#Eps.9

1K 176 37
                                    

Wonwoo melangkahkan kakinya menuju bilik krematorium yang dulu sering dia datangi.

"Maaf, gue baru dateng lagi." Katanya sambil menyematkan bunga yang dibeli di sebelah tempat abu.

"Haneul. Gue harus gimana?" tanya Wonwoo menatap foto gadis yang tengah tersenyum lebar.

"Lo tau, gue sayang banget sama Yerin sampai gue lengah buat ngejaga dia. Sama kayak lo, gue sibuk sampai ngebiarin lo pergi. Gue kira Taehyung gak sebejat Seungyoun yang terobsesi sama lo, tapi gue salah.

"Apa kali ini gue juga salah? Buat ngejadiin Yerin istri gue?"

Wonwoo terus bermonolog, bercerita satu arah dengan sepupu terdekatnya.

"Nak Wonwoo?"

Yang dipanggil menengok, mendapati calon mertuanya di depan bilik krematorium yang ia kunjungi. Wonwoo segera berpamitan dengan Haneul dan menghampiri keduanya.

"Siang Yah, Bun."

"Siang Woo. Ngunjungin siapa?"

"Sepupu Yah, mau sekalian saya antar pulang?"

Ayah dan Bunda Yerin mengangguk, keduanya bilang mereka habis mengunjungi abu kakek-nenek Yerin yang sudah lama meninggal.

"Yerin masih belum ada perkembangan?" tanya Bunda saat mereka sudah diperjalanan menuju jalan pulang.

"Maaf Bun, belum ada perkembangan sama sekali. Masih sama dengan kemarin."

Ayah Yerin menepuk pundak Wonwoo berkali kali,

"Bukan salah kamu, kenapa kamu yang minta maaf?"

Wonwoo tersenyum kecut, Ayah belum tau apa penyebab Yerin bisa begini.

"Kamu sudah menjaga Yerin dengan baik. Ayah sama Bunda gak akan nyalahin kamu apapun yang terjadi sama anak kami sekarang, karena kami tau kamu juga ga bertujuan untuk itu kan?" Kata Ayah lagi.

"Jangan salahin diri kamu sendiri ya Nak? Yerin sayang banget sama kamu, dia gak bakal senang kalau kamu gak kerawat seperti kemarin-kemarin." Timpal Bunda.

"Tapi gimana kalau ternyata Wonwoo itu penyebab gak langsung anak Ayah sama Bunda jadi begini?" cicit Wonwoo pelan sambil terus menjalankan mobilnya membelah jalanan kota yang lumayan ramai.

"Apa ini soal musuh bisnis mu itu Woo?" Wonwoo mengangguk pelan, gak berani menatap balik Ayah Yerin.

Helaan nafas berat menyapa pendengaran Wonwoo,

"Kamu sudah berusaha sebisa mu, kami memang sedih, kesal, juga marah tapi kita bisa apa selain berdoa buat Yerin? Kamu juga manusia, wajar kalau lengah atau berbuat kesalahan, sekarang Ayah minta kamu jagain anak perempuan Ayah lebih extra lagi dari sebelumnya. Bisa?"

Wonwoo mengangguk pelan, "makasih Yah, Bun. Maaf saya belum bisa ngejaga Yerin."

•You and I•

"Eunbi! Gue berangkat kerja dulu!"

"Iyaa!! Hati-hati! Ntar pulang jangan lupa bawa makanan ya!!"

Eunha mendengus kesal sambil memasang high-heels nya, adik sepupunya itu memang cuma mikirin soal makanan!

Langkahnya tiba-tiba berhenti ketika melihat Jihoon sudah bersandar pada mobilnya tepat di depan halaman rumah.

"Udah siap?"

"Kakak ngapain kesini?"

Jihoon menaikan sebelah alisnya, "ada larangan buat cowok dateng ke rumah pacarnya?"

You and I [SEQUEL THAT CEO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang