Satu

391 18 4
                                    

Seorang gadis yang masuk dalam kategori cantik itu sedang  berlari mengelilingi lapangan sekolah. Bagaimana tidak ?

Tadi malam ia sempat bergadang karena menonton drakor sampai membuatnya lupa bahwa hari ini

adalah hari Senin dan berakhir dengan lari di lapangan. Ia adalah Raya Ardina.

Gadis yang membuat banyak laki-laki memujanya namun selalu ia acuhkan. Karena yang ada di kalbu, usus, lambung, hati, jantung, empedu nya ialah Arya seorang.

Ia mengusap kasar peluh di dahinya.

"capek banget" gumamnya sambil duduk berselonjor di lapangan ketika 10 putaran selesai.

"Nih minum Ra" ucap seorang gadis sambil menyodorkan air mineral padanya.

Tanpa pikir panjang ia langsung mengambil air tersebut tanpa melirik gadis yang meyodorkannya dan langsung meminumnya dalam satu tegukan.

"Makanya dengerin apa yang gue bilang"

Raya hanya mencibir mendengar apa yang di katakan sahabatnya itu. yap! gadis itu adalah Fani Ayana, sahabatnya sejak bangku sekolah dasar sampai sekarang.

"Fan,kekantin yuk ! gue laper banget,belom sarapan tadi" gadis disebelah Raya hanya mengangguk kemudian berdiri.

"Tapi kita lewat depan kelas 12 ya ?"

Fani hanya mengangguk tanpa menjawab sahabatnya itu. Percuma jika ia menolak, Raya akan tetap melewati kelas tersebut.

"Eh eh eh tapi syaratnya gak usah sampe nyamperin kak Arya kalok gak mau sakut hati " Raya mengangguk mengiyakan ucapan sahabatnya walau dalam hati ia tak setuju

Raya terus saja melirik kelas yang baru saja dibubarkan itu,ya itu adalah kelas XII IPA1,sampai matanya bertemu dengan punggung laki-laki yang dicarinya.

"Raya inget yang gue bilang tadi" peringat Fani

Namun Raya tetaplah Raya. Malah gadi itu mempercepat langkahnya meninggalkan sahabatnya yang terus saja menggeleng karena sifat Raya yang terus mencoba mendekati Ryan Aryandi,salah satu most wanted di SMA ARMADA.

"Kak,ke kantin ya ?"tanya seorang gadis sambil mencoba menjajarkan langkah panjang laki-laki disampingnya,gadis yang tak lain dan tak bukan adalah Raya.

Laki-laki disamping Raya hanya diam,malah laki-laki yang di panggil Arya itu mempercepat langkahnya,namun bukan Raya namanya jika menyerah sebelum bertempur.

"Kak,pelan-pelan napa ?" ucap Raya namun tak di indahkan oleh Arya yang langsung masuk ke kantin,berusaha menjauh dari gadis yang selalu mengikutinya.

"Cewek gila"gumamnya pelan seraya berjalan menuju teman-temannya.

"Ck males banget lagi ikut kesana. Apalagi ada si cocor bebek "

Raya berbalik " kita ke stan mie ayam langsung "

"Kak Arya nya gak di samperin ? " tanya Fani yang di balas gelengan oleh Raya.

"Ada si cocor bebek. Males gue liat mukanya dia " Raya langsung beranjak pergi setalah mengatakan itu.

***

"Huhh"

Sedari tadi Raya terus saja mendengus,ia tak habis fikir . ia adalah salah satu wanita tercantik di Aramada namun Arya tetap saja tak menghiraukannya,sudah lebih satu tahun ia menerima sikap acuh arya dan ini adalah tahun kedua,garis bawahi! Ini adalah tahun kedua ,tapi hasilnya ?

sama saja seperti tahun sebelumnya.

Fani menatap malas ke arah Raya yang terus saja mendengus tanpa memakan mie ayam kesukaannya yang sudah kembah.

Raya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang