Hidup seperti materi statistika

26 0 0
                                    

Statistika lekat dengan kata "sampel"
Sampel adalah bagian dari populasi yang dapat mewakili seluruh populasi.
Biasanya sampel digunakan dalam penelitian mahasiswa akhir atau para peneliti.
Jadi singkatnya, dalam penelitian, untuk mendefinisikan sesuatu hal, hanya perlu meneliti beberapa sampel saja.
Contoh ngawurnya seperti ini ; Si A akan meneliti pengaruh belanja online terhadap kehidupan rumah tangga ibu - ibu di kota Z. Disini si A tidak perlu meneliti seluruh ibu - ibu yang hobi belanja online, cukup mengambil 50%+1 atau lebih dari total populasi, dan mencari hasilnya.
Dengan memakai sampel, menunjukkan bahwa keakuratan hasil penelitian tidak mencapai 100%.

Pengambilan beberapa sampel saja belum tentu memberikan sebuah "fakta",bagaimana dengan hanya mengambil satu sampel?

Judul sebenarnya :
Perihal satu sudut pandang, aku menjadi tergeneralisasi satu karakter

Pernahkah kamu dinilai oleh seseorang, tentang karakter, keseharian atau apapun tentangmu?
Pernahkah kamu merasa penilaian tersebut membuatmu berfikir "sotoy lu"?
Pernahkah kamu merasa, penilaian dari orang membuatmu down karena merasa itu adalah suatu beban yang harus dipikul?
Begini, wahai orang yang sok tau!
Tidak semua orang sepertimu,
Kamu mungkin bisa lugas,tegas dan percaya diri kala dipuji, kala berada dikerumunan orang dan menjadi satu titik fokus.
Tapi tidak semua orang berlaku sepertimu!
Ada beberapa orang yang akan merasa gugup, awkward, dan tidak percaya diri, bahkan mulutnya seperti dibungkam oleh sesuatu pada moment tertentu.
Misalnya, aku dipuji oleh saudara, katanya aku anak yang pandai,bijak dan tidak neko - neko. Sesungguhnya, aku hanya berlaku seperti itu saat sedang bersamanya, karena perasaan malu, sungkan dan sejenisnya, aku pun tak berkutik, aku merasa itu bukan diriku, hingga akhirnya, aku harus menjadi seperti yang dikatakannya, padahal itu bukan passion ku.
Lagi - lagi karena rasa tak enak diri.
Entahlah beberapa orang akan berkecimpung di dunia "tidak enakkan" yang sesungguhnya menggerogoti dirinya sendiri, karakternya akan mati, dia yang sesungguhnya akan hilang.
Perihal satu sudut pandang, satu sampel, bagaimana bisa orang menyakini bahwa yang difikirkannya adalah sebuah fakta?
Aku menjadi tergeneralkan oleh satu karakter, hingga semua orang akan mengenalku dengan satu karakter yang di"agung"kan olehnya.
Aku mati oleh definisi bodoh satu orang, yang melihatku di satu waktu, yang kala itu menunjukkan satu karakter.
Pada suatu hari, kembalilah aku dengan diriku yang sebenarnya, dilihatlah olehnya, kemudian ia mengatakan aku berubah, tak seperti yang dahulu.
Aku menganggapnya itu lelucon gila!
Sekali lagi ku tekankan padamu, wahai orang yang sok tau!
Tidak semua orang bisa sama sepertimu, atau sama seperti orang yang kau ketahui. Berhenti membandingkan apalagi menjadi sok tau dikehidupan orang lain! Tidak semua orang akan senang oleh perlakuanmu, meskipun senyum manis tersenyum dibibirnya!

Tulisan ini untukmu, para pecandu "tidak enakkan"
Tak memberi solusi, hanya meluapkan apa - apa yang mungkin kau rasakan, namun tak dapat kau sampaikan.

Tarakan, 6 juni 2020
Rdf

SUARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang