#Eps.5

1.4K 212 68
                                    

Jangka waktu pacaran itu emang gak bisa ngejamin suatu hubungan itu terhindar dari yang namanya berantem.

Apalagi gaya pacaran yang kayak Eunha dan Jihoon. Ceweknya cuma berani main kode, dan cowoknya kelewat tsundere.

Eunha sendiri sudah sangat terbiasa dengan sikap Jihoon, begitupun sebaliknya. Ya 7 tahun bersama itu bukan waktu yang singkat.

Seperti apa kata orang, sebuah hubungan itu memang harus dilandasi rasa percaya. Satu hal yang selama ini selalu jadi alasan Eunha meragukan Jihoon.

Gak heran kalau selama 7 tahun itupun mereka sering putus-nyambung. Eunha tau Jihoon adalah orang yang cenderung tertutup, tapi justru karena itu dia sering berspekulasi yang aneh-aneh soal cowok itu.

"Nih ye, catet di kepala lo. Secuek-cueknya Bang Jihoon, dia itu tetep ngeprioritasin lo. Sampe kapan pun." Ucapan Minghao beberapa tahun yang lalu itu sudah jadi pegangan Eunha ketika menghadapi Jihoon.

Tapi tetep aja, Eunha itu suka overthinking.

"Loh Dek, belum pulang?"

Lamunan Eunha buyar ketika Soonyoung bertanya, senyuman ramah terlampir di wajahnya sebelum menjawab.

"Bentar lagi kok Kak."

Soonyoung mengangguk, "sama Jihoon kan baliknya?"

"Iya.... Kayaknya." Suara Eunha menelan di akhir, sebisa mungkin Soonyoung gak denger perkataannya tadi.

"Oke, kalau gitu gue duluan—"

"Eh Kak, boleh nanya?" tanya Eunha menyerah Soonyoung beranjak pergi.

"Silahkan, kayak sama siapa aja."

"Umm.... Kak Yerin, gimana keadaannya?"

"Dia baik-baik aja, sekarang tinggal sama Wonwoo bareng Jisung juga. Ini gue mau mampir ke sana dulu, ada yang perlu diomongin." Jelas Soonyoung.

"Semua pada ngumpul Kak?"

Soonyoung menggeleng, "gak semua. Yang lagi gak berhalangan aja, cuma ngumpul biasa kok."

"Oh.... Yaudah gue titip salam ya buat Kak Yerin sama Jisung."

"Siap, gue duluan ya. Sampai nanti."

Sepeninggal Soonyoung meninggalkan Eunha di balik meja kerjanya, gadis itu memutuskan untuk menghampiri Jihoon yang masih berkutat dengan pekerjaannya.

"Kak?"

"Hm. Apa?"

Jihoon emang gak pernah mau dipanggil 'Bapak' atau ucapan formal lainnya sama Eunha, jadi selama jam kerja pun Eunha tetep manggil dia kakak. Kebiasaan dari jaman kuliah.

"Belum selesai kerjanya?"

Jihoon melirik sebentar ke arah Eunha lalu kembali fokus ke tumpukan kertas di hadapannya,

"Kamu mau apa? To the point aja, jangan basa-basi." Katanya dingin.

Gadis itu menghela nafasnya yang sempat tertahan, udah biasa sama kelakuan Jihoon yang masih aja dingin padahal mereka udah lama banget barengan.

"Aku mau beli hadiah buat Yuna, bentar lagi kan dia ulangtahun. Di luar udah gelap, bentar lagi kayaknya mau hujan, kamu bisa gak—"

Ucapan Eunha harus terhenti karena ponsel Jihoon berdering nyaring. Untuk kesekian kalinya Eunha harus sabar karena sudah jelas Jihoon bakal lebih milih ponselnya daripada dia.

You and I [SEQUEL THAT CEO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang