"Yena-ya, aku-"
"Apa ?" Tanya Yena yang masih menangis.
"Dengar baik – baik, aku nggak ngomong dua kali" Yena pun mengangguk sebagai jawaban.
.
.
.
"Saranghae, Seo Yena"
.
.
.
-Bisik Jihoon di samping telinga Yena. Yena membulatkan kedua matanya karena terkejut. Sekaligus tak menyangka dengan aoa yang baru saja Jihoon katakan.
"J-ji ? Kamu serius ?" Tanya Yena yang masih terkejut.
"Menurutmu ? Aku serius, Ye. Maaf aku baru sadar kalau aku suka kamu setelah kita pisah. Maaf aku baru bisa katain ini sekarang. Jadi Seo Yena, kamu mau jadi pacarku ?" Bukannya menjawab, Yena malah memeluk Jihoon dengan erat. Baru setelahnya Yena mengangguk yang artinya setuju.
Setelah itu, Jihoon memutuskan untuk mengantarkan Yena sampai rumahnya. Saat Yena akan pergi, tangannya di tahan oleh Jihoon. Keduanya bertatapan cukup lama. Tatapan mata Jihoon yang lembut dan hangat, membuat hati Yena berdetak tak beraturan. Sampai akhirnya-
Chu ~
Jihoon mencium Yena tepat di bibir. Walau hanya sebentar, pipi Yena sudah memerah bak kepiting rebus. Jihoon hanya terkekeh kecil melihat wajah lucu Yena. Sedangkan gadis itu langsung berlari secepat mungkin menuju apartemennya.
♥♥♥
Yena terus teringat kejadian beberapa menit lalu. Gadis itu memilih untuk mandi agar bayangan kejadian beberapa menit lalu hilang.
Sayangya usahanya itu gagal. Kejadian itu terus menerus terulang di kepalanya. Itu tadi yang pertama bagi Yena, pertama dalam hidupnya. Dia, Lee Jihoon telah mencuri first kiss nya tanpa ijin.
Yena ingin marah, tapi tak bisa.
From : Uji >.<
Ye, belum tidur ?Belum.
Gara – gara kamu, Ji :(Kok aku sih ?
Oh yang tadi ya ? Maaf ^^:(
Uji jahat !Oh gitu.
Yaudah berarti besuk aku nggak jadi pergi.Pergi kemana, Ji ?
Rahasia.
Jiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Iya iya.
Besuk aku jemput jam 10 pagi.Ngapain ?
First date.
Udahlah aku mau tidur.Ok >.<
Night, Ji >.<[Read]
Yena tidak sedang bermimpi kan ? Jihoon mengajaknya kencan ? Oh ini sungguh hal yang tak terduga ! Malam ini detak jantungnya terus saja tak beraturan. Efek jatuh cinta? Hey ayolah, ini bukan pertama kalinya dia diperlakukan layaknya gadis oleh Jihoon. Atau jangan – jangan efek ciuman atau bisa dibilang kecupan itu tadi ? Ah entahlah, Yena bingung sekarang.
♥♥♥
"Ji, tumben kamu mau date segala. Kamu sehat kan, Ji ?" Tanya Yena.
"Sehatlah, bodoh" Ya walau status mereka kini sudah jadi sepasang kekasih, sikap Jihoon masih sama dan Yena juga tak masalah dengan itu.
"Oh, kirain sakit"
"Anggap aja ini ganti rugi nilai matematikamu dulu" Jawab Jihoon sambil meminum cola nya.
"Nilai matematika ?"
"Hm, dulu waktu aku ngebatalin janji. Sama waktu itu kamu pulang hujan – hujanan. Anggap aja ini permintaan maafku. Impas kan ?" Yena terdiam. Dia baru paham sekarang. Mendadak moodnya hancur. Wajahnya mulai terlihat masam. Yena menghentikan langkahnya, dan itu membuat Jihoon berbalik badan.
Jihoon membalikkan badannya saat merasaYena tak lagi mengikuti langkahnya. Jihoon heran dengan gadis itu. Yena menekuk wajahnya, sehingga Jihoon tak tau wajah Yena sekarang. Jihoon baru tau jika gadis itu menangis sebab punggungnya bergetar. Oh ya Tuhan, Jihoon salah apa lagi sekarang ?
"Y-ye, kamu kenapa lagi ?" Tanya Jihoon. Tapi saat tangannya ingin memegang pundak Yena, gadis itu menepisnya.
"Ji, jadi itu alasannya ? Cuma biar kita impas ? Gitu ya. Ternyata harapanku itu terlalu tinggi, Ji. Atau jangan – jangan kita pacaran, juga biar kita impas ya ? Mau minta maaf buat apa lagi, Ji ?"
Oh, oh ternyata ini sebabnya. Jihoon paham sekarang, kekasihnya ini kecewa. Lucu sekali, hahaha. Apa kalian juga berfikir Jihoon mengajak Yena kencan hanya karena alasan lucu itu ? Jika iya, maka kalian salah.
Memang Jihoon tau dia salah waktu itu dan dia ingin minta maaf. Tapi bukan dengan ini. Hari ini dia ingin menghabiskan waktu dengan permen karetnya itu. Tapi karena gengsinya terlalu tinggi, Jihoon tak bisa mengatakan alasan yang sebenarnya. Dan karena kainginannya untuk menjahili Yena itu tiba – tiba muncul, Jihoon menggunakan hal itu sebagai alasan.
"Hahaha" Tawa Jihoon. Sedangkan Yena menatap Jihoon meminta penjelasan.
"Kamu percaya aku ngajak kamu kencan cuma karena alasan itu ? Cih, lucu. Ye, aku nggak bermaksud bikin kamu nangis lagi. Cuma aja aku iseng mau ngejahilin kamu, eh malah nangis. Hahaha !" Jawab Jihoon lagi.
"Jadi itu cuma bercanda ?" Tanya Yena dengan wajah polosnya.
"Iya"
"Uji, nyebelin !" Kata Yena lalu berjalan mendahului Jihoon.
Jihoon hanya tertawa sepanjang jalan hari ini. Menurutnya itu sangatlah lucu. Menjahili Yena itu menyenangkan. Apa lagi jika gadis itu sedang kesal, ekspresi favorite Jihoon.
Begitulah keseharian pasangan ini. Bertengkar lalu berbaikkan lagi. Sikap Jihoon yang masih sama begitu pula dengan Yena. Jihoon yang sulit mengekspresikan perasaannya sedangkan Yena blak – blakan terhadap perasaannya.
"Cinta itu datang kapanpun ia mau dan tak terduga.
Jika kamu serius mencintainya, maka kejarlah.
Tak ada yang mustahil, tapi ingatlah batasan.
Jika kamu memang tak mampu, berhentilah.
Namun jika kamu mampu, lakukan yang terbaik.
Ingatlah, dream come true itu juga bisa terjadi padamu."♥One and Only♥
---◊End◊---Cerita ini selesai juga.
Yang belum vote semua part, di vote ya ! Makasih^^
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] One and Only || Woozi
Fiksi PenggemarMencintai tanpa memiliki ? Itu hal biasa bagi gadis ini. Hanya ada satu tujuhan gadis ini, yaitu mendapatkan dia yang selalu membuatnya bahagia. «««-One and Only-»»» Hai ✨ Baca aja, siapa tau suka. Happy reading ✨ Start : 8 Juni 2020...