Enjoy!
Salam sayang dari Keluarga Beruang to you!!!
Mark melangkah cepat, takut akan membangunkan Echan bila ia berlari, menuju kamar kedua orang tuanya. "Ayah! Buna! bahaya bahaya bahaya!!!!" Seru Mark kala ia sudah sampai di pintu kamar kedua orang tuanya. "Loh Ayah mana Bun?" Tanya Mark yang hanya menemukan dirimu di kamar.
"Ayah lagi mandi kak, kenapa sayang?" Ujarmu menyahuti anak sulungmu.
"Aku tadi lupa sama rencana Ayah, terus aku ngucapin Echan selamat ulang tahun deh" Dirimu mendengarkan Mark yang bercerita dengan tergesa "Terus Abang sedih banget, Bun kalo yang inget ulang tahunnya cuma aku. Dia tadi selimutan sambil nangis Bun, mukanya sampe ditutupin selimut. Tadi sebelum kakak kesini, sempet kedengeran suara Echan nyedot ingus. Pasti dia lagi nangis kan ya Bun ya?"
Kamu menepuk kasur di sebelahmu mengisyaratkan Mark untuk duduk di sebelahmu. "Kakak mandi dulu ya, mandi di sini aja ya nanti biar Buna siapin bajunya Kakak."
"Bun, tapi Abang gapapa kan ya? Rencana surprise Ayah bakal berhasil kan ya?" Tanya anak sulungmu itu.
Kamu mengangguk, "Iya sayang. Kado dari Kakak udah disiapin belum?"
"Udah Bun, udah Kakak bungkus juga biar cantik. Echan bakalan suka gak ya Bun sama hadiah dari Kakak?" Mata Mark berbinar saat menjawab pertanyaanmu.
"Suka dong, kan hadiah dari The Only Mark yang tersayang." Dirimu memeluk Mark sebelum akhirnya Johnny keluar dari kamar mandi.
"Wah ada apa ini pelukan ga ngajak Ayah? Ikutan dong" Johnny menghampiri kalian berdua, ingin bergabung dalam pelukan bersama.
"Ayah itu badannya basah, nanti baju Kakak basah. Pakai handuknya, terus kalo udah selesai jangan lupa handuknya digantung lagi jangan ditaruh di kasur ya." Omelmu.
Johnny menggerutu, "Bunamu galak Kak, Ayah takut."
Mark hanya bisa terkekeh, "Hahahahaha Ayah sih bandel. Rasain hahahahaha."
"Cepetan Ayah siap-siapnya, keburu siang nanti anak bontot keburu kelamaan ngambeknya itu gara-gara kamu." Omelmu, lagi.
"Udah ah Kakak mau mandi dulu, dadah Ayah dadah Buna, jangan kangen sama Kakak ya." Mark segera berpamitan untuk mandi.
Setelah selesai menyiapkan baju untuk Mark, kamu segera kebawah untuk menyiapkan kue ulang tahun Echan. Kamu sudah memesannya semalam dan disimpan dalam lemari es. Dirimu mengeluarkan kue tersebut dari pendingin dan meletakkanya pada tatakan. Kamu menancapkan lilin ulang tahun pada kue terebut. Tak lupa, menambahkan tulisan "Happy Birthday Echan" di atasnya.
"Kuenya udah siap nak?" Terdengar suara Ibu mertuamu. "Tadi Meme udah kasian sama Echan, mukanya udah sedih banget tau kalo Meme sama Pepe lupa ulang tahunnya. Mana tadi ditanya mau hadiah ulang tahun apa eh si Abang bilang cuma pengen kita inget ulang tahunnya dia. Tadi Pepe hampir aja tuh mau menggagalkan rencana, tapi untung aja si Pepe betah pura-pura tidur." Meme melanjutkan ceritanya.
"Iya Me tadi aku juga ga tega sebenernya. Tapi ya gimana idenya Johnny udah begini Me." Kamu menimpali.
"Suamimu itu ya isengnya kapan sembuhnya, sama anak sendiri masa iseng sampe sebegininya." Ibu mertuamu menggelengkan kepala akibat ulah anak semata wayangnya itu.
Kamu terkekeh, "Marahin aja Me, marahin biar kapok."
"Apanih ngomongin aku ya? Kok kamu jahat sih nyuruh Meme marahin aku?" Johnny datang mengagetkan kalian berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Beruang🐻
Hayran KurguKukira, anakku cuma dua. Kakak Mark dan Abang Ecan. Ternyata aku lupa bayi besarku, Ayah Johnny suamiku tersayang.