Bab 28.

14.1K 1.4K 702
                                    

Aku terlalu sabar memaafkan kesalahanmu yang tak kunjung pudar.

Hingga saat aku balik badan, kamu tetap tidak sadar hubungan kita diambang kemusnahan.

–NAY 2–

---

Setelah aku fikir" aku gamau double up lagi deh, mending 1 part tapi panjang.

Bukan apa-apa, soalnya banyak dari kalian jadi cuma baca part 2 nya aja, part pertama yang aku publish gak dibaca.

Intinya gitu, makasih.

****

Revind sudah meyakinkan dirinya jika ia tidak benar-benar memiliki perasaan pada Aulia. Sekarang, ia sudah bertampilan biasa saja. Tidak ada mata panda. Tidak tubuh lemas. Yang ada hanyalah sebuah keyakinan akan perasaannya.

3 hari ini ia belum menemui Nay sama sekali, selain gadis itu tidak mau diganggu. Ia juga harus mengejar tugas kuliahnya yang sangat ketinggalan. Belum lagi urusan perkantoran yang masih numpuk.

Revind menggulung kemeja lengan putihnya hingga ke siku. Ia menyisir rambutnya dengan satu tangan dan merapikannya.

Tok tok tok..

Revind sempat menoleh ke arah pintu, berfikir siapa yang datang ke rumahnya sepagi ini. Sebelum akhirnya ia menghampiri dan membuka pintu itu.

"Ada apa ya Pak?" tanya Revind pada seorang laki-laki.

"Ini ada kiriman untuk Mas.." sang kurir melihat kotak tersebut. "Untuk Mas Revind ya?"

"Iya saya sendiri, kalo boleh tau. Dari siapa ya Mas?"

"Buka aja ya Mas," sahut sang kurir.

Revind mengangguk lalu mengambil kotak tersebut. "Makasih ya Mas," ujar Revind.

"Yaudah Mas saya pergi dulu, mari.."

Revind mengangguk, setelah kurir tersebut pergi, ia langsung masuk ke dalam lagi.

"Dari siapa ya?" gumam Revind.

Karna sangat penasaran, ia langsung membuka kotak tersebut. Tidak ada isinya, padahal kotak itu sangat besar.

"Surat?"

Revind membuka kertas itu dengan super cepat dan langsung membacanya.

Ku lepas dirimu yang sudah jauh disana..
Meratapi begitu sakitnya hatiku di buat olehmu..

Perlu kamu ketahui, ku tahan segala rasa marah ini sebelumnya..
Berharap kamu mengerti, menjadi diriku tidaklah segampang ini..

Kau lempar senyumanmu kepadanya..
Melupakan aku yang selalu merindukanmu dari kejauhan sana..

Ku usap lagi air mataku yang menangisimu..
Berharap tidak lemah ketika manik mata itu menatapku..

Jika bahagiamu, dia.
Akan kurelakan kepergianmu..

Jika cintamu, dia.
Akan kulepaskan dirimu..

NAY 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang