#Eps.10

1.2K 181 64
                                    

"Papa! Mama sudah bangun!"

Mata rubah Wonwoo melebar ketika melihat kelopak mata Yerin perlahan terbuka.

"Yeeyy Mama bangun!!" seru Jisung antusias yang membuat Wonwoo sadar dari lamunannya dan segera memanggil Joshua yang kebetulan baru mau keluar dari paviliun ruangan tempat Yerin dirawat

Sejak ia melihat sendiri Yerin sadar dari koma, Wonwoo gak bisa berhenti senyum dan ngegenggam tangan Jisung erat selama Joshua memeriksa kondisi Yerin.

"Yerin jauh membaik dari perkiraan, sekarang masih setengah sadar tapi sebentar lagi juga bakal balik normal. Dia sudah boleh diajak ngobrol tapi gue saranin jangan terlalu lama duduk dulu."

"Makasih bro."

Joshua senyum, ikut seneng ngeliat adeknya bisa senyum selebar ini setelah beberapa hari hampir gak berekspresi.

"Udah jadi tugas gue. Yaudah gue balik dulu, semoga cepet sembuh ya Rin." Pamit Joshua ke Wonwoo sama Yerin.

"Papa, Mama kok ga ngerespon Jisung? Mama marah ya sama Jisung? T-tapi Jisung kan gak nakal Pa, Jisung gak makan mie banyak-banyak, Jisung juga gak begadang...."

"Engga, Mama ga marah kok. Mama cuma lagi ngumpulin nyawa, Jisung juga kalau baru bangun suka loading dulu kan? Nah Mama juga gitu."

Mendengar jawaban Wonwoo, Jisung langsung mengusap wajah dengan tangan kecilnya, mengubah rautnya menjadi senang lagi.

"J-jisung?" panggil Yerin dengan suara seraknya.

"Iya Ma! Ini Jisung!" sahutnya semangat dan dibalas senyuman hangat dari balik masker oksigen yang dia pakai.

Perlahan Yerin mengalihkan pandangannya ke Wonwoo,

"Hai suami, hehe."

Wajah Wonwoo langsung memerah, salting dia.

"Apaan si, bangun-bangun random gini?"

Yerin cuma bisa ketawa pelan, itupun masih agak sakit karena jahitan yang dia terima lumayan banyak dan nyebar di badannya.

Setelahnya mereka bertiga menghabiskan beberapa jam bertukar cerita, kebanyakan Jisung sih. Anak itu bener-bener nunjukin antusias dia dari Yerin sadar, dan dengan manjanya dia minta duduk di ranjang Yerin.

"Mama! Jisung seneng banget Mama udah bangun, tapi sekarang udah jamnya Jisung bobo, padahal masih mau main sama Mama." oceh bocah 4 tahun itu sambil memainkan jemari tangan Yerin yang gak dipasang infus.

"Mama belum bisa diajak main Jisung, main sama Papa aja nanti. Sekarang Jisung bobo atau Papa sulap kamu jadi Olaf?"

Yerin langsung mukul pelan tangannya Wonwoo. Aneh bener ancemannya.

"Papa kan bukan Elsa, mana bisa bikin Olaf! Wleee!" ejek Jisung gak mau kalah meski matanya sudah siap menutup dan masuk ke dalam mimpi.

"Iya sih, Papa kan bisanya bikin adek kamu."

"Wonwoo!"

Yang diprotes cuma nyengir. Dan waktu ngeliat Jisung tau-taunya ketiduran di samping badan Yerin, pelan-pelan Wonwoo pindahin bocah itu ke kasur yang memang disediakan pihak rumah sakit.

Setelah mastiin Jisung bener-bener pulas, Wonwoo balik duduk di sebelah kasur Yerin.

"Untung anaknya udah tidur, bisa ribet kalau dia minta yang macem-macem!" kata Yerin ngungkit celetukan Wonwoo tadi.

"Iya-iya maaf, kamu masih sakit jangan kebanyakan ngomel dulu."

"Kamu yang minta diomelin!"

Wonwoo ketawa,

You and I [SEQUEL THAT CEO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang