01

31 5 0
                                    

Rusukku selalu merindukan peluk dari yang ku cinta, kapan pulang?

Aku menuruni tangga rumah ini dengan cepat, kesempatan untuk sarapan bersama keluarga itu yang aku kejar.

Tadi aku mendengar Kak Hendery sudah keluar dari kamarnya, lalu aku dengan kecepatan kilat merapikan tempat tidur dan memilih kemeja sebagai outer yang akan aku pakai hari ini ke kampus.


Benar saja, aku terlambat lagi. Di meja makan hanya ada mama yang masih meminum teh dietnya, lalu terdengar suara motor Kak Hendery keluar dari pagar rumah kami.

"Pagi, Ma!" sapaku dengan ceria.

Jangan tanya bagaimana mama, ia tidak melihatku dan cepat-cepat menghabiskan tehnya. Sebelum beranjak dari kursi aku buru-buru menahan lengannya, "Eh bentar-bentar! Temani Aya menghabiskan sarapan ini, Aya masih ada waktu untuk sarapan dan ditanya-tanya sama Mama kok!" ucapku penuh harap


Seperti biasa, mama menghempaskan tanganku dengan kuat, "Saya sudah bilang jangan pernah sentuh saya lagi! Menjijikan."

"Wow, santai Ma, asli teh dietnya mengandung apa sih? Kok Mama jadi kuat gini?"


"Dengar, saya sudah lelah mengucapkan hal ini berulang-ulang, tapi untuk yang kesekian kalinya, kata mama yang keluar dari mulut kamu terdengar menyeramkan dan sentuhan kamu pada diri saya terasa menjijikan. Di rumah ini tidak ada yang menganggap kamu sebagai bagian dari keluarga kami kecuali suami saya, Joshua."

Aku masih memandanginya dengan kagum, "Jadi?"

"Berhentilah mengganggu saya, dan cepat pergi!"

Mama meninggalkanku, ia menuju taman belakang, sepertinya 5 menit lagi acara menghancurkan kebunnya akan dimulai.

Itu hobi mama, beliau akan menanam berbagai macam tanaman bunga lalu akan menghancurkannya seperti terkena hantaman badai. Setelahnya mama akan menyesal lalu menyalahkanku atas emosinya sendiri.


Dia akan menangis melihat kebunnya yang hancur, tidak lama kemudian Kak Hendery akan datang untuk memecahkan gelas di hadapanku lalu menenangkan mama dan membantunya menata kebunnya lagi.


Seperti itu aku hidup selama 19 tahun ini, rekor yang bagus untuk bertahan hidup sementara mamaku berusaha keras membunuhku dulu dan mungkin masih sampai sekarang.

Aku mengambil dua lembar roti tawar dan memasukkannya ke dalam mulutku. Aku bergegas pergi dengan mobil putihku yang ukurannya menggemaskan. Hadiah dari papa di usiaku yang menginjak 15 tahun.


Benar, aku si bocah yang suka merusak tiang jalanan komplek rumahku dulu.

Sekarang aku gadis hebat pembalap jalanan yang mampu sampai ke kampus dalam hitungan menit dari rumahku, um tidak sehebat Kak Hendery tentunya.

Aku mengeluarkan kepalaku dari dalam mobil, menarik nafas dalam - dalam dan berteriak, "AYANA BERANGKAT YEOROBUN!"


~~

Mari ku perkenalkan dia,

Mari ku perkenalkan dia,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang