Hampir terjadi

36 9 3
                                    

HAPPY READYNG😍

"Menjaga mu aku ragu,bahkan sekarang aku ingin munduru karna merasa tak pantas dan aku gagal menjaganya"
-Argha ginanjar-

♡♡♡

Sudah sekitar satu kinggu ini Aletha di rawat di rumah sakit namun belum ada tanda tanda di akan membuka matanya padahal dokter telah menganalisa bahwa Aletha tidak koma dan tidak mengalami pendarahan yang serius,namun aneh nya gadis tomboy itu tidak juga membuka matanya membuat Argha terus mencemaskan keadaan gadis itu.

Contohnya saja hari ini Argha terus memandang wajah pucat Aletha tanpa rasa bosan sedikitpun kantuk sekalipun tak membuat tubuhnya goyah untuk memandang sang peri kecil.

"Kapan lo bangun si All."decak Argha kesal karna walaupun sejak sore tadi matanya tak luput memandang mata Aletha takut takut jika tiba tiba matanya membuka dan Argha tidak tau makanya dia terus menatap mata yang sedari tadi terpejam itu.

"Lo mau hukum gw ya All,karna dulu gw pernah diemin lo karna gw yang galau mulu setelah ditinggal dia"

"Untuk yang pertama kalinya All.Gw minta maaf,"ujar Argha menggenggam tangan yang terbalut infus

Tiba tiba pintu terbuka menampakan wajah Ladit yang lusuh.

"Sejak kapan lo disini?"

"Sore tadi.kenapa emang muka lo kok kusut bener?"

"Tadi pagi gw kesekolah si All.kata guru dia Aletha gak pernah masuk sekolah beberapa bulan lalu,padahal setau gw dia selalu berangkat."

Argha teringat sesuatu kala mendengar penuturan Ladit.

"Gw juga baru inget,emang waktu itu gw papasan sama ni anak di depan klinik gw tanya dong dia abis ngapain trus muka dia langsung berubah pucet gitu,kalo masalah sekolah yg gak pernah masuk gw kurang tau kita kan gak sekelas lagian gw juga masuk sekolah baru baru ini Kan."jelas nya

"Gw curiga dia nyembunyiin sesuatu."gumam Ladit pelan

"Kita mesti cari tau!"Argha berdiri kemudian menyenderkan punggung nya di tembok samping Aletha.

Tiba tiba tangan Aletha bergerak namun tidak ada yang mengetahui itu karna mereka berdua terfokus memikirkan sesuatu yang mereka sendiri tidak tau.

Tolong siapapun sadar kan mereka!.

Namun itu tak berlangsung lama karna kemudian tangan Aletha kembali berhenti bergerak.

"Kita harus keruangan dokter sekarang untuk cari tau soal ini."kata Argha mantap kemudian berjalan menuju ruangan dokter di ikuti Ladit.

Aletha membuka matanya samar samar dia melihat ruangan yang sangat cerah dan bernuansa putih Aletha terus berjalan dan memandangi setiap sudut yang bagi nya asing sampai dia sampai pada sebuah ruang tanpa sekat hanya ada kursi putih yang sangat lapuk samar Aletha melihat ada sesosok perempuan yang duduk di kursi itu namun membelakanginya,
Dengan berani dia mendekat.

"Kamu harus kembali All,mereka butuh kamu."katanya tanpa menoleh pada Aletha

"Kamu siapa?"

Dia menoleh dan menatap Aletha dengan rasa bahagia dan tersenyum tulus kearahnya."aku Agatha,kamu sedang dalam keadaan antara hidup dan mati."

"Lo ngapain disini?"

"Ini tempat aku All.dan gak seharusnya kamu disini kamu itu orang baik All aku tau semuanya kamu yang sumbangin satu ginjal itu untuk seva"

"Lo tau?"

"Sekarang kamu harus pulang All,"

"Gimana caranya?"

"Pejamkan mata kamu dan aku akan membawa mu pulang,"

Kemudian Aletha memejamkan matanya dan kemudian dia seperti mendengar suara orang yang menangis di lekungan lehernya.

"Ib__ibuhh."Aletha berkata dengan nada serak

Semua orang menatap Aletha tak percaya dia sadar Aletha nya kembali.

"Ya allah All,kamu__kamu sadar All..."lirih laras

"Permisi ibu biar saya priksa dulu yah,"ujar Dokter

Setelah dokter mengecek keadaan Aletha dia menghela napas lega karna tak terjadi apa apa pada tubuh Aletha yang sempat mati suri.

"Dia sudah bisa di nyatakan sembuh bu,bahkan rasa sakitnya pun perlahan hilang,"jelasnya lagi.kemudian berjalan keluar dari ruangan Aletha

"Minn__minummh,"

Dengan sigap Argha menyodorkan minumnya dan membantu Aletha untuk minum.

"Lo baik baik aja kan All,gak ada yang sakit atau apa gitu?"tanya Argha berbondong bondong

Aletha hanya menggeleng karna dirasa di masih sangat lemas jadi dia akan menjawab dengan menganggukan kepalanya atau menggelengkan kepalanya saja.

"Syukur kalo gitu gw hampir mau ikut nyusul lo tadi."

"Ngawur!"decak Ladit sinis.

Gak suka masnya,cemburu ya mas nya!

"Brisik deh lo dit!"

"Udah udah dong ah udah pada gede juga!"geram Farah pada Ladit dan Argha tadi aja pas liat Aletha dinyatakan meninggal mereka saling rangkul giliran dah sadar anaknya malah bacotan!

"Gimana keadaan kamu All?"tanya Farah lembut

"Baik kok tante,makasih ya udah mau jenguk."kata Aletha dengan suara lemasnya

Farah tersenyum tulus kemudian menyurai hitam nya rambut Aletha."gak papa kok sayang,"

"Cepet sembuh ya All."kata ginanjar dengan senyum khas nya Aletha hanya tersenyum dan mengangkat jempolnya saja.

Bersambung...

Hanya Teman(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang