#Eps.4

1.4K 225 54
                                    

⚠Lil bit 16+ content.

[Wonwoo's PoV]

"Gyu, gue bisa minta tolong anak buah lo kan?"

Mingyu tersenyum, "serahin sama gue."

"Oke, pastiin seenggaknya ada 10 bodyguard yang jaga di sekitar rumah Yerin, Kak Younghwa, Haechan sama Yewon. Gue yakin Seungyoun udah nyari tau soal Yerin, dan gak menutup kemungkinan mereka bakal diteror juga."

"Laksanakan!" seru Mingyu dan langsung sibuk menghubungi anak buahnya.

Gue melayangkan pandangan gue ke Kak Seungcheol dan Soonyoung yang masih setia diem-dieman.

"Makasih."

"Bilang makasih nya ntaran aja, kalau semuanya udah kelar. Nanggung kalau sekarang." Sahut Soonyoung yang santai menyomot sereal yang seharusnya buat gue.

"Inget loh ya, bogeman gue siap melayang kalau sampe lo ngomong gitu lagi. Untung aja masih gue yang ngadepin lo, gak tau lagi kalau bini gue.... Bisa-bisa tinggal nama aja lo."

Soonyoung bergidik ngeri, "serem amat bini lo Bang."

"Jinaknya cuma sama gue."

"Halah, boong! Kemaren gue liat Bang Seungcheol dimarahin sama-"

"Eh lu diem aja deh! Fokus aja urusin anak buah lo kenapa sih?" sewot Kak Seungcheol.

Mereka sibuk adu argumen sampai gak sadar gue udah siap-siap mau pergi.

"Mau kemana lo?" tanya Kak Seungcheol.

"Ke rumah Yerin, kalian bilang tadi dia lebih baik tinggal bareng gue kan? Gue mau ngejemput dia."

"Gue ikut." Kata Soonyoung ikut bersiap pergi.

"Ngapain?" tanya gue.

"Ya lo pikir orangtua Yerin bakal ngelepas anaknya gitu aja dengan muka lo kayak gitu?"

Gue cuma ber-oh ria. Tumben aja gitu Soonyoung lagi bener. Kak Seungcheol sama Mingyu mutusin buat tetep di apartemen, udah pewe katanya.

Sebagai sahabat dan Sekretaris yang baik, Soonyoung menawarkan diri jadi supir gue kali ini.

Sesampainya di pekarangan rumah Yerin, kita disambut sama orangtuanya Yerin yang kebetulan juga baru sampai rumah setelah 5 hari di rumah saudara.

"Bunda, Ayah." Panggil gue pelan.

"Astaga, kamu kenapa Woo? Kok lebam gini? Siapa yang berani mukulin calon menantu Bunda? Sini bilang, belum tau aja kekuatan emak emak gimana!" seru Bunda heboh.

Gue meringis pelan, meski udah pake masker mata ibu-ibu emang gak bisa dikibulin. Liat aja luka lebam di tulang pipi gue.

"Bun, ngomongnya di dalam aja ya? Wonwoo jelasin semuanya."

Orangtua Yerin mempersilahkan gue dan Soonyoung masuk ke rumah.

"Ngapain lo kesini?" tanya Haechan dingin dan langsung menghadang jalan masuk gue.

"Yerin ada?" tanya gue balik. Gue tau Haechan gak bakal mau ngedengerin gue sekarang, tapi paling enggak gue mastiin Yerin baik-baik aja.

"Kak Yerin-"

"Chan, bikinin minum dulu gih buat Wonwoo sama Soonyoung." Suruh Ayah.

"Tapi Yah, Echan kan-"

"Gak ada tapi-tapi! Atau kamu gak akan dapet jatah makan malem?"

You and I [SEQUEL THAT CEO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang