4🦊🐰

9.5K 886 144
                                    

Win membawa pria bertubuh tinggi itu menuju lapangan sepak bola yang tampak sepi, karna tak ada orang di sana. Pria bertubuh tinggi bernama Bright itu berusaha melepaskan tangannya dari genggaman si kelinci.

"Apa yang kau lakukan" Ucap Bright, setelah berhasil melepaskan tangannya dari genggaman Win.

Win terdiam, dan kemudian menatap Bright sangat dalam.

"Iya. Aku tak salah lagi. Kau Bright sahabatku." Ucap Win dikala menatap Bright.

"Apa maksudmu?" Ucap Bright tak mengerti ucapan Win.

"Hei. Sadarlah. Ini aku Win. Sahabatmu saat kau masih kecil. Dulu kita sering bermain bersama. Dan tiba tiba kau pindah ke Bangkok. Apa kau tak ingat tentangku sedikit pun?" Ucap Win, menggoyangkan tubuh Bright.

Bright pun mengerutkan dahinya, lalu mendorong tubuh Win sangat kuat, hingga Win terjatuh.

"Kubilang, aku tak mengenalmu." Ucap Bright, dengan menatap Win dengan tajam.

"Oke. Terserah kau ingat padaku atau tidak. Tapi, apa yang kau lakukan pada siswa tadi itu salah Bright." Ucap Win, yang masih terduduk.

Bright memiringkan senyumnya, dan kemudian berjalan mendekat ke arah Win, lalu berjongkok di depan Win untuk menyamakan posisinya. Dia menepuk pundak Win, dan menatap Win. Kemudian Bright berkata

"Lalu, apa kau mau menggantikan dia?" Ucap Bright dengan senyum miringnya.

Win terdiam, dan hanya bisa menatap sahabat kecilnya itu. Setelah berucap, dan tak mendapat jawaban dari Win, Bright pun berdiri, dan berjalan menjauh meninggalkan Win.

"Bright" panggil Win, saat Bright sudah mulai menjauh.

Bright pun berhenti, karna ada yang memanggilnya. Dia menoleh ke arah belakang, tepatnya ke arah Win dengan tatapan mata tajam, dan lalu melanjutkan jalannya.[kyk yg difoto atas itu loh]

Win melihat kepergian sahabatnya itu. Sungguh itu adalah Bright. Namun, bukan Bright yang dulu dia kenal. Tatapan mata Bright saat kecil, tak bisa Win temukan di Bright yang sekarang. Seolah, tatapan itu telah sirna di diri Bright.

"Tak peduli kau mengingatku atau tidak. Aku akan membuatmu kembali seperti Bright yang dulu." Ucap Win, sambil menatap Bright yang kian menjauh. Dan tentu saja ucapannya tak didengar oleh Bright.

Bright berjalan menuju kantin kembali, untuk menemukan kedua temannya.

"Hei. Siapa dia? Apa kau mengenalnya?" Ucap Man, yang melihat Bright berjalan mendekat, dengan tangan yang selalu dia masukkan ke dalam saku celananya.

"Hanya sampah" ucap Bright, kemudian mendudukkan dirinya di samping Mew.

Man dan Mew hanya mengangguk paham.

"Lalu, apa yang akan kita lakukan pada bocah tadi[siswa yang dipukuli oleh Bright tadi]?" Ucap Mew.

"Biarkan saja dia. Aku tak mood untuk menghajarnya lagi." Ucap Bright.

"Hmm baiklah" ucap Mew.

Keesokan harinya, Win datang ke sekolah seperti biasa. Dia berjalan menuju sekolah sambil tersenyum. Saat sedang berjalan, Win melihat Bright berjalan menuju sekolah sendiri. Win pun kemudian berlari menghampiri Bright.

"Hoi. Kenapa kau sendirian?" Ucap Win, menepuk pundak Bright.

Bright pun menoleh, dan mendapati Win yang sedang tersenyum padanya, sambil menampakkan giginya. Kemudian, Bright kembali berjalan tanpa menghiraukan Win. Win pun kemudian, berjalan mengikuti Bright.

"Kemana teman temanmu?" Tanya Win.

"..." Bright tak menjawab.

"Apa kau sudah sarapan?" Tanya Win lagi, dan hasilnya tetap sama. Bright tak menjawab pertanyaan dari Win.

HEY! FUCK BOY [BRIGHT VACHIRAWIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang