Chapter 4

27 4 0
                                    

Selamat membaca

----------------------------------------

~Author

Hari ini adalah hari minggu, dimana banyak sekali siswa SMA Nusantara yang menunggu saat ini. Karena bagi mereka hari minggu waktunya mereka istirahat, hangout, shoping, dan lain-lain.

Tak terkecuali dengan Devan, dia berencana untuk nongkrong sama sahabat-sahabatnya, itu sudah jadi kewajiban bagi mereka kalau hari libur mereka akan berkumpul dimana pun tempat nya.

Dret..dret..

Terdengar deringan ponsel dari atas nakas, Devan melihat siapa yang memanggil nya, Ternyata itu Dio.

"Hallo van lo masih ngapain sih? Lama banget! Anak-anak udah pada nungguin nih di kafe biasa."

"Iya bentar gue masih siap-siap, 10 menit gue sampai."

"Oke hati-hati van."

Devan segera mengambil kunci motornya, dia langsung ke bawah buat pamit sama mama nya.

"Ma Devan berangkat ya."

"Iya hati-hati nak."

"Oke ma, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

...

Dikediaman keluarga Mahendra, Alea dan Daren sudah siap dengan pakaian jogging nya. Yapss mereka berencana mau jogging ke taman depan komplek. Mereka pamit dan jogging ke taman.

1 jam berlalu, Alea sedang duduk di kursi taman, sedangkan Daren pergi membeli minuman.

Setelah beberapa menit menunggu kedatangan Daren, akhirnya yang di tunggu-tunggu sampe juga.

"Nih de minumannya." Daren menjulurkan minuman yang sudah di belinya tadi.

"Lama banget sih bang, udah kehausan nih gue."

"Ya maaf de, tadi antri."

"Yaudah sini. Bang sambil pulang nanti mampir ke kedai eskrim dulu ya, kan lo belum traktir gue kemaren, jangan harap gue lupa sama janji kemaren."

"Iya iya nanti gue beliin eskrim deh."

...

Mereka sampai di rumah dengan kantong berisi eskrim di tangan Alea. Mereka bergegas ke kamar masing-masing.

"Bang gue duluan ke kamar ya, mau mandi, udah lengket banget nih badan gue."

"Abang juga mau ke kamar de."

...

Di sebuah kafe terdapat empat sejoli yang lagi nongkrong. Mereka bisa sampe seharian disana, memang sudah jadi rutinitas mereka.

"Eh gue pulang duluan ya udah sore juga nih." Farel pamit pulang.

"Ohiya ga kerasa ternyata udah sore, yaudah balik yu." kata Kevin.

"Kalian pulang duluan aja, gue mau ada urusan dulu." Devan yang berkata, sebenarnya dia ga ada urusan apa-apa cuman dia lagi pengen main aja.

Ketiga teman nya pergi pulang, sedangkan Devan dia mau mampir ke minimarket dulu.

🍁🍁🍁

Hari sudah sore, Alea mau pergi ke minimarket buat beli keperluan pribadi nya, biasa lah cewe:v

"BANG KALO BUNDA NYARIIN BILANG AJA GUE MAU KE LUAR SEBENTAR YA!" teriak Alea kepada Daren yang berada di kamarnya.

"KAGAK USAH TERIAK-TERIAK JUGA KALI DE, INI RUMAH BUKAN HUTAN." jawab Daren balik berteriak.

"ITU JUGA LO TERIAK-TERIAK BANG, YAUDAH GUE KELUAR BENTAR YA BANG ASSALAMUALAIKUM." pamit Alea.

...

Ketika sedang asik memilih-milih barang yang di perlukannya tiba-tiba ada yang menyenggol bahu nya.

"Aduh... Hati-hati dong mas kalau jalan, ga liat apa ada orang."

"Eh maaf ya mba saya ga sengaja."

Merasa tidak asing dengan suara keduanya, mereka sama-sama penasaran.

"ELO."

"ELO."

kaget mereka dengan berbarengan.

"Ihh.. Elo lgi elo lagi, ga di sekolah ga di jalan ga di minimarket ketemu nya elo aja, mimpi apa gue semalem. Oh gue tau lu ngikutin gue ya, hayo ngaku lo."

"Gue?ngikutin lo? Males juga! Buat apa gue ngikutin cewe barbar kaya lo. Denger ya gue juga males ketemu terus sama lo."

"Udah gue males berdebat sama lo, ganggu waktu gue tau ga!"

Baru saja Alea beranjak dari posisinya, Devan rasanya ingin berdua sama Alea.

"Apa gue ajak dia jalan aja yah, lagian gue ga ada temen juga, tapi kira-kira mau ga yah gue ajak dia jalan. Tapi kalau gue ajak dia nanti berpikir yang engga-engga lagi tentang gue. Yaudah deh coba dulu aja." batin Devan.

"Eh tunggu tunggu."

"Apa lagi sih?"

"Ikut gue yu, males pulang nih gue. Ayolah temenin gue, nanti sekalian gue anter pulang, gue tau lo kesini ga pake motor lo kan?"

"Yaiyalah orang motor gue masih ada di bengkel. Emm..boleh deh lagian gue juga lagi ga ada kerjaan, tapi lu mau ngajak gue kemana?"

"Ada deh pokoknya pasti lo suka."

"Yaudah deh tapi bentar ya gue mau bayar dulu ke kasir."

"Oke gue tunggu di parkiran ya."

Devan pikir Alea bakal nolak, tapi ternyata Alea mau dia ajak jalan. Dia selalu berperasaan aneh kalau dekat dengan Alea, entah dorongan dari mana buat ngajak Alea jalan.

Tbc
Sampai ketemu di part selanjutnya, semoga suka dengan ceritanya jangan lupa vote dan komen nya yah. Kalau ga suka juga gapapa kok. Hhe:v

ALEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang