Chapter 17 - Makan Bareng

39 11 4
                                    

Dara berjalan dengan anggun melewati koridor sekolah yang sedang ramai karena jam istirahat. Tak hayal banyak pujian ataupun godaan dari anak-anak cowok. Berbagai ekspresi ditunjukkan oleh kaum hawa yang ingin berada di posisi Dara.


Dara segera mempercepat langkahnya agar cepat sampai di kantin karena dia sudah merasa risih. Dia terpaksa harus pergi ke kantin sendiri karena Freya masih mengerjakan PR yang belum selesai.


Saat sampai di pintu kantin dia melongo menatap seluruh isi kantin yang sudah dipenuhi oleh murid-murid yang sedang desak-desakan untuk membeli makan. Seketika dia menjadi ragu. Saat hendak berbalik meninggalkan kantin tiba-tiba ada suara yang memanggil namanya.


"Dara"


Dara yang merasa namanya dipanggil langsung berbalik melihat kearah kantin kembali. Dan ternyata Dhani yang memanggilnya sambil melambaikan tangannya. Terlihat Dhani bersama teman-temannya yang lain berada di meja bagian pojok kantin. Dhani mengintruksikan agar Dara mau bergabung dengannya.


Dara sempat dibuat bimbang, pasalnya disana adalah segerombolan kakak kelasnya dan sekaligus orang yang terkenal di sekolahnya itu. Siapa juga yang tidak tau dengan Darksouls? Mereka itu sangat populer. Saat sibuk dengan pikirannya tiba-tiba Dhani menghampirinya.


"Gabung sama gue aja yuk" ajak Dhani.


"Tapi kak..." Dara terlihat gelisah dengan pandangan orang-orang disekitar.


"Udah nggak usah pikirin yg lain. Lagian semua meja juga udah penuh kan" ucap Dhani setelah melihat sekitar.


Dhani tersenyum hangat berusaha meyakinkan Dara. Dara hanya menganggukkan kepalanya. Kemudian tangannya digandeng oleh Dhani menuju meja yg ditempatinya tadi.


'God jantung gue kenapa deg-degan gini. Ya ampun kak Dhani kenapa jadi baik banget sih' batin Dara.


Dara berusaha menetralisir detak jantungnya. Dalam hatinya ada perasaan senang dan nyaman.


"Cie... Paketu gercep aja nih" sorakan dilontarkan oleh beberapa temannya ketika Dhani sudah menduduki kursinya dan diikuti Dara yang duduk disebelahnya.


"Iya udah nggak kayak kucing dan tikus lagi haha" ujar Bintang kemudian tertawa. Sedangkan Dara sudah malu setengah mati mendapat sorakan seperti itu. Berbeda dengan Dhani yang malah santai saja.


"Duh gue jadi baper" celetuk Alden dan mendapat jitakan dari Dhani.


"Diem lo nyet" Dhani mendelik tajam.


Dhani mengalihkan pandangannya kearah Dara.


"Ra lo nggak mau pesen makan?" Tanya Dhani yang melihat Dara hanya diam saja.


"Eh iya" Dara hendak beranjak namun dilihatnya keadaan sekitar ternyata banyak yang menatapnya tak suka terutama dari fans Dhani.


Dhani yang merasa tak ada pergerakan dari Dara langsung menatapnya bingung. Kemudian dirinya menoleh kearah sekitar dan mengerti alasan kenapa Dara masih disini.


"Yaudah lo tunggu sini aja biar gue yang pesenin. Lo mau makan apa?" Tanya Dhani.


"Tapi kak..." Dara yang melihat tatapan tajam dari Dhani langsung mengalah.


"Bakso sama es jeruk aja kak" jawab Dara pada akhirnya. Lalu Dhani segera beranjak untuk memesankan Dara.


"Udah biarin aja Ra nggak usah perduliin mereka" ucap Bintang.


"Iya kak" ujar Dara sambil menundukkan kepalanya.


"Kalau sama kita-kita mah santai aja. Kita nggak jahat kok" ujar Arnold terkekeh geli melihat Dara sangatlah canggung.


'Gila gue udah kayak cabe yang ikut ngumpul kakak kelas gini disuruh santai aja. Mana yang lain pada natap gue horor lagi' batin Dara.

Dara hanya menanggapinya dengan sebuah senyuman.


Beberapa menit kemudian Dhani telah kembali dengan membawa semangkuk bakso dan segelas es jeruk yang langsung ia letakkan didepan Dara.


"Nih Ra buruan dimakan" perintah Dhani.


"Makasih kak" ucap Dara yang diiringi dengan senyum manisnya.


"Sama-sama cantik" Dhani tersenyum dan mengacak pelan pucuk kepala Dara. Muka Dara memanas mendapat perlakuan seperti itu.


"Ekhm.... Kacang-kacang... Kacang panas" celetuk Kenan yang membuat Dhani dan Dara salting.


Kemudian Dara memakan baksonya dalam keheningan sedangkan Dhani menatap lekat-lekat wajah Dara dari samping.


"Nggak usah dilihatin mulu kali, orangnya juga nggak kemana-mana kok" ujar Bintang menyindir Dhani.


Sontak Dara langsung mendongakkan kepalanya dan Dhani langsung mengalihkan pandangannya kearah lain.


"Siapa kak?" Bingung Dara.


Dhani langsung memelototi Bintang agar dirinya tidak ember.


"Enggak, orang lewat tuh" elak Bintang. Dhani hanya tersenyum lega.


"Oh" ucap Dara manggut-manggut lalu kembali melanjutkan acara makannya sampai habis.


"Mau tambah lagi Ra?" Tanya Dhani saat melihat makanan Dara sudah habis.


"Udah kenyang kak" jawab Dara setelah menyeruput es jeruknya.


"Kalau mau nambah lagi juga nggak apa-apa Ra, mumpung Dhani yang beliin. Jarang-jarang loh dia baik sama orang" ujar Kenan yang langsung mendapat jitakan dari Dhani.


"Emang perut gue karung apa" ujar Dara dengan sinis.


"Hahaha mampus lo, Kenan kena semprot Dara" ucapan Arnold membuat yang lainnya tertawa ngakak sedangkan Kenan hanya memandangnya dengan dongkol.


"Makanya kalau ngomong jangan ngasal tuh mulut" ujar Dhani setelah berhenti tertawa.


"Gue cuma bercanda ogeb" ucap Kenan dengan kesal.


"Udah stop ngurusin Kenan" lerai Dhani.


"Em, kak gue ke kelas dulu ya. Udah mau masuk. Makasih atas tumpangan mejanya" ujar Dara kemudian beranjak berdiri.


Namun Dhani langsung menahan tangan Dara yang hendak melangkahkan kakinya.


"Biar gue anter" Dhani ikut berdiri dan reflek Dhani langsung menggandeng tangan Dara untuk meninggalkan kantin.


"Cie.... Yang perhatian sama calon pacar"


"Ekhm... Ekhm... Ciuit"


"Awas Ra sama playboy amatiran"


Terdengar beberapa sorakan dari teman-teman Dhani. Dan beruntung kini kantin sudah sepi, seenggaknya mereka tidak jadi pusat perhatian.



🌷🌷🌷🌷

Hallo semuanya...

Gimana sama part ini? Jelek ya? 

Maaf ya kalau ceritanya absurd nggak nyambung gitu... Karena di part ini aku udah stuck banget... 

Diusahakan buat part selanjutnya dibuat semenarik mungkin deh.

Tetap ikuti terus kelanjutan cerita Dhani & Dara ya...
Dan jangan lupa tinggalkan vote dan komen kalian 🙏🙏

See you next chapter 👉👉

Dhani & Dara [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang