Chapter 8

24 2 0
                                    

Happy reading.

-----------------------------------------

🍁🍁🍁

Di pagi hari yang cerah, Para most wanted boy sedang berkumpul di kelas.

"Bolos yu." ajak Devan

"Tumben lo ngajak kita bolos, kenapa lo van?." tanya Dio.

"Lagi gak mood belajar gue, yaudah yu rooftop" kata Devan.

"Kuy lah." jawab Kevin, Dio, dan Farel berbarengan.

Di rooftop mereka hanya mengisi waktu dengan tidur di sofa yang tersedia.

Kring...kring...

Suara bel istirahat membangun empat sejoli yang sedang tidur.

Eughh

"Kantin yu, laper gue" ajak Farel.

"Lu emang makan mulu yang di pikirin." kata Kevin sambil menoyor kepala Farel.

"Aelah vin kagak usah noyor-noyor juga kali."

Melihat kedua temannya yang sedang berdebat, Devan dan Dio hanya terkekeh.
Mereka pergi ke kantin untuk makan.

Di kantin mereka melihat Kayla yang duduk sendirian.

"Duduk sama temennya si tomboy yu." kata Farel.

"Si tomboy? Siapa yang lo maksud?." tanya Dio.

"Itu si kayla temennya si Alea." jawab Farel.

"Yaudah Rel kita bertiga kesana lo pesen makan sono." titah Devan.

"Gue lagi gue lagi yang jadi sasaran."

"Udah jangan banyak bacot lo."

Mereka bertiga menghampiri kayla sedangkan Farel memesan makanan.

...

"Hay kayla, sendiri aja? Kemana temen lo." tanya Kevin saat sampai di meja Kayla.

"Eh kalian! Iya nih gue tadi pagi dapet kabar dari bang Daren katanya Alea kemaren di hadang sama penjahat-penjahat terus sekarang Alea ga masuk sekolah, dia masih di rawat di rumah sakit." jawab Kayla.

"Oh iya kata bang Daren lo van yang nolongin Alea." lanjut Kayla.

"Eh iya kemaren gue ga sengaja lewat situ Yaudah gue tolongin aja." kata Devan.

"Oh gue ngerti sekarang, kenapa lo tadi ngajak kita bolos karena lo lagi kepikiran Alea kan? Hayo lo ngaku van?." goda Kevin.

"Hah apaan sih, engga lah, tadi gue cuman males belajar aja kok gak ada alasan apalah itu." alibi Devan.

"Makanan datang." Farel datang dengan membawa nampan.

"Pada serius amat, lagi pada ngomongin ap sih?." tanya Farel.

"Kepo lo jadi orang." jawab Kevin.

"Gue kan cuma nanya vin."

"Udah-udah nanti aja debat nya sekarang kita makan dulu." kata Dio.

Mereka memakan makanan dengan khidmat, tidak ada yang bersuara satu pun.

"Oh iya gue mau jenguk Alea pulang sekolah, kalian mau ikut ga?." tanya Kayla setelah menyelesaikan acara makan nya.

"Gimana van mau ga?." tanya kevin ke Devan.

"Yaudah ayo." putus Devan.

"Okedeh, tapi gue ga bawa kendaraan gimana dong." kata Kayla.

"Lo bareng sama gue aja kay." ajak Farel.

"Nah bener tuh kay, sama si upil kuda aja tuh, kasian sendiri terus yang ada nanti jadi jomblo lumutan." kata Kevin.

"Sialan lo vin, temen macam apa lo? Bukannya dukung gue kek apa kek lah ini malah ngatain." kata Farel, yang lain hanya terkekeh melihat perdebatan mereka.

"Berisik lo berdua, De lo sama gue aja! Ga percaya gue kalo lo bareng sama Farel." putus Dio.

"Yah... Yo jangan gitu dong. Kan gue udah ngajakin Kayla duluan. Boleh lah kakak ipar" kata Farel tak mau kalah.

"Sekali gue bilang engga ya engga." kata Dio kekeh.

Farel hanya menghela nafas, gagal rencananya buat deketin Kayla.

"Yaudah gue duluan ke kelas ya, bentar lagi juga bel." pamit kayla.

"Ohiya hati-hati kayla manis." goda Farel dan mendapati tatapan tajam dari Dio.

"Hehe ampun kakak ipar." kata Farel dengan mengangkat kedua jarinya.


....


Ceklek...

"Hay Alea, Astaga Le lo kenapa bisa gini. Lo ga kenapa-kenapa kan Le? Mana yang sakit? Sumpah sehari gak ada lo di sekolah bikin gue pusing tau ga? Gak ada yang bisa gue mintain jawaban." baru saja mereka berlima sampai di ruangan rawat Alea, Kayla sudah melontarkan beberapa pertanyaan yang membuat Alea bingung mau jawab yang mana dulu.

"Aduh Kayla, berisik tau ga. Gue gak kenapa-kenapa kok, Cuma luka-luka kecil doang besok juga sembuh." jawab Alea.

"Btw lo kok cuma sendiri Le, abang lo mana?." tanya Devan.

"Oh bang Daren, tadi sih pamit ke gue buat beli makanan ke kantin rumah sakit." jawab Alea.

Mereka berempat duduk di sofa, sedangkan kayla dan Alea sedang asik mengobrol.

Ceklek...

Daren muncul dari balik pintu.

"Oh ada kalian."

"Eh iya Ren, kita mau jenguk Alea. Terus tadi kita ke sini Alea cuma sendirian katanya lo lagi keluar." kata Kevin.

"Oh Iya itu tadi gue habis beli makanan."

"Yaudah karena lo udah dateng Ren, kita semua mau pamit pulang dulu." pamit Dio.

"Oh iya kalau gitu, makasih udah jengukin Alea."

"Iya sama-sam Ren, Le cepet sembuh ya." kata Devan sambil tersenyum ke Alea.

"Iya makasih ya semuanya udah repot-repot kesini." jawab Alea.

Mereka berlima meninggalkan ruangan Alea, kini hanya ada Daren dan Alea.

"De, lo suka yah sama Devan?." Daren tiba-tiba bertanya seperti itu.

"Hah, apaan sih lo bang, ya engga lah mana mungkin gue suka sama cowo kaya dia, ya meskipun dia udah nolongin gue. Tapi gue gak bakal suka sama tuh cowo." elak Alea.

" Gak usah bohong lo de, mulut lo bisa aja bohong tapi mata lo gak bakal bisa bohong."

"Ih tau ah lo bang, bikin gue males aja."

"Iya deh maafin abang ya adek ku sayang." goda Daren mencubit hidung Alea.

"Ih sakit abang."

"Yaudah istirahat gih, biar cepet sembuh supaya besok kita bisa sekolah lagi."

"Iya bang iya."

Tak lama kemudian Alea terlelap dan Daren hanya memainkan ponsel nya di sofa.

🍁🍁🍁

"Kenapa sih kalian bisa gagal, cuma ngurusin satu cewe aja gagal. Gak becus usaha kalian." kata seorang cewe marah kepada anak buahnya.

"Maaf bos tapi dia kemaren di tolongin sama teman cowo nya bos." jawab salah satu anak buahnya.

"Alasan, yaudah pergi kalian. Nih uang bayaran kalian." kata cewe itu sambil menyodorkan uang.

Anak buahnya meninggalkan cewe itu.

"Sekarang lo bisa Selamat, tapi lihat aja nanti apa yang bakal gue lakuin buat ngancurin lo." gumam cewe itu dalam hati.

Tbc

Hayoo siapa itu cewenya? Pasti udah ketebak ya?

Sampai sini dulu yah:)

ALEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang