"Ya sudah. Ayo kita pulang" ucap Bright lalu menarik tangan Win pergi.
Keduanya lalu melaju menuju kondo milik Win dengan mobil Bright. Setelah beberapa menit, keduanya pun sampai di depan gedung kondo Win.
"Pulanglah." Ucap Win setelah turun dari mobil Bright.
"Kenapa? Kau tak rindu denganku?" Ucap Bright sambil mendekat ke arah Win.
"Menjauh. Jangan seperti ini" ucap Win, mendorong tubuh Bright.
"Hei. Kau kenapa?" Ucap Bright yang bingung melihat Win mendorong tubuh nya.
"Ah..ti..tidak..aku hanya takut kau-"
"Win." Ucap seorang wanita mengagetkan keduanya.
"Mae.." ucap Win melihat ibunya menghampiri nya.
"Kenapa kau dengannya?" Ucap ibu Win dengan wajah yanh datar, sambil memandang Bright. Yang dipandang hanya bisa menundukkan kepalanya.
"Masuk Win. Kau, sudah kubilang, jangan menemui Win lagi." Ucap ibu Win lagi pada Bright yang masih senantiasa tertunduk.
"Ma..maaf mae..saya hanya ingin mengantar Win pulang" ucap Bright.
"Mae, Win mau bicara. Ayo kita masuk dulu" ucap Win tiba tiba.
Tanpa menjawab, ibu Win langsung masuk kembali ke menuju kondo.
"Ayo Bright." Ucap Win.
"Hah? Aku juga?" Tanya Bright yang kaget.
"Iya. Kita selesaikan masalah ini" ucap Win.
Lalu, keduanya masuk ke kondo Win.
Di dalam kondo Win..
Suasana nya tampak menegangkan. Semua sudah berkumpul di ruang tamu, dengan Win dan Bright yang duduk bersebelahan. Semua diam, dan membuat keadaan menjadi sunyi.
"Mae. Win ingin bersama dengan Bright." Ucap Win memecah keheningan.
Semua orang yang ada di sana tampak terkejut dengan perkataan Win barusan. Bahkan, Bright pun membolakan matanya dan menatapa Win.
"Win. Apa yang kau katakan." Ucap ibu Win.
"Win. Ingin bahagia bersama Bright mae."
"Kau yakin? Dia sudah membuatmu terluka selama ini."
"Iya mae. Win yakin."
Ibunya tampak terdiam sejenak.
"Mae tudak setuju kalian bersama." Ucap ibunya, setelah terdiam beberapa saat.
Win tampak menahan air matanya. Bright yang melihat itu pun, perlahan mengelus pundak pria bergigi kelinci itu.
"Mae tak ingin kau tersakiti untuk kedua kalinya" ucap Ibu Win lagi.
Dan kini, Win tak bisa membendung air matanya lagi. Sungguh, dia sangat mencintai Bright. Tak peduli berapa kali Bright menyakiti nya, tetap saja Win tak bisa membenci pria itu.
"Maaf mae. Tapi saya benar benar mencintai Win. Saya berjanji, tak akan menyakiti Win lagi." Kini, giliran Bright yang berbicara. Sedangkan Win, dia hanya bisa menangis.
"Sayang, jangan seperti itu. Cobalah untuk memberikan dia satu kesempatan lagi." Ucap ayah Win, yang sedari tadi terdiam.
Ibu Win kembali terdiam..
"Huff. Win, apa kau bahagia bersamanya?" Ucap Ibu Win, sambil menghela nafas.
Win mengangguk.
"Kalau begitu, apa kau berjanji, tidak akan menyakiti Win lagi?" Ucap Ibu Win beralih bicara pada Bright.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEY! FUCK BOY [BRIGHT VACHIRAWIT]
FanfictionSeorang anak laki laki kecil bernama lengkap Bright Vachirawit Chivaaree, memiliki seorang sahabat bernama Win Metawin. Dua anak itu terpisahkan, saat Bright dan keluarganya pindah ke suatu kota besar di Thailand, tepatnya di Bangkok. Setelah bebera...