Belum sempat di revisi
Harap maklum
Happy reading😘
🐾🐾🐾Natali terus berlari di kejar oleh pria itu. Akhirnya tangan gadis mungil itu tertangkap oleh pria berbadan kokoh itu.
"Lepaskan ayah... Natali ngak mau pulang..." ujar natali
"Natali dengarin ayah percaya sama ayah.. Ayah akan lindungi natali.. Ayah yakin natali kuat.. Ayah yakin natali bisa"
Seketika natali ingat perkataan nenek tadi natali ingat mungkin dia harus berdamai dengan hati dan menerima keadaan. Pikiran itu membuat Natali mau di bawa pulang. Bukan karna apapun mengingat ada yang menginginkannya untuk tetap tinggal.
Natali tak peduli lagi tentang apapun yang akan melukainya kedepan. Yang penting ada yang mengharapkan kehadirannya di dunia iniPria yang berbadan kokoh itu tak lain adalah ayah denia. Sesaat setelah denia memberitahukan kehilangan natali. Pria itu langsung mencari natali tak tau kemana pun dia harus mendapatkannya. Dengan bersusah payah pria itu bertemu dengan natali di tempat pemberhentian halte bus dengan tubuh sudah mulai menggigil.
dalam mobil natali tak berbicara apapun. Pikirannya hanyut bersama air hujan yang mengalir tak tertentu arah.Ayahnya tampak khawatir apa mungkin gadis mungil nya itu sakit.
Ayahnya mulai membuka pembicaraan"Natali kenapa sayang? Sakit? Apa perlu ayah bawa ke rumah sakit? " ujar ayahnya khawatir
Namun gadis mungil itu hanya menjawab nya dengan gelengan lemah. Ayahnya tau natali stres berat. Bahkan di umur nya yang masih kecil dia sudah menjalani berbagai cobaan hidup yang berat.
ayah kemudian membelokkan mobil nya bukan ke arah rumah yang natali kenal.
"Ayah kita mau kemana? Alah lumah kita kan di sana ayah" ujar natali kebingungan
"Ayah tau kmu ngk sanggup untuk pulang kerumah ayah temani kmu dulu ya hari ini. Besok ayah akan ajak kmu dan denia pergi ketaman bermain. Ayah juga ingin jadi ayah yang baik buat kmu. Sekarang kita tidur di kantor ayah dulu ya. Besok kita pergi main" ujar ayah nya perhatian
"Tapi kan baju natali basah ayah. Natali ngak bisa tidul dengan baju basah ayah" ujar nya memandangi baju nya yang mulai kering di tubuh nya
"Kita belanja dulu dong sayang. Ngak mungkin ayah nyuruh kmu pakai baju basah itu sampai pagi"
"Ya ayah makasih ayah udh ngertiin natali" ucapnya dengan lengkungan sabit yang mulai muncul di bibir nya
Ayah nya bersyukur akhirnya lengkungan sabit di bibir gadis mungil nya mulai muncul. Semoga saja bertahan lebih lama.
Sebuah mobil berhenti di toko perbelanjaan besar di kota. Ayah dan natali turun dari mobil gadis mungil itu tetap tersenyum memandangi ayahnya.
"Ayo kita masuk ya" UjarAyah mengandeng tangan natali yang mungil itu.
Ayah natali duduk menyamai tinggi nya dengan gadis mungil nya itu sambil menunjukan sebuah baju yang tampak mewah.
"Natali coba baju ini dulu ya sayang. Coba kamu pakai pasti suka. "
"Ini benelan untuk natali ayah?? " dia bertanya dengan mata berbinar seolah ada banyak harapan disana
"Hehehe ya sayang. Coba dulu ya... Kamu pasti cantik pake baju ini" ujar ayahnya di sambut senyum manis oleh natali
Ayahnya menunggu natali menukar baju sambil menyebarkan pandangan ke arah baju2 mewah lainnya. Natali keluar daru ruang ganti dia tampak ceria dengan baju baru nya. Dan berlari ke arah ayah dengan senyuman yang tetap ada.
