8. Perjalanan

5.4K 994 129
                                    

[TEN]

HARI ini keluargaku memutuskan untuk pergi ke rumah Nenekku yang letaknya jauh dari hiruk pikuk kota. Terletak di sebuah desa yang cukup asri dan memiliki berhektar-hektar lahan yang di jadikan sebagai ladang.

Sebagai cucu kesayangan Nenek, tentu aku sangat senang berkunjung kesana. Perjalanan memakan waktu kurang lebih tujuh jam menggunakan mobil. Aku dan adikkuㅡHaechan menempati kursi belakang sementara Ibu dan Ayahku di depan.

"Kak, nanti disana ada danau kan?!" Haechan berseru; bocah berusia empat belas tahun itu terlihat senang sekali.

Otomatis aku mengangguk. "Tentu! Kita bisa bermain sepuasnya. Akan banyak yang datang hari ini, pasti ramai sekali."

Karena bukan hanya keluargaku saja yang datang, tapi saudaraku yang lainnya juga pasti akan berkunjung.

Hari sudah hampir sore ketika mobil Ayahku melewati ladang yang terlihat begitu luas; di kedua sisi jalan terdapat pagar yang terbuat dari kayu dan sepanjang perjalanan hanya terlihat lahan luas serta pepohonan di belakangnya.

Little bit creepy. Karena langit mulai gelap dan jalanan ini jarang sekali di lewati oleh mobil atau motor.

Haechan di sebelahku sudah tertidur, mungkin kelelahan karena kami belum juga sampai sementara makan malam mungkin akan di mulai sekitar satu jam lagi.

"Ayah, masih jauh?" tanyaku sembari menatap ke luar jendela; mencoba untuk membuang rasa bosan yang bercokol di dalam kepala.

"Sedikit lagi Ten, sabar ya?" suara lembut Ayahku membuatku mengangguk paham.

Aku menatap pada sisi jalan, memperhatikan pagar yang terbuat dari kayu dan lahan luas. Namun seketika kepalaku memutar ke belakang saat tadi tidak sengaja melihat sesuatu yang janggal.

Aku menengok ke jendela belakang dan tidak menemukan apapun disana. Padahal tadi ada seorang lelaki berpakaian serba putih berdiri di luar pagar! Aku bersumpah!

Hanya saja.. Terlihat janggal, sungguh sangat janggal karena wajahnya terlihat rata. Seolah tidak ada kedua mata, hiding atau bahkan bibir.

Bulu kudukku meremang seketika. Dengan cepat aku memberingsut mendekati Haechan dan memilih untuk memainkan ponsel.

Sosok lelaki itu seolah memperhatikanku tadi...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


END

When The Night Comes《NCT》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang