TAEIL dan Yuta memiliki usaha kecil-kecilan, membangun sebuah warung angkringan yang terletak di dekat sebuah jembatan. Warung tersebut memang buka sampai jam dua atau tiga pagi karena biasanya banyak bapak-bapak yang akan memesan mie instant atau kopi di atas jam sebelas.
"Eh ada yang jalan kesini dah," Yuta nunjuk sosok laki-laki yang kemungkinan berusia 30 tahun sedang berjalan santai ke arah warung mereka.
Taeil mengangguk. "Ya biarin aja atuh, mau beli kali."
Dan seperti apa yang Yuta katakan Bapak-bapak itu berhenti berjalan dan duduk di depan warung angkringan. Wajahnya terlihat datar; namun tidak mencurigakan.
"Kopi item nya satu ya." ujar bapak-bapak tersebut.
Taeil yang berada di dalam warung mengangguk. "Tunggu bentar pak,"
Sementara Yuta kini sibuk menatap ponsel; memainkan game PUBG yang sedang hits. Sesekali keluar umpatan dari mulutnya ketika ia terkenatembakan dan keberadaan nya di ketahui oleh musuh.
Tak lama kemudian Taeil mengantarkan kopi ke depan warung; tempat dimana si bapak itu duduk sebelumnya. Namun ia tidak menemukan siapa-siapa.
"Yut, bapak yang tadi kemana?" tanya Taeil bingung, bukankah tadi bapak tersebut duduk dan belum beranjak sama sekali?
Yuta menoleh; memasukan ponsel ke dalam saku celana karena ia kalah. "Lah tadi kan duduk disitu?"
"Gatau, ko gaada?"
Yuta dan Taeil berdiri di depan warung angkringan seraya melihat kea rah jembatan. Tidak ada motor, mobil bahkan bus yang lewat. Jalanan terlihat begitu sepi.
Tuk!
Keduanya menatap sesuatu yang menggelinding dari arah jembatan dan berhenti tepat di hadapan mereka. Yuta dan Taeil seketika bergegas lari tanpa mengatakan apapun, bahkan mereka tidak menutup warung angkringan karena terlalu takut.
Itu adalah kepala bapak yang memesan kopi tadi, menggelinding dari arah jembatan dan berhenti tepat di depan warung angkringan.
END
cerita asli milik
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