"Ayah-ayah coba liat natali. Cantik kan ayah... Cocok banget ama natali ayah... Natali boleh bawa pulang kan ayah?? " ujar nya polos
"Boleh kok sayang... Sini liat ayah"
Natali berputar ria dengan baju baru nya. Rasanya bahagia melihat gadis mungil nya tersenyum lagi.
"Natali mau baju ini aja atau mau baju yang lain? "
"Emng boleh natali ambil satu lagi ayah?? "
"Boleh sayang.. Natali mau yang mana? "
"Yeaaaa... bental ayah natali ambil dulu tadi natali liat bgus bnget"
"Yaaa sayang ambil gih"
"Iya ayaaah"
Natali berlari kearah baju dengan girang. Dan kembali dengan sepotong baju yang tampak tak terlalu mewah namun sangat mewah di mata gadis mungil itu.
"Ayaaaah natali boleh kan beli ini?? Bagus banget ayah"
"Boleh kok syaang sini ayah bayar dulu " ujar pria tua itu
Dengan mengandeng tangan gadis mungil itu pria berbadan kokoh berjalan ke arah kasir dan membayar semuanya. Gadis mungil itu tetap memandagi baju yang baru saja dibelikan oleh ayahnya. Tak hentinya senyumnya terus mengembang.
Setelah puas berbelanja mereka melanjutkan perjalanan ke kantor seperti yang di janjikan ayah tadi.
Natali kini sampai di kantor ayahnya.
Beberapa lampu kantor telah mati ruangan ayah berada di ujung lorong gadis kecil itu tampak sedikit takut dan mengeratkan pegangan nya di tangan ayahnya."Jangan takut sayang kan sama ayah "
Natali memasuki ruang kerja ayahnya. Tak terlalu besar namun cukup untuk mereka berdua. Berkas berkas berserakan di mna2 buku buku juga ada di mna2 gelas bekas kopi minuman ayahnya juga berantakan
"Sepertinya ayah sangat sibuk? "
"Maaf ya sayang berantakan"
"Ngak apa2 ayah. Natali hebat dalam bersih bersih. Ayah duduk saja di sini ya" ujarnya menarik tangan ayah nya ke sofa empuk
"Ayah nyuruh kamu kesini buat tidur sayng bukan bersih2"
"Ayah duduk aja. Diam ya ayah natali bersih2 nih ayah ngk boleh ganggu" ujarnya dengan tingkah imut nya
"Ya deh sayang" ayahnya nyegir
Natali sibuk dengan menyusun berkas ayahnya. Menata nya dengan rapi. Menyusun buku-buku yang berserakan. Badan mungil nya bergerak dengan lincah. Ayah nya memandangi natali. Dia anak yang baik dan rajin tak seharusnya dia menerima kejamnya dunia. Seharusnya anak seusia dia bahagia tampa memikirkan apapun.
Tampa terasa bulir bening jatuh di pipi pria tua itu.Natali menyadari itu kemudian berlari ke arah ayahnya.
"Ayah kenapa nangis? Ayah sedih ya... Ayah sakit?? Yang mana yang sakit? "
"Ayah hanya sedih saja" ujar ayahnya mengusap kepala gadis mungil itu
Semoga saja nasib baik mengikuti anak ini
🐾🐾🐾
Gimana lanjut ngak nih?
Bagus ngak cerita nya
Maaf ya udh lama ngak update 💞
Terimakasih udh baca
Jangan lupa vote and coment ya💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Little girl
Teen Fiction⚠️update tergantung mood!! Seorang gadis kecil mungil yang harus menerima kerasnya hidup karna kepergian kedua orang tua nya. naas nya setelah dia kehilangan kedua orang tua nya hanya kepedihan dan kesedihan yang dia dapat Jika aku berhijrah Akan...