Chapter 10

15 2 0
                                    

Happy reading:)

----------------------------------------

"Bang, mana nih yang mau balap sama gue?." tanya Devan tidak sabar menunggu lawannya.

"Tuh orangnya." tunjuk Reza kepada seorang perempuan yang memakai pakaian serba hitam dengan jaket bertuliskan 'QR' tak lupa dengan topeng yang menutupi wajahnya.

Dia sebenarnya Alea, tetapi tidak ada yang mengetahui identitas 'QR'. Alea sengaja menyembunyikan identitas nya agar tidak ketahuan keluarga nya.

Alea sudah sejak lama sering mengikuti balapan seperti ini, awalnya sih hanya iseng tapi tak di sangka dia ternyata di nobatkan sebagai Queen Racing .

"Oh jadi elo yang mau balap sama gue." kata Devan.

"Iya emang kenapa?." tanya Alea

"Cewe kayak lo harusnya istirahat, tidur sana di rumah." kata Devan meremehkan.

"Jangan banyak omong lo cowo sombong. Kita buktiin aja nanti siapa yang bakal menang." Alea sedikit kesal dengan perkataan Devan.

"Oke siapa takut, tapi bentar dulu, taruhannya apa nih."

"Kalau gue menang motor lo jadi milik gue." kata

"Oke, tapi kalo gue yang menang lo harus buka topeng lo."

"Oke."

Devan dan Alea sudah siap dengan motornya. Di depan mereka sudah ada wanita cantik memegang bendera.

1....2....3

Mereka melesat dengan kecepatan di atas rata-rata, saat setengah perjalanan Alea menurunkan kecepatan motornya sedangkan Devan masih dengan kecepatan seperti tadi.

Devan berada jauh di depan Alea, dia baru menyadari bahwa 'QR' jauh tertinggal di belakang. Dia pun menurunkan kecepatan motornya.

Ketika Devan sudah mendekati garis finish, tetapi dia masih bersama, itulah kesempatan Alea untuk melesat kencang.

Wusss..

Yapss,,, Alea lah yang menenangkan balapan kali ini.

"Ah sialan."

"Sekarang gue kan yang menang, serahin motor lo."

"Siapa lo sebenernya?." tanya Devan.

"Siapa gue bukan urusan lo."

"Bang gue balik dulu, urusin motornya."

"Baik Queen."

Alea pulang ke rumahnya, sedangkan Devan masih penasaran dengan 'QR'.

-

-

-

Keesokan harinya.

Devan dkk baru saja sampai di sekolah, banyak mata yang melihat mereka terutama kaum hawa yang terkagum-kagum dengan ketampanan Devan dkk.

"Pangeran gue dateng."

"Devan mau ga jadi pacar gue."

"Kevin makin cool aja."

"Dio dinginmu menusuk hatiku."

"Farel juga tambah ganteng."

Kurang lebih seperti itulah yanh keluar dari mulut kaum hawa.

Devan dkk berjalan di koridor sekolah menuju kelasny, sedangkan Farel sibuk tebar pesona.

"Eh ngapain sih lo." Kata kevin sambil menoyor kepala Farel.

"Kevin! Ganggu gue aja lo, udah deh lo guk usah ikut-ikutan."

"Serah lo rel."

"DEVAN." ada yang memanggil Devan dari belakang.

Mereka menengok ke belakang mencari asal suara itu. Ternyata Daren yang memanggil Devan.

"Eh elo Ren, baru dateng lo." Daren menghampiri Devan dkk.

"Iya nih, boleh bareng ke kelas ga.?" tanya Daren.

"Kaya ke siapa aja lo, ya boleh lah." jawab Devan.

"Yaudah kelas yu, 5 menit lagi bel."

"Yu."

Devan dkk termasuk Daren melanjutkan perjalanan ke kelas mereka.

...

"Le lusa ulang tahun lo yang ke 17 kan?."

"Hehe, iya tumben lo inget."

"Masa gue lupa sama ulang tahun sahabat gue sendiri."

"Makasih ya udah ngingetin gue, hampir aja gue lupa sama ulang tahun gue sendiri."

Bel berbunyi, ada guru yang masuk kelas Alea.

"Assalamualaikum anak-anak." salam guru itu.

"Waalaikumsalam pak." jawab satu kelas.

"Oke siapkan alat tulis di atas meja, masukan bukunya ke dalam tas. Hari ini kita ulangan matematika."

"Pak gak bisa gitu dong, baru aja masuk udah main ulangan aja." protes salah satu murid.

"Saya tidak peduli, keputusan saya sudah bulat. Materi ini sudah di bahas pekan kemarin jadi jangan ada alasan lagi untuk tidak ulangan." Putus guru itu.

Semua murid kelas merasa jengkel dengan guru itu, terkecuali Alea. Dia adalah gadis pintar di kelas.

"Le kok lo tenang-tenang aja sih ulangan dadakan gini." kata Kayla dengan berbisik.

"Kalau gue protes juga gak bakal merubah keputusan tuh guru keras kepala." jawab Alea.

"Ya bener juga sih, tapi Le, lo udah belajar belum."

"Belajar gak belajar gue bisa ngerjain nya, Hahaha."

"Iya deh iya yang pinter mah beda."

Guru itu membagikan kertas ulangan, kelas sudah hening karena semua murid fokus mengerjakan.

20 menit berlalu, ulangan masih berjalan banyak terdengar bisikan-bisikan antar siswa. Tapi tidak dengan Alea, dia sangat tenang dalam mengejarjakan soal.

"Le, lo tenang banget sih, ini kan susah banget soalnya, kasih tau gue jawaban nya dong." kata Kayla.

"Nih." Alea memberikan selembar jawaban.

"Le ini beneran semuanya."

"Hem cepet salin deh lo sebelum guru itu mergokin lo."

"Pak saya sudah." Alea mengcungkan tangannya, dan guru itu menoleh ke Alea.

"Kamu sudah Alea, boleh saya periksa dulu."

"Boleh pak." guru itu memeriksa jawaban dari Alea.

"Oke kamu boleh istirahat duluan."

"Baik Terimakasih pak."

Alea berjalan keluar dan menuju taman belakang.

...

Koridor sekolah nampak sepi, karena sedang jam pelajaran, di taman belakang Alea hanya duduk sendiri di kursi yang ada di taman.

"Ayah, bunda, sama bang Daren inget gak yah sama ulang tahun gue." kata Alea bermonolog.

"Huft udah deh kok gue mikir gitu sih, pasti mereka inget lah Alea, lo gimana sih." kata Alea lagi.

Alea menikmati kesendiriannya di taman belakang, dia mereka tenang dan nyaman, suasana inilah yang di sukai Alea.

Tak lama bel istirahat berbunyi, Alea beranjak dari duduknya dan keluar dari taman, dia pergi ke kelasnya yang pasti sahabat nya itu sudah mencarinya.

...

Tbc

ALEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang