Chapter 9

15 2 0
                                    

Happy reading:)

----------------------------------------

Hari ini Alea sudah bisa masuk sekolah, karena semalam sudah di perbolehkan pulang oleh dokter.

"Alea.. Lo udah sekolah Le? Uh gue kangen banget sama lo. Bete gue di sekolah kalau gak ada lo." heboh Kayla saat Alea baru saja sampai di kelas.

"Ih apaan si kay, kemaren kan lo udah jenguk gue, oh gue tau lo kangen karena ada mau nya kan?."

"Hehe tau aja lo." kekeh Kayla.

"WOY ADA PA KUMIS DATENG... CEPET DUDUK." kata Ketua kelas dengan heboh.

"Selamat pagi anak-anak."

"PAGI PA." jawab sekelas.

"Alea kamu sudah masuk sekolah?." tunjuk guru itu kepada Alea.

"Alhamdulillah pak, saya sudah sehat."

"Pak kok cuma Alea yang di tanya, saya gak di tanya pak... Saya kecewa sama bapak." kata Kiki dengan muka sok sedih.

"Diam kamu Kiki atau saya hukum kamu."

"Eh..eh.. Jangan dong pa."

"Hahahaha." mereka tertawa satu kelas melihat kekonyolan teman mereka.

"Sudah-sudah sekarang kita mulai belajar."

...

~Devan pov

Gue lagi berjalan di koridor sekolah. Kenapa gue keluar kelas saat yang lain sedang belajar jawaban cuma satu yaitu ke perpustakaan.Ya gue di suruh guru buat ambil buku paket di perpustakaan.

Waktu gue masuk ke perpustakaan, suasana pun sepi, Yaiyalah sepi orang lagi pada belajar. Saat gue lagi ngambil buku-buku di rak, gue mendengar suara seseorang, gue pun memutuskan untuk menguping pembicaraannya.

"Kemaren lo bisa Selamat Alea, tapi gue gak bakal tinggal diem buat ngancurin lo. Itu balasan karena lo udah permaluin gue di depan orang banyak dan lo udah berani-beraninya deketin Devan. Gue gak akan tinggal diam." kata orang itu bermonolog.

Gue merasa gak asing sama suaranya, gue pun penasaran siapa yang mau nyelakain Alea.

Gue mengintip di sela-sela juara buku, dan gue terkejut. Ternyata dia cewe yang di kantin kemaren yang berani-beraninya gangguin gue.

"Gue harus kasih tau Alea nih."

Gue memutuskan buat balik ke kelas.

Kring...

Bel istirahat berbunyi, gue bernia ngajak Alea ke taman belakang sekolah buat ngasih tau siapa yang udah nyelakain Alea.

Gue berjalan ke kelas Alea. Gua lihat dia lagi sama Kayla, kayaknya mau ke kantin. Saat dia sudah keluar kelas gue tarik tangan nya.

"Elo? Mau ngapain lo ke sini?."

"Gue mau ngomong sama lo, ini penting banget pokoknya lo harus tau."

"Ih apaan sih nanti aja bisa kali, sekarang gue mau ke kantin."

"Ga bisa Le, gue harus ngomong sekarang juga."

"Yaudah iyiya. Kay lo sendiri ya ke kantin, gue ada urusan nih."

"Oke deh Le, kalo gitu gue duluan ya."

Taman belakang.

"Cepetan deh mau ngomong apa lo."

"Gue tau siapa yang udah nyuruh penjahat-penjahat itu buat nyelakain lo."

"Tau dari mana lo? Emang siapa."

"Dia itu cewe yang kemaren gangguin kita di kantin."

"Hah? Karin maksud lo. Ah jangan ngada-ngada lo."

"Gue serius Le."

"Jadi gini...." Gue menceritakan kejadian di perpustakaan.

"Sialan tuh orang, berani-berani nya dia gangguin hidup gue."

"Terus apa yang mau lo lakuin sekarang Le."

"Gue akan ikutin itu permainan dia, kita lihat siapa yang menang."

"Lo beneran mau ikutin permainan dia Le."

"Yaiyalah, kenapa? Lo gak percaya sama gue?."

"Yaa bukan gitu Le. Tapi.." belum gue menyelesaikan perkataan gue si Alea udah kabur gitu aja.

~Author pov

Setelah pulang sekolah Devan cs tidak langsung pulang, mereka nongkrong di tempat biasa.

Mereka sedang asik dengan kegiatan mereka masing-masing.

"Van lo mau ikut balapan ga? Ada yang nantangin lo nih." ucap salah satu teman Devan, yang juga sering nongkrong di warung itu.

"Balapan? Boleh juga tuh udah lama gue gak balapan."

"Nah bener tuh Van lo kali ini wajib ikutan nih." dukung Kevin.

"Oh iya siapa yang berani lawan King Racing  kaya gue." tanya Devan.

"Katanya sih yang jadi lawan lo Queen Racing Van." jawab temannya tadi.

"Maksudnya gue lawan cewe gitu? Ah itu sih urusan gampang, gue pasti menang lawan dia." kata Devan dengan percaya diri.

"Oke van gue akan bilang Reza kalau lo terima ajakan ini." (Reza adalah orang kepercayaan Devan di Arena balap).

🍁🍁🍁

Hari sudah malam di kediaman Mahendra semua sudah tertidur, tapi tidak dengan Alea.

"Le, lo dimana? Ini udah jam berapa? Yang mau balapan sama lo udah nungguin lo." suara dari sebrang sana yang berasal dari ponsel Alea.

"Iya bang 10 menit gue sampai." jawab Alea.

Alea bersiap-siap, memakai jaket hitam yang di belakang nya terdapat tulisan 'QR'. Setelah selesai bersiap dia mengambil kunci motornya di atas nakas.


Dia berjalan mengendap-ngendap keluar biar gak ketahuan orang rumah.

"Berasa maling di rumah sendiri gue. Aduh tapi aman kan, jangan sampe gue katauan." kata Alea bermonolog.

Alea berhasil keluar dari rumah itu dengan sangat hati-hati, dia mengambil kesayangannya di garasi. Dia mendorong motornya sampai ke depan gerbang rumahnya.

Ketika sudah sampai di depan gerbang, dia langsung memakai helm nya dan mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Tbc

Sampai sini dulu ya, maaf kalau part nya sedikit.
Terimakasih buat kalian yang udah baca cerita nya:)

ALEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang