Jihoon membuka lembar demi lembar, dan isinya adalah rangkaian kata kata yang Yena tuliskan. Semuanya tak pernah Jihoon bayangkan.
" Semenjak itu, aku tak percaya dengan lelaki.
Tapi aku bertemu denganmu, aku mulai terbuka kembali.
Tapi mendapatkanmu itu lebih sulit dari yang aku pikirkan.
Akankah aku bisa memilikimu, Ji ?"---°◦°·Yena·°◦°---
Jihoon memutar otaknya, sungguh dia tak paham apa artinya. Jihoon memutuskan untuk menutup buku itu dan menyimpannya. Dia ingin bangun pagi dan meletakkan buku itu di laci Yena esok hari. Dia sedikit merasa bersalah karena membaca privasi Yena tanpa seijin gadis itu.
Pagi harinya, Jihoon benar – benar berangkat pagi dan meletakkan buku itu di laci Yena. Untunglah dia lima menit datang lebih awal dari gadis itu. Yena, dia masuk kelas setengah berlari. Yena menatapnya sekilas lalu masuk kelas dengan berlari. Jihoon melihat gerak gerik Yena yang menurutnya aneh itu.
Yena melempar tasnya ke atas meja. Gadis itu berjongkok dan mengobrak abrik isi laci mejanya. Dan benar dugaan Jihoon, gadis itu mencari buku diary yang semalam dicurinya. Sebuah senyum lebar muncul ketika gadis itu berhasil menemukan buku diary itu. Bahagia, lega , dan perasaan campur aduk lainnya.
Semalam dia mati – matian mencari buku itu sampai – sampai membuat kamarnya tampak seperti kapal pecah. Dia hampir menangis semalam, ya hanya karena itu. Tapi pagi ini dia lega, karena buku itu ada di lacinya. Dan Yena tak akan tau jika semalam buku itu ada di tangan Jihoon dan Jihoon sudah membaca beberapa tulisan di bukunya.
Pelajaran berlangsung. Jihoon sedikit tak fokus dengan apa yang ada di papan tulis. Matanya entah kenapa malah memandangi seorang gadis yang duduk dua meja di depannya itu. Yena, pikiran Jihoon terpusat ke gadis itu entah mengapa.
Tentang Hara, dia sudah mulai menjauh. Hara, dia pindah tempat duduk lagi. Bukan di dekat Jihoon tentunya.
♥♥♥
"Yena, atap" Bisik Hoshi ke Yena.
"Apa maksudnya ?"
"Pergi aja ke atap. Aku mau pulang, bye~"
Yena lalu berjalan menuju ke atap dengan membawa tas sekolahnya. Siapa yang ingin menemuinya di jam seperti ini ? Ini sudah sore dan di atap pasti dingin.
Yena membuka pintu atap yang sebenarnya sudah terbuka sedikit itu. Gadis itu menatap tak percaya dengan siapa yang ingin menemuinya. Jihoon, Lee Jihoon itu dia.
"Kenapa Ji ?" Tanya Yena. Alih alih memanggilnya dengan Jihoon, Yena punya nama panggilan sendiri ke Jihoon yaitu 'Ji'.
"..." Jihoon diam sambil menatap Yena.
"Ji, sebenarnya aku ingin minta tolong. Tepatnya ini" Kata Yena sambil menyerahkan sebuah tiket taman bermain.
"Tiket ?"
"Yap, kamu ada waktu besuk ?"
"Ada, kenapa ?"
"Kalau kamu mau, habiskan satu hari itu bersamaku. Kau tau semacam one fine day ? Ini yang terakhir kalinya aku minta tolong. Jadi kamu bisa, Ji ?"
"Oke. Besuk aku jemput di depan rumahmu jam 10" Jawab Jihoon sambil tersenyum tipis. Dia bahkan lupa niatan awalnya menyuruh Yena kemari.
♥♥♥
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] One and Only || Woozi
FanfictionMencintai tanpa memiliki ? Itu hal biasa bagi gadis ini. Hanya ada satu tujuhan gadis ini, yaitu mendapatkan dia yang selalu membuatnya bahagia. «««-One and Only-»»» Hai ✨ Baca aja, siapa tau suka. Happy reading ✨ Start : 8 Juni 2020...