT》
Horreur[Horror] [Short Stories] 'Mereka' itu nyata keberadaan nya. Tinggal lo nya aja, percaya atau engga? •All member of NCT •Don't read if u don't like.