18. Klub Menulis

45 1 0
                                    

Beberapa minggu setelah demo ekskul (jujur, aku tidak terlalu senang), salah satu guru bahasa Indonesia kelas 9, setahuku Bu Laksmi, membuka pendaftaran ekskul baru di sekolah kami, yaitu Klub Menulis sehabis upacara. Aku sungguh senang.

Klub Menulis sendiri merupakan salah satu ekskul dari empat ekskul yang ada di Klub Belajar. Seperti yang sudah kubilang, ekskul ini tergolong baru banget, sama kayak Rohis yang baru resmi sekarang -Rohis memang udah lama dari sejak aku kelas 8, tapi belum diakui sama sekolah. Namun, sayang sekali, anak band harus menelan kecewa, karena ekskulnya dihapus.

Klub Belajar ini sangat menarik -tentunya. Oleh karena itu, aku bakal rekomendasiin ke kalian buat ikut ekskul yang satu ini.

Kalau kalian suka hitung-hitungan dan enggak mau ribet, silakan gabung ke Klub Matematika. Pembinanya Pak Zulkarnain, yang merupakan praktisi Matematika senior dan membuat metode pembelajaran yang mudah, efektif, dan efisien. Terkadang, ada asisten praktisi, masih tergolong generasi milennial dan aku jujur, dia tampan banget (tidak tampan-tampan amat sih, sebenarnya, tetapi dia unik), yang juga sangat sabar mengajari kalian. Mengapa aku tahu? Ya, pastinya aku tanya sama teman yang ikut ekskul ini.

Kalau kalian suka main di luar tetapi mengedukatif, Klub Eksperimen adalah hal yang bagus bagimu. Aku gabung di sini dan seru sekali. Kalian bisa mempelajari bagaimana cara membuat dan mengoperasikan roket air, menghitung tekanan, arus, dan hambatan listrik, serta membuat produk bioteknologi, seperti tempe dan telur asin. Ini... menurut kalian... praktiknya lebih dominan ke Fisika, ya? Soalnya, pembina ekskul ini, beliau guru IPA yang bakal ngajar di kelasku, merupakan lulusan Fisika.

Kalau kalian suka menulis dan enggak mau terlalu lelah dengan uang kas segala macam, aku sarankan ikut Klub Menulis. Meskipun anggota ekskul ini lebih sedikit daripada ekskul lainnya, jujur, ekskul ini waktunya lebih singkat dan suasana kekeluargaannya benar-benar terasa, bedanya bagaikan langit dan bumi dengan ekskulku yang dulu. Pembinanya, yang merupakan walasku, adalah penulis cerita dan puisi dari beberapa buku penerbit indie.

Kalau kalian suka dengan hal-hal yang berbau teknologi dan ingin meretas akun mantan kalian (waduh?!), Klub Komputer bisa saja membantumu. Ada berbagai praktik yang tentunya berhubungan dengan komputer yang akan kalian dapatkan di sini. Setiap hari Sabtu pagi, kalian bakal disambut baik sama Ms. Dyah. Sungguh sebuah cara untuk mengawali hari yang menarik.

***

Sepulang sekolah, aku langsung ikut Klub Menulis. Kuketuk pintu kelas 9.1 sambil mengelap peluh karena berlari dan berseru, "Assalamualaikum...."

"Waakaikumsalam, Nak." Ternyata, Bu Wina berbaik hati membukakan pintu. Sudah ada sekitar lima belas orang yang ada di kelas ini, termasuk aku dan Bu Wina.

"Maaf, Bu, saya telat," ucapku lirih.

"Oke, Mel. Sekarang, Ibu masih memaafkanmu. Namun, lain kali jangan diulangi lagi, ya." Beliau mempersilakanku untuk duduk di salah satu kursi di barisan paling depan.

Aku langsung meletakkan tas dan duduk di tempat yang sudah disediakan. Di samping kananku ada Manda, teman sekelas dari kelas 8 yang ikut pramuka dan paduan suara.

Di sisi yang lain, ada Vin dan Stella yang mengobrol sambil menyimpan HP-nya. Dua anak pintar dan berprestasi ini sudah bersahabat sejak kelas 7.

Kemudian ada Fara yang merupakan anak OSIS. Dia baik, pintar, dan kehumorisannya membuat kita tertawa.

Ada pula Albi, satu-satunya anggota cowok dari kelas 9.

Adik kelas yang ikut ekskul ini juga banyak. Ada Adelia dan Fiqoh yang merupakan teman sekelas, ada Ellen si anak OSIS, dan ada Mutia dan Mahesa yang suka gitaran.

Kisah PerjuangankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang