HAPPY READYNG😍
"Benar kata mu,rasaku seperti kadaluarsa,rinduku seperti anak panah yang meluncur jauh tanpa arah.aku memang tak bisa tanpa adanya cinta maka kumohon lengkapi hidupku dengan warna cinta mu"
-Aletha pratiwan-♡
♡♡
Satu minggu ini terhitung sejak kepulangan Aletha dari rumah sakit,dia selalu merasakan perhatian yang berlebihan dari ketiga teman lelakinya sebenarnya dia merasa sangat senang saat semua temanya memperhatikan dan memprioritaskanya tapi Aletha juga sungkan takut jika dirinya mengganggu waktu mereka.
Saat ini Aletha tengah berada di jendela kamarnya dia sedang menatap langit yang gelap yang hanya bertabur bintang.Aletha mengingat jelas bagai mana kejadian dia saat mendonorkan satu ginjalnya dan dia merasakan dampak dari kejadian itu,Aletha tidak menyalahkan orang itu justru Aletha berterima kasih karna jika tanpa bantuan orang itu Aletha tidak akan ada di sini sekarang.
"Awwshh."Aletha memegang bagian perut sebelah kirinya.nyeri itulah rasanya
"Gw harus cek up!"gumam Aletha pelan kemudian berjalan menuju lemari kecil dan mengambil bungkus obat yg selama ini ia sembunyikan.
"Sampe kapan pun gw akan inget sama pertolongan lo!"
Setelah dari pemakaman Agatha Aletha memang pulang memisahkan diri dia ingin sendiri untuk meyakinkan hatinya bahwa semua yang terjadi atas ijin sang maha kuasa.Aletha terus berjalan menyusuri jalan yang sangat terlihat sepi namun Aletha tak menyadari ada mobil yang melaju kencang hendak menabrak dirinya karna tidak terlalu fokus Aletha terhuyung kebelakang saat seseorang mendorong nya dari samping.
"Lo gak papa?"tanya gadia itu
"Lo kenapa tolongin gw harus nya sekarang gw bisa ketemu dia dan minta maaf!"
"Lo terlalu bodoh untuk bisa mengerti hidup yang sebesar ini dan lo cukup pintar untuk bisa berfikir yang lo lakuin itu salah!"
Aletha menatap seorang perempuan itu dengan berlinang air mata.
"Makasih!"
"Sama sama"
"Lo pucet banget,lo sakit yah?"tanya Aletha panik
"Gw emang udah sakit."gadis itu tertawa sumbang.
"Gw cuma hidup dengan satu ginjal selama ini,bahkan gw harus biayain adek gw agar tetap hidup karna kita udah gak punya orang tua."
"Lo__"
"Iya selama ini gw kerja untuk jadi petani teh walau gw tau gw gak bisa kecapean tapi inilah jalanya gw harus tetap kerja demi adek gw bisa hidup!"
Tiba tiba gadis itu berdiri dan membantu Aletha kemudian berjalan pergi meninggalkan Aletha.
"Jangan remehin hidup lo yang sempurna masih banyak orang yang ingin hidup lebih lama lagi.termasuk gw!"katanya sebelum pergi
Namun baru beberapa langkah tubuh gadis itu ambruk dan spontan Aletha langsung mendekatinya dan mengecek kondisinya.dan membawanya ke rumah sakit
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Teman(END)
Ficção Adolescente[SLOW UPDATE,VOTE DAN KOMEN SEBELUM BACA] Bagai ragu melangkah namun tak ingin berdiam ditempat,ingin maju selangkah namun selalu ada yang mendahului:) Semoga cerita ini cerita yang diminati banyak orang dan ditunggu tunggu banyak orang sampai ketem...