28 : Khawatir•°

285 25 4
                                    

JeonginPov

Seminggu sebelumnya ...

Baru beberapa jam aja ka hyunjin minta maaf sama aku, Tapi apa yang dia lakuin sekarang?

Aku liat dia diminimarket sama Ryujin

Niat aku keminimarket buat beli eskrim nemenin kita berdua karena kita janjian bakal seharian penuh bareng, Tapi ...

Dia udah bener-bener gak anggap aku lagi ...

Baru aja minta maaf, Tapi aku udah liat dia jalan bareng sama ryujin, Aku cuman bisa diem ngeliatin mereka dari kejauhan

Aku gak bisa ekspresiin langsung kalo aku cemburu...

Tapi apa aku gak berhak punya perasaan sama orang yang selama ini bertahun-tahun berperan penting didalam hidupku? Meskipun orang itu sudah memiliki pasangan?

Apa ini adil? Aku lah yang lebih dulu menemuinya dan memperjuangkannya kenapa dengan mudahnya ia masuk dikehidupannya, dan meninggalkanku seperti ini?

Aku butuh kamu ... Ka hyunjin

Penyakit ini semakin memperpendek umurku, Dan mempersingkat pertemuan kita ...

Semakin difikir semakin sakit kepalaku, dan membuatku meremat kepalaku sekeras mungkin, Meraba apapun untuk mempermudah jalanku

Sampai ada seseorang yang membantuku jalan, Ternyata itu ka seungmin ...

"Jeongin kamu kenapa?"

"Akhh Ka seungmin, Aku gpp cuman pusing aja"

"I-itu hidung kamu ngeluarin darah!"

Akh lagi dan lagi kenapa harus seperti ini didepan orang yang kukenal?

Aku menyeka hidungku dan mengelak sebisaku

"Haha gpp ko ..."

"Engga-engga ayo kita ke rumah sakit"

"Gpp ko, Mungkin aku kecapek-an aja"

"Serius? Muka kamu pucet banget itu"

"Serius ka, Aku minta tolong ya anterin kerumah"

"Ywdah ayo"

Ka seungmin nuntun aku kemobilnya dengan hati-hati

Tapi setelah aku mengingat kejadian ka hyunjin dengan ryujin seakan-akan penyakitku ini tidak terasa sakit dari pada mengingat itu

Setelah dimobil dan menjalankannya, Aku melihat pemandangan diKaca mobil, pandanganku agak kabur

Aku berusaha memperjelasnya sampai terasa ada yang mengalir dari hidungku

Akh pasti itu darah lagi ..

Ternyata benar, setelah kupegang itu darah, Pandanganku semakin kabur dan akhirnya gelap ..




Aku membuka mataku perlahan, Aku melihat dihadapanku kini ada mamah, papah, dan ka seungmin

"Jeongin sayang!"

"Mamah ..."

Kini pandanganku teralih ke tanganku yang kini sudah diinfus

Sebenarnya ada apa?

Hmmm mungkin penyakit ini sudah mulai mengganas ditubuhku, Aku harus apa? Aku tidak ingin meninggalkan ka hyunjin tapi ...

Ini semua takdir ... tidak ada yang bisa mematahkan takdir kematian seseorang

Regret [Hyunjeong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang