Saat ini Dara sedang menunggu angkutan umum di halte sekolahnya. Sedangkan Freya sudah terlebih dulu pulang karena ada urusan penting. Sebenarnya tadi Freya sudah mengajaknya pulang bareng namun langsung ditolak oleh Dara karena terlihat Freya sedang buru-buru.Meskipun Dara anak orang kaya tapi dia lebih suka naik angkutan umum daripada membawa mobil sendiri. Katanya paling males kalau harus kejebak macet.
Saat sedang melamun tiba-tiba ada sebuah motor ninja merah berhenti tepat di depan Dara. Dara tampak was-was melihat orang itu.
"Belum pulang lo?" Tanya cowok itu setelah melepas helm fullface nya.
"Elo ternyata, gue kira penculik" Dara bernapas lega ketika melihat itu adalah Dhani.
"Emang wajah setampan gue mirip penjahat ya?" Narsis Dhani.
"Euh... PD bener bang" Dara memutar kedua bola matanya malas.
"Lo kok belum pulang?" Tanya Dhani lagi.
"Masih nunggu angkot lewat" jawab Dara cuek.
"Kok sendirian aja? Temen lo mana?" Dhani menaikkan sebelah alisnya.
"Udah pulang" Dara masih saja cuek.
Dara celingukan melihat kearah jalanan. Memastikan apakah ada angkot yang lewat. Namun tetap saja tidak terlihat tanda-tanda adanya angkutan lewat.
"Jam segini mana ada angkutan umum yang lewat neng, daerah sini kalau sore itu udah sepi" ujar Dhani yang melihat Dara celingukan.
"Jangan bohongin gue deh lo" ucap Dara sinis. Dirinya khawatir akan ucapan Dhani.
"Nih anak dibilangin nggak percaya amat. Daerah sini kalau malam itu katanya banyak rampok jadi angkutan umum kalau udah sore nggak berani lewat sini apalagi ini udah jam 4" Ucap Dhani sambil melihat jam tangan yang melingkar di tangan kirinya.
"Kenapa baru bilang sih" Dara terlihat kesal dan lesu. Dirinya sudah merasa capek sekaligus khawatir.
"Lagian ngapain coba lo jam segini baru pulang?"
"Gue tadi masih ikut rapat mading makanya pulang gue molor" Jawab Dara dengan cemberut.
Ya, pasalnya Dara sudah menunggu angkutan umum hampir 1 jam.
"Kalau lo ngapain baru pulang?" Tanya Dara kepada Dhani.
"Lo lupa kalau gue anak basket?" Dhani menaikkan sebelah alisnya dan Dara langsung teringat kalau Dhani adalah kapten basket.
"Oh. Terus ngapain sih lo masih disini?" Dara menatap Dhani sinis.
"Nungguin lo" Jawab Dhani dengan santai.
"Rese banget sih lo, ditanya serius juga"
"Udah ayo pulang bareng gue daripada lo dibawa penculik" Dhani menarik tangan Dara menuju ke arah motornya.
"Eh eh lepasin gue" Dara berusaha melepaskan tangan Dhani tapi terlalu kuat cekalan tangannya. Alhasil dia pasrah pulang bareng Dhani.
🌷🌷🌷🌷
#Depan Rumah Dara
"Makasih deh tumpangannya" Ucap Dara setelah turun dari motor Dhani.
"Gue nggak ditawarin buat mampir nih?" Tanya Dhani iseng-iseng.
"Dih... Ngarep banget sih lo jadi cowok"
"Yee... Udah untung gue anterin dengan selamat sampai rumah"
"Ikhlas nggak sih lo..." Ucap Dara sinis.
"Siapa Ra?" Tanya Vira dengan menghampiri anaknya yang masih berada di depan pagar rumahnya. Kebetulan tadi dirinya sedang menyiram tanaman yang berada di halaman rumahnya.
"Sore tante" Sapa Dhani lalu menyalami dan mencium tangan Vira.
"Dih cari muka" gumam Dara.
"Dara nggak boleh gitu sama orang" Ujar Vira menasehati anaknya.
"Sore, temannya Dara ya? Siapa namanya?" Tanya Vira ramah.
"Iya tante teman dekatnya Dara. Nama saya Dhani tan" Jawab Dhani dengan ramah.
"Dih malah ngaku-ngaku" Sindir Dara yang dibalas tatapan tajam oleh Vira.
"Oh teman dekat" Ucap Vira dengan manggut-manggut.
"Iya baru teman dekat tan. Doain supaya cepat jadian ya tante" Ucap Dhani dan memandang kearah Dara dengan senyum miringnya. Dalam hati Dhani merasa puas sudah berhasil mengerjai Dara. Sedangkan Dara langsung melotot mendengar jawaban Dhani.
"Eh jangan ngada..."
"Makasih ya nak Dhani sudah mengantarkan Dara pulang" Belum selesai Dara berbicara ucapannya sudah dipotong oleh Vira.
'Mama nih hobi banget sih motong omongan gue' batin Dara dengan kesal
"Iya sama-sama tante. Oh iya bilangin sama Dara ya tante kalau jadi cewek jangan galak-galak. Jadinya kan bikin gemes" Dhani sudah cekikikan dalam hatinya melihat wajah cengo Dara.
"Iya nanti tante bilangin" Sahut Vira sambil tersenyum. Dirinya merasa menyukai sikap Dhani walaupun baru pertama kali bertemu. Sedangkan Dara sudah memandang kesal dua orang itu.
"Yaudah kalau begitu saya mau pulang dulu tante" Pamit Dhani pada akhirnya.
"Lho... Nggak mau masuk dulu nak?" Tanya Vira.
"Nggak usah tante lain kali aja sudah sore soalnya" jawab Dhani dengan sopan.
"Tadi aja ngarep pengen mampir sekarang sok jual mahal" Dara mencibir masih tak terima dengan ucapan Dhani.
"Dara" Vira memelototkan matanya pada Dara.
"Ya sudah tante saya pamit" Ucap Dhani sambil menyalami tangan Vira.
"Iya hati-hati ya nak Dhani"
"Iya permisi tante. Dahh... Dara"
Dhani melambaikan tangannya kearah Dara. Kemudian dirinya segera menaiki motor ninjanya dan menjalankannya meninggalkan rumah Dara.
"Dasar cowok playboy" umpat Dara.
Kemudian dia dan Vira segera memasuki rumahnya.
🌷🌷🌷🌷
See you next Chapter >>>
Jangan lupa tinggalkan vote & komen ya 😙
KAMU SEDANG MEMBACA
Dhani & Dara [On Going]
Dla nastolatkówInsyaallah update tiap hari 💞💞 ~~~~ Bagaimana jadinya jika seorang player insyaf gara-gara kedatangan seorang murid baru. Dhani merupakan most wanted di SMA Global Bintang. Dia juga menyandang kapten basket di sekolahnya. Jadi tak heran jika b...