2. Ujian Praktik Seni Budaya

125 6 0
                                    

Kudu baca, vote, dan comment, ya!!

Suatu saat di hari Rabu..... setelah berolahraga...

"Mel, kan besok ada penilaian mapel Seni Budaya berkelompok. Kita disuruh menggambar model dan mempresentasikannya.1 kelompok 5 orang. Kamu mau bareng nggak dengan aku?" tanya Marshila.

"Iya,kok. Aku mau barengan sama kamu dan Meli. Tapi... kayaknya masih kurang, ya?" Aku mulai menuliskan nama anggota kelompokku.

"Nanti aku bilang Vira dan Emil (dia perempuan, lho). Semoga aja disetujuin sama dia."

"Oke, aku siap. Eh, nanti gambarnya apa?"

"Buah-buahan aja, deh."

"Ok, sip."

******

Kenalin aja, namanya Marshila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenalin aja, namanya Marshila. Panggil aja Marshil atau Shila. Tapi jangan manggil dia martil, ya. Karena itu salah satu dari tulang telinga (krik, gak lucu). Dia ini temanku sejak kelas 7. Sekarang ini, dia menjadi teman semejaku.

Penyuka K-Pop ini merupakan anak PMR yang baik, nggak sombong, dan suka menabung (eh.....melenceng ya?). Dia tidak terlalu pintar...... tapi nggak apa-apa, lah.

******

Jam istirahat pertama pun tiba. Aku memakan biskuit yang kubawa sendiri. Duduk di kelas sambil membaca komik dan dilengkapi dengan kipas angin yang membuat kelasku semakin sejuk. Enaknya.......

20 menit kemudian, jam pelajaran Bahasa Indonesia. Gurunya nggak masuk, jadi kelas kami mendapatkan tugas. Tapi..... ada aja yang selalu ribut. Alasannya ada yang belum bayar fotokopian lah, malas ngerjain lah, macam-macam.

Jam IPS, kami takzim mendengarkan penjelasan dari Bu Tina. Beliau menjelaskan materi dengan penuh kesabaran. Karena itulah kami menyukainya. Kami sempat istirahat dan belajar lagi.

Setelah IPS, kami belajar TIK. Kami mengerjakan tugas yang diberikan oleh ibu guru kami, Bu Sari. Aku dan Shila menyelesaikan tugasnya di sekolah. Hebat, kan??

******

Esok harinya, saat pelajaran Seni Budaya....

Kami diajari oleh Bu Kartika. Guru honorer ini baru mengajar di sekolah kami setahun. Beliau juga pembina dan pelatih ekskulku, seni tari. Menurut analisa dan bisik-bisik dari temanku, beliau punya sanggar tari, lho. Saat ada lomba tari tingkat SMP/ sederajat, beliau melatih anak yang diikutsertakan dalam lomba. Tapi, aku tidak pernah ikut lomba, huhuhuhu...... :(

******

"Baik..... saatnya kelompok...... 3!!" Bu Kartika menyuruh kelompok kami maju ke depan.

Plok, plok, plok....

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh." Kami memulai presentasi  dengan mengucapkan salam.

Teman-teman pun menjawabnya.

Setelah perkenalan, kami langsung memulai presentasi. Gambar model untuk kelompok kami bertema buah-buahan dengan judul Buah-Buahan Segar. Tema gambar kita bagus, kan?? Setelah presentasi, gambar kami diberi nilai 85. Nggak terlalu buruk, kok.

Teman-teman lain juga begitu. Tapi, bedanya mereka memilih gambar model yang lain, seperti cangkir dan gelas. Gambar mereka juga tak kalah bagus, apalagi presentasinya.

******

Saat pulang sekolah, aku melihat Sofia dan beberapa kakak kelas latihan menari untuk penyambutan akreditasi. Meskipun penilaiannya baru bulan September, mereka sudah latihan dari jauh-jauh hari. Mereka menari dengan bagus sekali.

Jika tidak ada orang lain selain mereka, aku ingin berteriak -bahkan kalau perlu menangis. Kenapa, sih, Bu Kartika selalu pilih kasih kepada anak-anak lain?? Padahal mereka ingin lomba atau mentas.

Tapi, aku segera menghilangkan pikiran negatif itu dan langsung berlarian bertemu ibuku yang menaiki motor. Motor inilah yang telah membawaku ke berbagai tempat sejak aku masih TK. Tahan lama, kan???

Kisah PerjuangankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang