Chapter 12 - Jatuh

31 12 0
                                    

'Tokk Tokk Tokk'


"Dara kamu sudah bangun belum nak?" Vira mengetuk pintu kamar putrinya saat dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul 06.30.


"Daraa" Teriak Vira.

Namun tak kunjung ada sahutan dari dalam.


'Cklek'


Vira memasuki kamar putrinya yang ternyata tidak terkunci.


"Ya ampun. Dara bangun sudah jam setengah 7 itu loh" Vira mengguncang badan Dara berusaha membangunkan.


"APA? Kenapa mama nggak bangunin Dara dari tadi sih" Seketika Dara terlonjak kaget dan ngomel-ngomel.


"Mama kira kan kamu sudah bangun"


"Aduh aku bisa telat kalau gini"


"Sudah sana kamu buruan mandi" Suruh Vira dan menarik selimut Dara.


Dara langsung ngibrit ke kamar mandi. Sedangkan Vira kembali ke bawah untuk sarapan.




🌷🌷🌷🌷




Dara menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa. Dara menghampiri meja makan dan hanya minum susu saja tanpa berniat untuk sarapan.


"Dara kamu nggak sarapan dulu nak?" Tanya Vira yang melihat anaknya hanya minum susu.


"Nggak usah ma nanti Dara makan di kantin saja. Papa mana ma?"


"Papa kamu sedang dinas ke Makassar sayang" Dara langsung menepuk jidatnya.


"Ya ampun Dara lupa. Terus pak Boni kemana ma?"


"Pak Boni kan masih cuti 2 hari"


"Kok bisa barengan gini sih. Sama mama aja deh yuk" Pinta Dara memelas.


"Nggak bisa sayang habis ini mama mau ke Bandung"


"Ke Bandung? Ngapain ma? Masa aku ditinggal sendirian sih"


"Mama mau meeting sama klien sayang. Katanya sih butik mama yang di Bandung itu mau ngadain kerjasama dengan desainer terkenal. Jadi mama akan pergi ke Bandung untuk rapat masalah ini. Mungkin mama disana selama 3 hari atau juga bisa lebih" Ujar Vira menjelaskan jadwalnya.


"Yah sendiri lagi dong" Ucap Dara dengan lesu.


"Besok bibi sudah mulai masuk lagi kok Ra" Vira mengusap rambut anaknya sayang.


"Iya ma" Dara menganggukkan kepalanya.


"Ya sudah kamu bawa mobil sendiri saja gih" Suruh Vira.


"Nggak mau ma. Dara naik angkot aja. Dara berangkat dulu ma" Dara menyalami tangan Vira kemudian beranjak keluar rumah.


"Hati-hati nak" Teriak Vira disaat putrinya sudah keluar.




🌷🌷🌷🌷




Dara berjalan keluar kompleks untuk mencari angkot yang lewat. Namun nihil, tak ada satupun angkot yang lewat karena dirinya sudah kesiangan.


Jam sudah menunjukkan pukul 06.50 jadi tinggal 10 menit lagi sekolahnya akan masuk. Berhubung waktu yang sudah mepet dan angkot yang tak kunjung lewat akhirnya Dara memilih berlari sampai ke pengkolan ojek agar cepat sampai ke sekolah.


Namun saat sampai di pertigaan jalan Dara malah terserempet motor dan terjatuh. Mungkin karena Dara terlalu buru-buru dan tidak memperhatikan jalan. Dia jatuh tersungkur, dahinya membentur trotoar dan kakinya terkilir. Sedangkan pengendara motor sudah pergi.


"Shit, tuh motor nggak lihat ada orang apa. Gue jadi terlambat kan" Dara ngomel-ngomel mengumpat pengendara itu.

Dirinya hendak berdiri namun kembali terjatuh karena kakinya begitu sakit. Dara langsung memegangi kakinya yang mulai membengkak.


Terlihat ada sebuah mobil berhenti di depan Dara. Sang pengendara mobil tersebut keluar dan berniat membantu Dara.


"Dara" Kaget orang tersebut.




🌷🌷🌷🌷




Dhani P.O.V

Ini hari sial gue. Bangun kesiangan karena tadi malam lembur tugas buat presentasi hari ini. Gue heran kenapa gue sampai lupa kalau ada tugas, biasanya gue selalu ngecek tiap ada tugas.

Sekarang sudah jam 7 kurang 10 menit. Gue langsung menancap gas dan mengemudikan mobil gue dengan kencang. Namun saat sampai di pertigaan jalan gue melihat ada seorang cewek yang terserempet motor. Dari seragamnya dia satu sekolahan sama gue. Gue pinggirin mobil gue dan berniat untuk membantu cewek malang itu. Gue segera turun untuk memastikan keadaan cewek tersebut.


"Dara" Gue terkejut melihatnya. Gue ikut jongkok agar sejajar dengannya.


"Kak Dhani" Dia nampaknya juga terkejut.


"Lo nggak apa-apa? kok bisa keserempet sih?" Gue bertanya dan memastikan keadaannya.


"Kok lo bisa disini?" Dara malah balik nanya.


"Ck, lo ditanya malah balik nanya. Udah sekarang lo gue anterin ke rumah sakit. Itu pelipis lo berdarah sama siku lo lecet" Gue menunjuk kearah pelipis dan siku Dara. Dan darah segar mengalir disana.


"Enggak, gue pengen ke sekolah" Tolak Dara.


"Gimana lo mau sekolah orang lo luka-luka kayak gitu" Gila aja nih cewek keadaannya kayak gini masih pengen sekolah.


"Gue nggak apa-apa kok" Dia mencoba berdiri.


"Aw.." Dia hampir terjatuh dan dengan sigap gue menahannya. Kelihatannya kakinya terkilir.


"Kayak gini lo bilang nggak apa-apa? Yang ada kalau lo ke sekolah malah disuruh pulang"


Jujur gue sedikit khawatir dan kasihan melihat keadaannya saat ini.


"Tapi gue ada ulangan" Dia masih saja kekeuh. Gue melihat jam tangan dan terlihat sudah jam 07.15


"Kalo sekarang kita ke sekolah percuma karena kita juga udah telat. Lagian lo ikut ulangan susulan juga bisa kali"


"Tapi kalau ulangan susulan nggak ada temen" Dia masih saja ngeyel.


'arrgghh. Ini anak bikin gue greget aja. Untung dia lagi kesusahan kalau nggak udah gue tinggal sejak tadi'


"Ck. Udah ayo sekarang ke rumah sakit kaki lo kelihatannya terkilir takutnya ada yang retak" Gue berusaha sabar ngadepinnya. Untung dia nurut walaupun dengan muka betenya.


Gue memapahnya sampai ke mobil dan kemudian bergegas ke rumah sakit.



🌷🌷🌷🌷

See you next chapter 👉👉

Aku harap kalian nggak bosen sama cerita absurd ku ini ya.... 

Jangan lupa tinggalkan vote & komen kalian...

Respon dari kalian selalu aku tunggu 😙

Terima kasih 💞

Dhani & Dara [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang