Bab 23

10.8K 1.1K 1.6K
                                    

Kujadikan kau yang pertama. Kau jadikan ‘ku yang.. Kesekian kalinya?

–NAY 2–

---

Sorry bgt telat update. Tadinya pgn update semalem, tapi aku lupa aku pake kuota unlimited yang siang doang, jd klo malem gbsa dipake.

Jadinya baru bisa skrg updatenya. Hehe sorry dan makasih yang udah selalu nunggu.

Yg tanya ada GC atau engga, follow Ig aku: sulisftmtuzhh_ trus klik link di bio. Itu GC Nay.

Syarat: no ngartis, no kumpulin notif untuk join GC itu.

***

Revind menautkan kedua tangannya sembari menunduk. Semalaman ia tidak tidur karna terus memikirkan kejadian Nay yang tengah berduaan dengan lelaki yang tidak ia kenali.

Jika boleh jujur, ia penasaran sekali dengan alasan Nay. Ia ingin mendengar penjelasan gadisnya. Tapi.. Ada rasa kecewa yang menutupi sebagian nalurinya.

“Vind! Adek gue sadar Vind.. Adek gue sadar..” Arfind menghampiri Revind dan mengguncangkan tubuh lelaki itu.

Ya, semalaman Revind tidak tidur. Ia hanya melamun di rumah sakit. Biar ia dikira orang gila, karna tidak ada yang tau menau kondisi hatinya sedang seperti apa.

Revind mengangkat pandangannya. Membuat Arfind meloncat kaget saat melihatnya.

“Astaghfirullah Vind! Lo gak tidur semalaman apa gimana sih!” pekik Arfind.

“Hm.”

“Sumpah! Mata lo bener-bener..”

“Aulia sadar? Mana? Gue boleh masuk?” tanya Revind.

“Boleh, dia juga nyebut-nyebut nama lo terus tuh,” ujar Arfind.

Revind mengangguk lalu bangkit dari duduknya. Sebelum memasuki ruangan, ia memakai pakaian khusus terlebih dahulu baru memasuki ruangan itu.

Revind mendekat ke arah seorang gadis yang masih berbaring lemah. Aulia melempar senyumnya pada Revind. Senyum yang begitu sangat hangat.

“Kak Revind semaleman begadangin aku?”

Revind mengangguk.

“Yaallah ih.. Sweet tapi kasian..,” kata Aulia. “Yaudah, sekarang Kakak tidur aja gimana?”

“Boleh gue pegang tangan lo sebentar?”

“Eh?”

Aulia gelagapan.

“Aku salah denger apa–”

“Boleh gue pegang tangan lo sebentar?” ulang Revind.

Aulia mengangguk. “Boleh kok boleh, dengan senang hati,” sahut Aulia kesenangan.

Revind mengambil sebuah bangku lalu mendekat pada Aulia. Mengambil tangan gadis itu, lalu membaringkan kepalanya diatas sana.

NAY 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang