Kegiatan memandikan hybrid telah selesai dilakukan. Juyeon saat ini tengah duduk di atas kasurnya sembari mengeringkan rambut pudel itu, sementara sang hybrid duduk lesehan di bawah kakinya.
Kedua obsidiannya tanpa sadar melirik ke arah jemari kecil milik hybrid tersebut. Sebuah cincin terpasang di jari manisnya dengan ukiran huruf hangul.
Kim Younghoon.
"Kim Younghoon itu namamu?" Seketika kepalanya menoleh kebelakang. Bermaksud ingin menatap Juyeon, namun lelaki tersebut sudah terlebih dahulu menahan kepalanya agar tetap menatap lurus ke depan. "Jangan melihatku, kau mau panas hair dryer ini terkena wajahmu?"
Entah sadar atau tidak, sepertinya Juyeon terlalu banyak melempar pertanyaan kepada hybrid bisu ini. Bodoh juga berpikir jika dia bisa menjawab semua pertanyaan yang diajukan Juyeon.
Hybrid tersebut menganggukkan kepalanya. Menyetujui akan pertanyaan Juyeon tentang namanya tadi.
Juyeon menganggukkan kepalanya beberapa kali, "Kau benar-benar tidak bisa bicara, ya?" Hair dryer yang tadi dipegangnya sepenuhnya telah mati. Lelaki itu lantas melemparnya ke sembarang arah di kasur.
"Aku bisa bicara," Gumam Younghoon yang kini telah membalikkan badannya. Memberi cengiran manis begitu Juyeon masih dalam keterbingungannya.
"Kenapa tidak dari awal kau bicaranya?!" Pekik Juyeon kesal. Dia sudah merasa seperti orang gila lantaran terus mengoceh sedari pagi dan ia baru mendapatkan jawaban akan pertanyaannya sekarang.
Kepala Younghoon turun ke bawah. Kedua telinganya tidak lagi bergerak seperti tadi saat Juyeon mengeringkan rambutnya. Ketakutan kembali menyerang benaknya.
"A-aku belum terbiasa," Kurva di bibirnya ikut turun. "Tadi kau sempat memarahiku, makanya aku takut." Nadanya seketika melemah.
Juyeon saat ini benar-benar dihadapkan dengan sesosok pudel yang memasang wajah sedih. Ia berusaha mensugesti pikirannya agar tidak kelepasan memegang kedua telinga itu kembali.
Lelaki yang bekerja sebagai model brand ternama itu hanya mendengus, "Sekarang biar aku tanya, kau berasal darimana dan kenapa bisa ada disini?"
"Karena kau yang mengajakku masuk ke dalam rumahmu, bukan?" Lagi-lagi kedua manik itu memberi tatapan polosnya. Dan Juyeon bingung, entah ia ingin marah atau malah-gemas.
"Maksudku kenapa kau bisa sampai ke rumahku?!" Sungut Juyeon.
"Mengapa kau memarahiku?"
"Berhenti mengalihkan pembicaraan, Kim Younghoon!" Juyeon mengacak surai birunya, frustasi melanda batinnya. Ia merasa jika Younghoon tengah menghindari apapun pertanyaan yang berhubungan dengan asal-usulnya. "Dan itu bukan marah, aku hanya memberi sedikit gertakan agar kau tidak lagi membual."
Younghoon mencebik, "Apa bedanya?" Merasa jika Juyeon sebentar lagi mungkin akan benar-benar marah kepadanya membuat Younghoon memilih untuk mengalah.
"Aku ini objek penelitian dari sebuah laboratorium ilegal. Mereka memperjualbelikan sejenisku dan memperlakukan kami dengan sangat kejam-" Juyeon tersenyum tipis mendengar Younghoon mengucapkan kata sangat dengan nada panjangnya.
"-Aku berhasil melarikan diri karena di tolong oleh salah satu peneliti disana. Dan rumah ini catnya seperti warna telingaku, aku suka! Makanya aku kesini." Senyuman di wajahnya melebar hingga membuat kedua matanya hilang.
"Tragis sekali." Juyeon tidak tau lagi ingin mengatakan apa. Jujur saja, dia sedikit kesal mendengar alasan yang mendasari Younghoon memilih rumahnya sebagai tempat persembunyian.
Yang ia tau di komplek perumahan mewahnya ini semua rumah memang khusus di cat putih semua. Dan kenapa harus rumahnya yang menjadi target pelarian dari hybrid yang setelah bicara terdengar luar biasa menyebalkan ini?
"Aku ingin kau melindungiku." Sebelah alis Juyeon terangkat. Ia menatap Younghoon dengan wajah datarnya. Baru saja Juyeon sadar jika ia sepertinya salah membawa masuk hybrid tidak tau diri ini ke dalam rumahnya. "Untuk-?"
"Mereka sewaktu-waktu akan mengambilku. Oleh sebab itulah aku memilihmu sebagai tuanku. Aku harap kau bisa menjagaku dari mereka, tuan."
.
[Tbc]
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hybrid +Jubbang
Fanfiction#1 - theboyz (3/11/2024) They are neither human, nor animal. [Lee Juyeon - Kim Younghoon]