Attention!!
Di bawah umur, jangan baca. |Padahal sendirinya di bawah umur😅
Ga suka sama yang berbau 18+, lewati. Tunggu chap selanjutnya aja.
Terakhir, dosa tanggung sendiri😆
Enjoy~
Setelah berbincang bincang di ruang tamu, Bright mengantar Win pulang ke kondonya.
Di depan gedung kondo Win...
"Aku masuk dulu ya" ucap Win setelah keluar dari mobil.
"Tunggu" ucap Bright, sambil menahan tangan Win, dan membuat Win berhenti melangkah.
"Kenapa?"
"Boleh aku tidur di sini malam ini?"
"Kenapa? Kau tak mau lagi tidur di rumahmu? Ayahmu sudah baik denganmu hari ini"
"Bukan. Bukan begitu. Apa aku tak boleh menginap di kondomu? Aku hanya ingin tidur denganmu malam ini." Ucap Bright sambil memasang muka memohon pada Win.
"Huff..ya sudah. Terserahmu saja" ucap Win sambil memutar bola matanya malas.
Setelah itu, mereka berdua naik menuju kondo Win.
Di dalam kondo...
"Aku mau mandi dulu." Ucap Win, dan mendapat anggukan dari Bright.
Setelah itu, Win berjalan menuju kamar mandi, dan mulai mandi.
Setelah beberapa menit...
Win keluar dengan setelan celana pendek yang menampakkan pahanya, dan baju kaos berwarna putih yang sedikit menampakkan tubuhnya, karna memang baju itu sangat tipis.
Win mengusak ngusak rambutnya dengan handuk, untuk mengeringkan rambutnya yang basah. Semua itu tak lepas dari pandangan Bright.
Bright yang sedari tadi memandang Win, kesusahan menelan salivanya sendiri. Suhu tubuhnya memanas, dan di bagian selatannya sudah mengeras.
Bagaimana tidak, tetesan tetesan air dari rambut Win yang terus jatuh di pundak, dan akan mengalir ke dada Win, membuat dada dan nipplenya terlihat jelas. Tak lupa lehernya yang mengkilap terkena air, semakin membuat Bright kesulitan mengatur nafasnya.
"Kenapa kau melihatku seperti itu?" Ucap Win, yang mendapati Bright sedang memandangnya.
"Ah..ti..tidak" ucap Bright yang salah tingkah.
Win hanya mengangguk angguk.
Setelah itu, Win hendak menggantungkan handuknya di gantungan yang menempel di dinding. Namun, saat ia menggantungkannya, tiba tiba handuk tersebut terjatuh.
"Oih..kenapa bisa jatuh." Ucap Win, lalu membungkuk untuk mengambil handuk tersebut. Dan tanpa sadar, dia membelakangi Bright, dan itu membuat Bright dapat melihat bokongnya.
Bright yang sudah tak tahan pun, kemudian berjalan mendekati Win, dan memeluk tubuh Win dari belakang. Bright mengecupi belahan leher Win.
"Bri..Bright. Apa yang kau lakukan?"
"Ah..ah..aku sudah tak tahan Win..ngghh" jawab Bright disertai geraman, pertanda dia sudah tak bisa menahan libidonya.
Kemudian, Bright kembali mengecup leher Win.
"Tu..tunggu Bright..akh" ucap Win, kemudian memekik, karena Bright menyedot dengan kuat lehernya, sehingga menimbulkan bercak keunguan di sana.
"Hah..hah..hah..kumohon sayang..aku sudah tak bisa menahannya lagi" ucap Bright, kemudian membalikkan tubuh Win, sehingga menghadap ke arahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
HEY! FUCK BOY [BRIGHT VACHIRAWIT]
Hayran KurguSeorang anak laki laki kecil bernama lengkap Bright Vachirawit Chivaaree, memiliki seorang sahabat bernama Win Metawin. Dua anak itu terpisahkan, saat Bright dan keluarganya pindah ke suatu kota besar di Thailand, tepatnya di Bangkok. Setelah bebera...