20. Acara Bersponsor (H-2)

46 0 0
                                    

Hari Sabtu yang cerah pun tiba dan aku harus pergi ke sekolah.

Sebenarnya, aku malas sekali karena teman-teman seekskul tidak mengajarkan tarian baru kepada adik kelasnya. Jadi, yang mengajarkan tarian baru kepada teman seangkatan dan para dekel (adik kelas) adalah Sheila, adik kelas kami. Dia anak 8.6 dan bersahabat baik dengan Silvi.

Aku terpaksa ke sekolah karena teman-teman kami membahas tentang lomba dekor kelas di grup kelas, baik yang ada Bu Wina maupun tidak. Ditambah lagi, wali kelas kami memenangkan LKTI (isu yang diangkat dalam karya tulis beliau sangat teraktual dan masih baru, yaitu program Ngabaso -ngabring bareng ka sakola atau dalam bahasa Indonesia artinya jalan kaki bersama ke sekolah) dan harus pergi ke Solo selama acara LeAle ini berlangsung. Lagipula, acara bersponsor ini diadakan dua hari lagi, sehingga kami harus mandiri dalam membersihkan dan mendekor kelas.

Aku berjalan gontai menuju kelas dan melewati kelasku yang dulu, kelas 8.3 yang telah berganti nama menjadi 8.4. Lapangan basket di depannya lagi dikeringkan setelah dicat dengan warna kuning yang cukup menyilaukan, dengan lukisan merek minuman yang berada di tengah lapangan.

LeAle, menyegarkan dan menyenangkan!

Di depan kelas yang tadi saja kulewati, ada orang berbaju kuning, mungkin itu panitia, sedang menyiapkan stand tempat jual minuman berbagai rasa. Ada pula panggung mini yang membelakangi kelas kami dan stand depan kelas 9.4, kalau kalian ingin foto-foto.

Aku langsung menaiki tangga ke kelas 9.9 dan sudah ada beberapa teman. Ada Yuda, Jheje, Hannah yang baru selesai paskib, dan teman-teman lain. Meja dan kursi dikeluarkan sebagian.

"Eh, teman-teman yang lain pada ke mana?" tanya Yuda.

"Enggak tahu," jawab Andi dengan muka melasnya.

"Amel, coba bilang di grup kelas," kata Yuda sambil membuka tasnya.

Kelas 9.9 (doublemight-tea)

me:
Pun10 (permisi)

Egaaaa:
Mangga
Nanas 🍍
Apel 🍎🍏
Semangka 🍉
Pepaya
Oryza sativa
Allium cepa
Zea mays
Helianthus annus
Wkwkwkwkwk...

me:
Ka1 ka1 nu bageur, cageur, kasep, geulis, jeung teu sombong
(kawan-kawan yang baik, waras, ganteng, cantik, dan tidak sombong)
😉😉
Aya bewara nu penting pisan!
(ada pengumuman yang penting banget!)

Nayaaaaa:
Ada apa , Mel?
Kok ngasih tahunya dadakan?

poetjek boi:
Apa2an ini?
Pagi2 udah nyepam aja 😑😑
Aing baru selesai salat duha

Putera bin Thomas:
Katanya pakboi, tapi kok rajin salat duha, sih?

Ndiii:
Siapa tahu raja pakboi di kelas kita udah tobat kali, ya?
Wkwkwkwk

Bang Zae:
Alhamdulillah...
Sobat surga gua bertambah
Wkwkwkwkwk

me:
Jangan pada nyepam, elah
Ini ada info yang penting banget
Tentang LeAle

goedboi:
Udah, deh, jangan nyepam
Kayaknya Amel ingin menyampaikan sesuatu yang penting, deh
Simak baik2

me:
Kalian ke sekolah, cepat!
Udah ditunggu sama Yuda buat bersih2 kelas
Yang udah datang baru ada sekitar delapan orang

+62-857-xxxx-xxxx:
Eh, aing ga bisa datang🙇
Ada keperluan keluarga

me:
G usah semua anak yang datang ke sini
Cuma yang bisa aja dan rumahnya dekat dari sekolah

Suasana di lapangan sudah memanas. Ada Lisya yang sedang melatih adik kelasnya bertanding silat didampingi Kang Usin dan Kang Aidil. Aku juga melihat ada Rahan dan Ananda yang lagi asyik mabar (main bareng) permainan tembak-tembakan sambil mengobrol di bawah pohon beringin.

Aku kembali mengetik.

me:
NANDA
RAHAN
LISYA
MELVIN
Yang lain juga harus datang, buat bantuin kita
Cepaaaaaaaaaaat!

Mereka yang kusebut di grup pada berlari ke kelas cepat-cepat. Mungkin mereka sudah membacanya.

***

"Oke. Sekarang, kita mau beli nasgor di Kang Ujang dekat masjid menara... eh, maksudnya, kita mau bersihin kelas. Yang cowok, angkatin semua kursi. Aku sama Andy keluar bentar buat beli minuman. Yang cewek, bersihin jendela sama ventilasinya, lalu sapuin tuh, lantai. Kalau sudah selesai, cowok-cowoknya bantuin yang cewek bersihin langit-langit kelas. Tuh, banyak banget sarang laba-labanya," perintah Yuda sambil menunjuk langit-langit kelas kami.

Aku juga menatap langit-langit kelas. Benar juga, banyak banget sarang laba-labanya, udah beberapa bulan belum dibersihin. Mana laba-labanya ganas dan besar-besar lagi.

"Lemari belakang, juga harus dibersihin. Kita pastinya tidak mau melihat Bu Wina marah-marah gegara satu peralatan kelas enggak bersih. Keluarin semua barang yang ada di dalamnya.

"Paham?" jelas Yuda panjang lebar.

"Paham!"

Kami langsung membersihkan kelas.

Yuda dan Andi turun ke lapangan buat ambil motor dan langsung tancap gas.

Ferdi, Ryan, dan Ajat mengangkat kursi, lalu mendorongnya ke belakang.

Aku, Hannah, dan Jheje menyapu lantai. Duh... kotor sekali lantai kelasku ini.

Di luar, ada Luqy, Alfian, dan Sam yang sedang membongkar lemari dan membersihkannya.

Ketika kami sedang membersihkan kelas, ada Naya, Lisya, dan Melvin yang baru tiba.

"Assalamualaikum," sapa Naya di ambang pintu kelas. Di sampingnya, ada Lisya yang sedang mengelap peluh. Ada pula Melvin yang sedang meminum es teh manis yang dibelinya di depan sekolah.

"Waalaikumsalam. Sini, bantuin kita bersih-bersih kelas," ajakku sambil menyodorkan sapu kepada Naya.

Mereka langsung ikutan membersihkan kelas.

Melvin sedang merapikan taplak meja batik berwarna hijau di meja Bu Wina.

Lisya juga ikut menyapu lantai.

Lantai pun bersih, saatnya kita mengepelnya.

Aku menyodorkan ember ke Lisya dan menyuruh Jheje untuk membantunya mengisi ember dengan air dan membawanya ke kelas. Lalu, kulanjutkan aktivitas ini dengan membersihkan ventilasi yang sangat berdebu.

"Mau kubantu?" tanya Hannah yang sudah membersihkan ventilasi bagian jendela depan.

"Boleh, kok." Aku langsung naik ke atas kursi. Di bawahnya, ada Andi yang memegang kaki kursi agar aku tidak jatuh.

Membersihkan ventilasi memang susah, ya. Selain letaknya yang sangat tinggi, debu yang menempel di atasnya membuat kami selalu memalingkan muka ketika berurusan dengan sesuatu yang menyebalkan ini. Kami harus berhati-hati membersihkannya, atau tidak....

"Haaaaa... tsyuh...!" Sehabis bersin, Melvin langsung terbatuk. Seisi kelas pun terdiam.

Kan enggak lucu jadinya.

Kemudian, Lisya dan Jheje kembali, lalu mereka menyuruh kami untuk keluar kelas. Di tangan mereka, sudah ada ember berisi air dan alat pel. Ada dua teman lainnya yang ikut membantunya, Melvin dan Naya.

Mereka langsung mengepel lantai dan kami membantu Luqy menata kembali lemari. Sedangkan Alfian dan Sam membantu Yuda dan Andi membawa kardus berisi gelas air mineral.

Jam 11 siang, kami selesai membersihkan kelas dan tak sabar menunggu hari Senin tiba. Ya, karena acara LeAle sebentar lagi akan dilaksanakan pada hari tersebut.

Kisah PerjuangankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang