♪ 7 ♪

654 91 1
                                    

Yena dan Hyeji, keduanya sedang makan dengan tenang. Ya itu tepat beberapa detik yang lalu, karena sekaran keadaannya berbeda.

Hara berjalan menuju meja itu. Dia menatap Yena murka. Di ambilnya gelas kaca yang berisi air putih itu, dia membuang air putih itu lalu memecahkan gelasnya. Pertama, dia menampar Yena. Dan kedua, dia membuat luka di pipi Yena menggumakan pecahan itu.

Lukanya memang tak selebar itu, namun darah yang dikeluarkan Yena begitu banyak. Bahkan darahnya sudah menetes ke lantai. Yena mengaduh pelan saat tubuhnya terbentur keras ke meja dan lantai, karena setelah Hara melakukan itu dia mendorong Yena hingga jatuh.

Alasan ? Apa seorang Shin Hara perlu alasa logis untuk melakukan hal itu pada Yena ? Ayolah, semua murid juga sudah tau itu.

Hyeji, saking kagetnya dia hanya bisa mematung. Lagipula, kedua tangannya sudah ditahan oleh anak buah Hara. Jadi siapa yang bisa jadi pahlawan Yena jika sudah begini ?

Tangan Hara sudah siap menampar Yena lagi. Mulutnya itu mulai mengeluarkan kata – kata mutiara yang sudah sangat Yena hapal. Saat tangannya sudah akan melayang dan tepat pada waktu itu, ada seseorang yang memegang tangannya.

Hening.
Semua murid yang menyaksikan itu terdiam dalam keterkejutan. Hara membeku dan tak dapat berkata – kata, dia tak menyangka seseorang yang sangat dia kenal akan merusak aksi yang sebentar lagi sempurna itu. Dan Yena tak menyangka pahlawannya adalah orang yang sangat dia kenal.

Kalian pikir itu siapa ? Lee Jihoon ? Atau Sora yang muncul kembali ? Tapi jawabannya bukan dua orang itu. Jujur, hal mustahil melihat Jihoon yang melakukan itu. Karena, ya... kalian tau sendiri bukan seperti apa seorang Lee Jihoon ?

"Lepaskan !" Ronta Hara. Tapi orang di depannya itu hanya menatapnya tanpa berkata sepatah kata apapun.

"Moon Junhui, lepaskan atau aku teriak !" Ronta Hara kembali.

Tepat, dia adalah seorang Moon Junhui si pahlawan baru Yena. Jun yang sedari tadi kesal melihat Jihoon yang diam dan tak bereaksi apapun, memilih untuk menjalankan peran itu sendiri. Peran ? Ya peran pahlawan yang seharusnya dimiliki Jihoon.

"Teriak ? Terserah mau teriak atau apa, toh semuanya juga udah tau kalau kamu hobi teriak – teriak. Kasihan ya nggak punya malu, udah ngelabrak Yena sakarang malah mau teriak. Ckck" Jawab Jun santai. Semua yang melihat raut wajah santai Jun dan wajah malu Hara mati – matian menahan tawa, mungkin jika mereka tertawa mereka-lah korban Hara selanjutnya.

"Sialan !" Umpat Hara lalu pergi. Ya coba saja kalian pikirkan betapa malunya dia saat ini.

Sedangkan itu...

Jihoon menatap tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Sahabatnya yang humoris dan tak suka mencampuri masalah orang itu kini sedang berdiri di tempat keributan dan malah menjerumuskan dirinya dalam hal itu. Banyak orang yang tak tau jika Jun itu humoris, karena dari luar dia itu tampak cool dan pendiam. Mungkin sampai sekarang hanya sahabatnya dan teman sekelasnya-lah yang tau hal itu. Bagaimanapun juga fansnya tak akan pernah percaya dengan kalimat 'Jun itu humoris' jika belum melihatnya sendiri.

Tanpa Jihoon sadari, manusia es lainnya yaitu Wonwoo sadar dengan keterkejutan dirinya. Jujur, Wonwoo jarang melihat Jihoon memberikan perhatian lebih ke perempuan. Terkecuali Sora. Lalu dirinya teringat suatu hal yang terjadi pada hari itu.

Flashback on.

Wonwoo dan Sora, ice couple yang membuat orang lain iri. Itu sih yang Hoshi alias Soonyoung katakan, memangnya kalian pikir Wonwoo atau Sora yang akan mengatakan itu. Maaf, tapi itu sangat sangat tak mungkin.

Hari ini atau tepatnya malam ini, dua orang itu sedang memiliki waktu senggang dan memilih untuk bertemu. Hoodie dan celana panjang, mereka cukup memakai itu untuk sebuah hal yang biasa disebut dengan kencan. Sederhana, kebahagiaan kecil diantara mereka.

[✓] One and Only || WooziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang