Part 3

44 32 9
                                    

Maaf typo berterbangan
Belum sempat revisi❤️

Happy reading💕
🍁🍁🍁

Natali hidup dengan luka. Tak ada hari yang di laluinya tampa luka di badannya. Kini natali meringis mengingat luka di lengannya. Luka itu lumayan besar namun ibu nya tak peduli.

"Ibu natali luka... Pelih sekali ibu...  Ibu sakitt... " ujar natali

Ibu nya kemudian berdiri menekan luka itu hingga perih nya berkali2 lipat di rasakan oleh gadis mungil itu.

"Shhh ibu... Sa... Kit... "Ujar natali menangis

"Sudah saya bilang saya tak peduli. Urus sjaa sendiri" ujar ibu nya

Natali berjalan menaiki tangga kembali ke kamar nya. Menahan sakit di pergelangan tangan nya dan menahan sakit di hati nya yang berpuluh2 kali lipat.

"Ayaah cepat pulang....  Nat...  Natali sakit hiks.... " ujar natali sedih

Sesaat setelah itu Natali pingsan Dia banyak mengeluarkan darah. Gadis mungil itu kini tak lagi bergerak. Dia terlalu lemah untuk menghadapi kejamnya dunia. Detik itu juga ayah nya datang

"Deniaaa...  Natali ayah pulaaaaang" ujar ayah nya dari pintu

"Ayaaaah Ayah udh pulang" ujar denia

"Ya nak...  Nih ayah udh pulang mana natali?? " tanya ayahnya

"Tadi aku liat natali ke kamal ayah natali nangis lagi...  Denia ngak tau jadi Denia takut untuk ke kamal mungkin natali butuh waktu sendiri.. " ujar denia

"Mungkin juga di butuh hiburan dari kita sayaang...  Ayo ke kamar Natali... " ujar ayah mengendong denia dan meletakannya di atas kepala

"Ayooo ayah.... Cepat!! " ujar denia memegang kepala ayahnya

Sesampai nya di kamar bau amis dari darah itu masih segar. Darah itu telah menyebar di lantai dan mendapati natali tak sadarkan diri

"NATALII!!!  Kmu knpa nak bngun" ujar ayah nya berteriak dan segera menurunkan denia dari tubuhnya

"Natali kenpa yah...  Natali berdarah hiks....  Ayaaah aku takut..... " ujar denia

Ayahnya langsung bertindak menggendong gadis mungilnya. Dan membawanya turun dan memasukanya ke dalam mobil. Dia bergegas ke Rumah Sakit.

"Sayang kmu di rumah aja dulu ya ayah mau bawa natali dulu ke rumah sakit"

"Ya ayaah hati hati...  " ujar denia

Dalam perjalanan hati nya cemas apa yang terjadi dengan anak angkat nya. Dia telah menganggapnya anak kandung nya sendiri.

Sesampainya di rumah sakit natali langsung masuk ke ruang UGD. Ayahnya menunggu di luar dengn kecemasan level akut.

Dokter berjubah putih keluar dari ruang UGD itu. Dan menghampirinya

"Bagaimna keadaan anak saya dok? "

"Kondisinya parah beberapa luka memar di dapat di tubuhnya. Apa yang terjadi apakah dia siap berkelahi? "

"Saya baru pulang kerumah dia sudah pingsan dok"

"Tangannya tidak apa2 dok? "

"Tangan nya baik2 saja sudah di atasi namun dia harus istirahat total di rumah sakit malam ini baru boleh di bawa pulang besok"

"Baik dok terimasih dok"

Ayah itu menghampiri natali yang terbaring lemas di kasur. Tangannya yang luka telah terbalut sempurna. Kata2 dokter tadi terniang jelas di pikirannya. Memar di seluruh tubuh gadis kecil ini??. Apa yang dilakukan  istri nya kepada natali?

"Aku akan menunggu nya bangun dan menanyakannya" gumamnya

Erwin tetap berada di rumah sakit menunggu putri nya bangun dari tidurnya. Jam sudah menunjukan pukul 3 pagi. Matanya menolak untuk tidur dia masih memandangi natali yang tidur dengan tenang

Perlahan tangan natali mulai bergerak. Ayahnya menyadari itu bagaimana tidak dia telah lama menunggu gadis mungil nya itu terbangun. Ayahnya sangat adil membagi kasih beda dengan ibu nya yang membeda beda kannya.

"Kamu sudah bangun sayaang? Masih ada yang sakit? Ayah panggilkan dokter ya" ujar ayahnya khawatir

"A.. Yaaah...  Ayah?  " ujar natali setengah sadar

"Ya sayang ayah di sini. Kmu masih sakit? " ujar ayahnya

Gadis mungil itu menggeleng lemah. Keadaan nya tak memungkinkan bagi dirinya untuk bicara lebih panjang. Rasa sakit itu mulai terasa dan menjalar ke semua anggota tubuhnya.

"Mau ayah panggilkan dokter?  Atau kamu mau makan? " ujar ayah nya kasihan

Ayahnya berfikir gadis sekecil itu sudah menanggung hal yang berat seperti ini. Ayahnya sangat sedih melihat beberapa memar di tubuhnya dan bahkan ada yang sudah menghitam juga terlihat beberapa luka bakar.

"Natali tidak apa-apa ayah. Natali baik2 saja" ujar gadis mungil itu tersenyum

Ayahnya senang karna lengkungan sabut di wajah gadis mungil itu muncul.

"Sekarang ayah boleh bertanya? Apa yang di lakukan ibu kepada mu? Lihatlah luka2 ini nak dan ada juga luka bakar. Yang terakhir adalah luka yang sangat parah di pergelangan tangan mu" ujar ayah nya

"Sebenarnya ibu....

🌹🌹🌹
Maaf ya cerita nya ngak bagus.. 😍
Di tunggu part selanjutnya
Salam sayang dari aku😍❤️
Jangan lupa vote and coment😍

Little girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang